Part 8

1.3K 211 30
                                        

Tom berdiri di depan toko bunga Rose dengan Olsen berdiri di sampingnya, toko itu tidak besar tetapi suasanyanya sangat nyaman.

"Anda mau berdiri di sini atau masuk?" Tanya Olsen membuat Tom menoleh padanya dan memberinya tatapan tajam.

"Tenang saja tidak ada malaikatmu di dalam sana." Kata Olsen yang akhirnya mengerti kata malaikat yang disebut oleh Tom saat pertama kali melihat foto wanita penolongnya. Tom mengabaikan Olsen, melangkah masuk ke dalam toko.

"Selamat siang." Sapa Tom pada wanita muda yang sedang menyusun bunga-bunga dalam wadah berisi air.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu tuan?" Balas si wanita.

"Apakah saya bisa bertemu dengan pemilik toko?" Tanya Tom.

"Anda mencari saya?" Suara dari samping dan kemunculuan tiba-tiba seorang wanita yang usianya seumur dengannya dari balik pot-pot bunga, membuat Tom dan Olsen terkejut.

"Maaf mengejutkan anda berdua. Saya pemilik toko ini, nama saya Rose. Jika boleh tahu, apa alasan anda berdua mencari saya?"

"Apakah ada tempat di mana kita bisa mengobrol bertiga?" Tanya Tom.

Rose mengamati kedua pria asing tamu tiba-tibanya, dia tidak merasa heran mengingat tokonya memang sering kedatangan tamu seperti merek berdua, yang tentu saja memiliki permintaan khusus.

"Silahkan ke kantor saya di atas." Rose menunjukkan jalan sambil memberi perintah untuk melanjutkan pekerjaannya  pada wanita muda yang adalah penjaga tokonya.

Rose menyajikan teh aroma bunga andalannya, sebelum duduk dibalik meja kerjanya berhadapan dengan dua pria yang kelihatannya bukan sembarang orang.

Tom mengeluarkan kartu namanya dan menyodorkan ke hadapan Rose sambil berkata, "Saya Tommy Vernon dari TEV."

Rose mengambil kartu nama itu dan langsung mengenali logo timbul di kartu nama tersebut dan ingat pernah melihat salah satu dari pria di hadapannya itu dari televisi, "Anda pemilik TEV yang ada di Spanyol itu? Satu kehormatan mendapat kunjungan anda. Katakan apa yang bisa saya bantu?"

Tom tersenyum, senyum yang membuat Rose merasa pria ini memiliki daya tarik seorang penyihir alami.

"Saya membutuhkan atau lebih tepatnya kekurangan satu bahan untuk membuat campuran wine yang sedang kami kembangkan. Dari informasi yang saya terima, toko anda ini bisa menyiapkan bukan hanya bunga tapi tanaman yang bahkan tidak mungkin tumbuh jika bukan musimnya atau memerlukan perlakuan khusus. Itulah alasan saya berkunjung kemari."

"Jika boleh saya tahu, bahan tanaman yang bagaimana yang anda inginkan?"

"Bolehkah saya bertanya lebih dulu, bagaimana anda bisa mendapatkan bahan atau bunga-bunga khusus tersebut?"

"Saya tidak akan membohongi anda, saya memiliki rekan yang memiliki tangan malaikat. Tetapi sebelum saya tahu apa yang sedang anda cari dan saya belum mendiskusikan dengan rekan saya itu, saya tidak berani menjanjikan apa-apa pada anda."

"Bisa dikatakan ini adalah bahan dan formula rahasia, saya juga tidak bisa memberi tahukan pada anda jika anda tidak bisa memberi saya jaminan. Selain itu bagaimana saya bisa percaya jika rekan anda tidak akan membocorkannya pada pihak lain, jika yang terikat perjanjian anda dan saya."

Rose paham, orang di hadapannya seorang pembisnis handal yang tentu saja tidak akan dengan mudah mempercayai orang yang baru dikenal.

"Sebenarnya saya bisa saja mengatakan, itu adalah hak anda dan tidak berbisnis dengan anda juga bukan kerugian saya mengingat anda yang memiliki keperluan. Tetapi saya tidak mengatakan hal itu karena tahu jika anda sendiri yang kemari, tentu bahan yang anda cari sangat khusus dan istimewa."

Love is all around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang