Persidangan pertama kasus Stalin adalah di mana untuk pertama kali Elden kembali bertemu Daud, Chelsea dan Elias, tentu saja mereka semua duduk di kursi terdakwa, jika tidak diposisikan terpisah kemungkinan besar Elias akan menyerang Elden atau jika tatapan bisa membunuh, mungkin Elden sudah mati tertusuk oleh tatapan mereka bertiga.
Mereka berempat sama-sama menoleh pada empat orang yang memasuki ruang sidang. Chelsea langsung mengenali Tina sebagai pengasuh putri Stalin dan dia juga mengamati wanita muda yang menggandeng Tom Vernon, menyesal baru menyadari jika wajah wanita yang bernama Maggie itu versi dewasa dari putri angkat Stalin.
"Mereka mengawasi kita." Bisik Maggie.
"Abaikan saja. Aku rasa mereka hanya ingin meyakinkan diri jika mata mereka tidak salah mengenali." Jawaban Tom membuat Maggie tersenyum.
Maggie menoleh pada Tina, meraih tangan Tina yang sejak semalam sudah tidak sabar menantikan hari ini, "Akhirnya kita bisa melihat mereka duduk di sana untuk mendapatkan hukuman." Kata Tina.
"Mereka melakukan banyak kesalahan, meskipun mereka bisa berkelit dari kasus daddy, aku yakin mereka tidak akan bisa bebas lagi." Kata Maggie.
"Tuan Stalin pasti bahagia di atas sana, bisa melihat kamu seperti sekarang dan orang-orang jahat itu menerima hukuman." Kata Tina.
Maggie mengangguk, menoleh pada Tom yang sedang mengeluarkan telepon genggamnya yang bergetar.
"Siapa?" Tanya Maggie ketika melihat Tom tersenyum. Tom mengulurkan telepon genggamnya pada Maggie, melihat foto Luna dan Evans yang sedang berenang Maggie ikut tersenyum. Hari ini kedua anak mereka dititipkan pada Gretha dan Frank, ada Liam dan Carol juga bersama mereka.
"Luna lupa dengan sekolahnya jika sudah begini." Kata Maggie membuat Tom tersenyum.
Pembicaraan bisik-bisik antara Maggie dan Tom tentu saja tidak lepas dari pengawasan Daud dan Elias. Emosi mereka sudah mulai naik sejak mengetahui siapa yang mengajukan tuntutan, melihat musuh besar mereka duduk berbisik-bisik dan tersenyum, tentu saja mereka berpikir jika Tom dan Maggie sedang mengejek mereka.
Chelsea memandang tajam pada Elden, merasa telah dibohongi oleh adiknya sampai membuat mereka sekarang harus berada di sana. Andai Elden berhasil menemukan pengasuh yang bernama Tina itu, tentu saja sekarang mereka tidak akan berada di dalam ruang pengadilan dan penjara.
***
"Chelsea ingin bertemu dengan Maggie." Lapor Ward keesokan hari persidangan pertama selesai pada Tom.
"Untuk memohon Maggie mencabut tuntutannya? Kelihatannya dia lupa jika kejahatan yang dia lakukan bukan hanya pada Maggie." Kata Tom sambil meminum kopinya.
"Dia bukan lupa, dia hanya berharap akan mengurangi masa tahanannya." Kata Ward.
"Itu hanya akan terjadi dalam mimpinya." Tom tertawa sinis.
Ward dan Olsen ikut tertawa, mereka bertiga sedang berada di ruang kerja Tom di penthouse, awalnya Olsen dan Tom sedang menyelesaikan pekerjaan TEV sampai Ward bergabung dan memberi kabar itu.
"Jadi?" Tanya Olsen.
"Jadi apa?" Tanya Ward.
"Dia belum menjawab pertanyaanmu, apakah Chelsea diijinkan bertemu dengan istri kecilnya?"
"Oh... Jadi?" Sekarang Ward yang bertanya.
Tom tersenyum, "Aku terserah istri kecilku, walau aku yakin dia akan menyetujui untuk menemui Chelsea."
"Mengapa kamu tidak segera memanggil istri kecilmu kemari, supaya bisa langsung memberi jawaban?" Tanya Ward.
"Dia tidak bisa memanggilnya kemari sekarang, istri kecilnya sedang pergi dengan para wanita Vernon dan anak-anak." Kata Olsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is all around Us
RomanceBersahabat dengan kegelapan bukan hal yang pernah dibayangkan oleh Maggie, tetapi takdir telah menggariskan, dia harus melalui hari-hari dalam kegelapan. Namun kegelapan tidak menjadi halangan bagi Maggie tetap menjalani dan menikmati hidupnya denga...