23. Bali dan morgan

104 5 4
                                        

Aku terbangun pukul 4.30, kulihat morgan tidur disebelahku sudah menganti pakaian semalam. Dan ku lihat bajuku sudah berubah tidak memakai pakaian semalam, pasti morgan yang menggantinya pikirku.

Ku usap pipi morgan berkali-kali, untuk membangunkannya. Tapi morgan tak kunjung bangun. Kulihat handphone dimeja lampu. Ada pesan dari semalam yang belum ku buka. Seketika aku kaget melihat isinya.

Pesan itu dari firman, dia mengirim foto dirinya dengan wajah yang penuh memar. Dan ku baca isi chat nya.

Suami mu benar - benar psikopat, dia sungguh gila, aku babak belur di pukuli olehnya. Aku sampai harus dirawat dirumah sakit selama tiga hari karena cedera yang aku alami oleh perbuatan suamimu. Hati- hati khei mungkin kamu sudah menikahi pria yang salah. Bisa jadi ketika kamu berbuat salah. Dia akan melakukan hal yang tidak kamu bayangkan.

Setelah membaca chat dari firman, ku lihat morgan masih tertidur disampingku. Apa benar Morgan melakukan hal seperti itu.

Batinku bertanya - tanya, rasanya aku tak percaya bahwa morgan bisa melakukan kekerasan fisik seperti itu. Atau mungkin firman benar, banyak hal yang belum aku ketahui tentang morgan.

Tanganku tiba - tiba saja bergetar, aku merasa sedikit takut membayangkan sesuatu.

Morgan menggerakkan kepalanya, matanya terbuka. Dia kaget aku memandanginya saat tidur.

" Kamu sudah bangun, kamu kenapa?" Tanya morgan melihat raut wajahku yang seperti ketakutan.

Ku tunjukan foto firman yang ada si handphoneku berserta isi chat nya padaku.

" Shit.. " ucap morgan bangun dari tidurnya dan mengusap kasar wajahnya sendiri.

" Kamu yang melakukan itu mas ke firman?" Ucapku dengan suara agak bergetar menahan tangis.

Morgan melihatku, lalu bangun dari tempat tidur dan berjalan tertatih kekamar mandi.

" Mas aku sedang berbicara denganmu, jawab aku mas." aku menghampiri morgan kedepan pintu kamar mandi.

Ku dengar dari dalam morgan menyalakan Shower. Ku gedor kamar mandi berkali - kali.

Morgan akhirnya membuka kamar mandi dan kulihat dia masih mengenakan pakaian nya. Tapi semua basah. Morgan menarikku masuk kedalam kamar mandi.

Dengan kasar mencium ku dengan penuh nafsu dan emosi, aku meronta - ronta minta dilepaskan..tapi cengkeraman nya terlalu kuat pada bahuku.

Morgan mematikan shower dengan tangannya, tapi tidak melepas bibirnya dari bibirku. Aku merasakan bibirku sakit. Morgan benar - benar hilang kendali.

Ku dorong morgan sekuat tenaga dan tanpa pikir panjang aku menamparnya.
Morgan terlihat terkejut sambil memegangi pipinya.

Aku benar - benar khilaf menamparnya, bibirku berdenyut sakit sekali. Bukan hanya dibibir tapi hatiku juga sakit.

" Maaf mas, maafin aku." Ucapku berkali kali karena aku benar - benar takut morgan marah sekali padaku.

" Kamu menamparku hanya karena lelaki itu," kata morgan penuh amarah dimatanya.

" Engga mas demi tuhan, aku spontan karena mas kasar sama aku. Bibirku sakit sekali mas. " Ucapku seraya memegangi bibirku yang mulai bengkak oleh perbuatan morgan.

Morgan keluar kamar mandi dan dengan cepat mengganti baju atasannya saja dan keluar kamar dengan membanting pintu.

Aku mematung memandanginya pergi.

" Aku menyesal mas,maaf" ucapku lirih menahan tangis.

💔💔💔

Sampai pukul 11.00 siang, morgan tidak kunjung kembali ke kamar hotel. Aku sempat berfikir apa morgan meninggalkanku disini dan kembali ke bogor sendiri.

Morgan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang