Part 36

1.2K 177 4
                                    

Chelsea dan Jim baru keluar dari ruang pemeriksaan dokter, kehamilan Chelsea membuat Jim bahagia tetapi tentu saja hal itu tidak berlaku pada Chelsea yang merasa sejak hamil penampilannya berubah, bahkan aktifitasnya juga terbatas, selain itu Jim semakin protektif padanya, berharap dia mengurangi aktifitasnya dan menjaga kehamilannya.

"Dokter mengatakan bayi kita beratnya kurang, aku akan memanggil koki untuk memasakanmu makanan sehat."

"Tapi semakin makan aku semakin gemuk."

"Demi anak kita, selain itu aku juga tidak mempermasalahkan bentuk tubuhmu akan seperti apa nantinya, yang penting kamu dan anak kita sehat."

Chelsea tahu, membahas bentuk tubuhnya akan membuat dia emosi dan Jim tetap kukuh dalam pemikirannya, karena itu dia memilih mengalah dan mencari cara supaya tidak harus makan banyak. Sejujurnya dia menyesal telah mengikuti keinginan Jim dan daddynya untuk hamil, tetapi sekarang sudah tidak mungkin untuk mengugurkannya, usia kandungannya sudah memasuk bulan kelima ditambah lagi saat tahu dia hamil Jim menjaganya dengan ketat.

"Aku lelah." Perkataan Chelsea langsung membuat Jim panik, dia minta supirnya untuk melaju lebih cepat tetapi tidak boleh sampai membahayakan istri dan calon anaknya.

Setibanya di rumah, Jim kembali ke kantor setelah memastikan Chelsea berbaring di tempat tidur. Jim tidak tahu saat dia telah berangkat, Chelsea bukannya tidur melainkan dia melakukan senam yoga di kamar. Dia berpikir dengan tetap melakukan olahraga maka dia bisa menjaga bentuk tubuhnya supaya tidak menjadi melar, tentu saja dia tidak berpikir apakah yang dia lakukan itu baik untuk bayi dalam kandungannya karena baginya yang penting adalah dirinya.

Malam harinya Chelsea membangunkan Jim, "Jim....."

Suaminya terbangun dan terkejut melihat Chelsea yang meringis kesakitan sambil memengang perutnya, "Ada apa?"

"Perutku sakit."

Terkejutnya belum berhenti, ketika dia bersiap untuk membawa Chelesa ke rumah sakit, Chelsea sudah semakin kesakitan dan darah keluar dari bagian bawah tubuhnya. Jim langsung menelepon ambulance untuk membawa istrinya ke rumah sakit dan mendapat pertolongan secepatnya.

Sekarang Jim menunggu dengan perasaan kuatir dan campur aduk, dia tahu pendarahan istrinya akan membahayakan nyawa bayi dalam kandungannya. Dia tidak tahu apa yang menyebabkannya tetapi sekarang yang penting adalah mengetahui keadaan istri dan calon anaknya yang sedang diselamatkan oleh dokter.

***

"Syukurlah tidak sampai keguguran." Kata Maggie membuat Rex dan Tom memandangnya.

"Mengapa memandangku seperti itu? Apa yang salah dari ucapanku?" Tanya Maggie pada dua orang yang memandangnya.

"Kamu menguatirkannya?" Tanya Rex.

"Bagaimanapun itu sebuah nyawa, aku hanya bersyukur nyawa calon bayi kecil itu selamat." Jawaban Maggie membuat kedua orang itu tersenyum, lupa jika hati Maggie terlalu lembut.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Tom pada Rex yang memang datang untuk melaporkan pekerjaannya, dan setelah selesai dia melaporkan soal Chelsea.

"Dari informasi yang mereka dapatkan, kelihatannya Jim senang dengan kehamilan Chelsea tetapi Chelsea kelihatannya tidak suka. Jadi apa yang dilakukan Chelsea tidak akan memikirkan keselamatan bayi dalam kandungannya. Kejadian ini membuat Jim marah, mungkin dia tahu apa yang menjadi penyebab pendarahan semalam namun tidak mengungkapkannya."

Tom mendengus, "Usianya juga tidak muda, hamil diusianya seharusnya harus dijaga dengan baik. Kurasa dia menyesal telah hamil hanya untuk menyenangkan suaminya."

Love is all around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang