Setelah solat subuh berjamaah. Kami tertidur lagi dan baru terbangun pukul 08.30. aku mendengar samar - samar morgan menelepon seseorang. Tapi mata ku berat sekali karena semalaman kurang tidur.
Mataku terbuka sedikit, ketika morgan membisikan sesuatu ke telingaku.
" Sayang, aku ingin lagi." Ucapnya pelan.
Sepertinya morgan benar - benar sudah kembali seperti dulu lagi. Karena biasanya memang dia seperti itu.
" Aku ngantuk sekali sayang," ucapku lalu terlelap lagi.
Kurasakan tangan morgan menyentuh tubuhku, tapi aku benar - benar mengantuk sehingga tidak tersadar lagi.
Rasanya rindu sekali mendengar suamiku menyebutkan kata sayang lagi padaku. Sudah sangat lama morgan tidak mengucapkan kata itu.
Di elusnya rambutku, diciumi nya wajahku berulang-ulang kali. Aku merasakannya tapi tidak terlalu sadar.
Sepertinya morgan merindukan setiap jengkal yang ada di tubuhku.
🌼🌼🌼
11.30
Aku terbangun siang hari, aku kaget melihat morgan tidak disampingku. Aku berlari keluar kamar. Dan mencari morgan di sekeliling rumah, kudapati morgan sedang memasak. Akhirnya aku bisa melihat morgan memasak lagi setelah sekian lama.
Ku peluk morgan dari belakang, dia terkejut dan mematikan kompornya. Morgan melepas pelukanku dan menatapku.
" Kenapa sayang?" Tanyanya padaku.
" aku rindu kamu mas, kamu ga akan berubah seperti kemarin lagi kan?" Ucapku takut.
" Maafin mas ya," ujarnya memelukku dan mengecup keningku.
" Mas masak apa?" Karena mencium wangi yang enak.
" Nasi goreng kesukaan kamu." Jawabnya melepas pelukannya lalu menyalakan kompor lagi meneruskan memasak.
" Aku tunggu diruang makan ya mas," kataku lalu duduk dimeja makan menanti masakan morgan.
Nasi goreng buatan morgan pun akhirnya datang. Aku sangat merindukan masakannya. Ku Habiskan nasi goreng buatannya.
Selesai makan kami kembali kekamar.
Ku ajak morgan berbicara dari hati ke hati.
Morgan duduk di tepi tempat tidur dan aku berlutut didepannya." Mas tahu kamu kemarin menemui dokter, tadi mas menghubunginya." tiba-tiba morgan berbicara.
Aku terdiam, aku takut morgan akan marah karena aku menyelidiki kenyataan apakah dia benar - benar hilang ingatan.
" Mas jangan marah ya," ucapku takut.
" Mas tidak marah, hanya mas ingin jujur."
" Jujurlah mas," ucapku penasaran.
Morgan mengusap dengan kasar wajahnya.
Lalu kemudian berkata." Mas memang tidak hilang ingatan khei, mas sengaja berbohong" pandangannya tertuju pada mataku.
" Kenapa mas harus berbohong," ucapku heran
" Karena dokter memvonis mas tidak bisa memiliki keturunan akibat kecelakaan itu. Sedangkan kamu ingin memiliki seorang anak dari mas. Mas berfikir mungkin kalau mas hilang ingatan dan bersikap seperti kemarin kamu lama - lama akan meninggalkan mas, lebih baik kalau kamu pergi dan mendapatkan lelaki lain yang seusia denganmu khei." Kata morgan menjelaskan.
Aku terisak mendengar penjelasannya dan menangis sejadi jadinya.
" Mas..." Ucapku lirih.
" Maafin mas ya, mas tidak dapat membahagiakanmu. Kamu berhak bahagia memiliki keturunan dengan yang lain. Sedang mas sudah berumur." Morgan seperti menyerah pada keadaan. Dia rela ditinggal olehku.
" Aku mencintaimu mas, sangat. Aku tidak bisa hidup tanpamu." Ucapku tegas.
Morgan menghapus air mataku.
" Tapi kamu tidak akan memiliki anak sayang." Ucap Morgan sedih.
" Aku sudah tidak perduli lagi mas tentang anak, waktu itu aku ingin memiliki anak. karena aku pikir dengan anak aku akan membahagiakanmu."
" Mas bahagia walau hanya denganmu khei."
" Ya .. aku pun begitu mas, ke kebahagiaanku adalah bersamamu. Karena kamu mengubah hidupku jadi lebih berarti mas." Ucapku lalu memeluk morgan.
Morgan melepas pelukanku.
" Tapi mas pincang, mas tidak akan bisa berlari lagi mengejar mu." Ucap morgan menatapku dengan sedih.
" Tapi tidak mengubah kegantengan mu mas," ujarku membuatnya tertawa lagi.
" Kamu bisa aja sayang," ucap morgan lalu mencium pipiku sekilas.
" Kalau kamu tidak bisa berlari mengejar ku, maka aku yang akan mengejar mu mas." Ucapku tegas padanya.
" Terima kasih sayang, karena kamu mau menerima aku apa adanya." Morgan mengelus puncak rambutku.
" Sama - sama mas, kamu juga mau menerima aku apa adanya." Ucapku tersenyum.
Aku berdiri dan duduk disamping morgan bersandar dibahunya.
" Kaki kamu masih sakit dan lemas mas?"
" Sudah lebih baik sayang."
" Mas, kamu sibuk ga?"
" Hmmm ada beberapa yang harus mas kerjakan sih, kenapa sayang?"
" Aku ingin punya waktu berdua denganmu mas, jalan - jalan menghabiskan waktu bersamamu."
" Nanti mas atur jadwal ya, besok mas akan bilang sama sekretaris mas."
" Oh ya..sekretaris mah ternyata masih muda dan cantik ya," ucapku melotot.
Morgan tertawa melihat reaksiku yang berlebihan.
" Kamu cemburu?" Tanya Morgan tertawa.
" Engga," ucapku ngeles.
" Masa..." Ledek morgan.
" Tau ah mas," aku menjauhkan kepalaku dari bahunya dan hendak berdiri. Tapi morgan menarik ku hingga jatuh di pangkuannya.
" Jangan marah dong sayang, di mataku cuma kamu wanita tercantik yang aku pernah lihat." Ucapnya mencium ku dengan lembut.
Aku membalas ciumannya. Lama kami berpagutan, aku kehabisan oksigen kulepas ciumanku.
" Aku cinta kamu mas," ucapku berbisik ditelinga morgan.
" I love you too," jawab morgan dan mencium ku kembali.
💙💙💙
![](https://img.wattpad.com/cover/346211918-288-k925839.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan {End}
Roman d'amourWah benar lelaki itu tampan sekali ucapku dalam hati. Ku baca nama nya dilayar televisi Morgan prawija. "Khei.... Tidur, jangan nonton televisi nanti sekolahnya kesiangan lagi. Besok kan pertama kamu masuk sma." Teriak ibu dari ruang depan. Ku matik...