Part 39

1.2K 181 14
                                    

Setelah pernikahannya dengan Jim berakhir, Chelsea lebih fokus membantu di perusahaan Pietro sambil menunggu waktu untuk membalas dendam pada Jim. Daud akhirnya menemukan pasangan untuk Feli, kali ini adalah seorang duda dengan satu anak, istrinya meninggal saat melahirkan dan Daud mengambil kesempatan untuk mendekatkan Feli dengan Illias Drone. Sudah setahun mereka menikah dan Daud memaksa Feli untuk hamil anak Illias tetapi trauma Illias pada kehamilan membuat dia menentang Feli untuk hamil. Hal itu tentu saja membuat situasi Feli terjepit, tetapi dengan dugaan jika Daud melakukan sesuatu pada kekasihnya, kali ini Feli lebih memilih mendukung suaminya, berharap suaminya bisa membantunya jika sampai suatu saat nanti Daud akan melakukan sesuatu padanya atau mengorbankannya.

"Aku rasa sudah waktu aku membalas perbuatan Jim padaku." Kata Chelsea pada Daud.

"Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Perusahaan sekarang sudah stabil, Elias juga akan keluar dan sudah terlalu lama membiarkan Jim bahagia dengan anak juga kekasih barunya. Aku ingin dia merasakan bagaimana rasanya dihina dan dibuang, aku akan membuat firma hukumnya bangkrut."

"Apapun yang ingin kamu lakukan pastikan jika dia tidak tahu itu adalah ulahmu, daddy kuatir dia masih memegang beberapa kelemahanmu dan dia juga pasti akan berhati-hati sejak kasus denganmu yang memperalatnya."

"Daddy tenang saja, beberapa tahun ini aku sudah mempersiapkannya, sekarang tanpa dia sadari, firma hukumnya telah menerima satu kasus yang akan membuat firma hukumnya akan menjalani pemeriksaan."

"Daddy percaya kamu bisa mengatasinya, tetapi kamu harus ingat Elias akan keluar dan jangan sampai kamu yang menggantikannya."

"Doa daddy buruk sekali." Kata Chelsea sambil tertawa, tahu jika daddynya hanya bercanda.

"Menurutmu, Elias lebih baik kembali ke perusahaan atau untuk sementara biarkan dia istirahat dulu?"

"Terserah daddy saja, yang penting bukan masalah itu tetapi emosi dan pikiran balas dendamnya harus diredam. Saat ini Vernon Corp sudah semakin besar, Tom Vernon juga tidak ada di sini, semua urusan Vernon Corp sudah diurus oleh Julian, jadi jika dia ingin membalas Tom atau Julian bukan hal mudah."

"Daddy juga memikirkan hal itu, pengawasan dan penyelidikan Elden selama beberapa tahun ini tidak ada satu pun yang bisa dijadikan kesempatan untuk mempersiapkan pembalasan kita."

"Aku kuatir Elias akan mengambil jalan pintas dengan melakukan pembalasan tidak terencana, seperti menculik atau membunuh."

"Kamu benar, kita harus mengingatkan Elias jika selama ini kita masih menunggu kesempatan dan tidak bisa terburu-buru untuk bertindak."

"Biarkan aku menyelesaikan masalahku dengan Jim dulu, setelah itu baru kita atur pembalasan untuk keluarga Vernon."

"Begitu lebih bagus." Kata Daud dengan puas.

***

"Siapa?" Tanya Julian pada Carol yang baru selesai bertelepon ketika dia masuk ke dalam kamar.

"Maggie, aku meneleponya untuk bertanya soal obat gatal yang waktu itu dia berikan untuk Liam."

"Oh, Liam sakit?"

Carol menggeleng, "Obat itu mau habis, mengingat Liam suka sekali kena alergi dan cocok obat itu, aku berpikir untuk mempersiapkan cadangannya."

"Berikan nama obatnya, nanti aku carikan."

Carol menggeleng, "Tidak ada nama dan tidak dijual bebas. Maggie membuatnya sendiri dan dia tadi mengatakan akan mengirimkannya dengan segera atau jika tidak, dia akan membawakannya saat kemari."

Julian tertawa, "Aku tidak heran dia membuatnya sendiri, kamu juga tahu dia punya ruangan khusus untuk dia berkreasi di rumahnya."

Carol mengangguk, "Tom juga mendukungnya."

Love is all around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang