3. Pertemuan

347 15 10
                                    

Aku berada disebuah hotel bersama teman temanku, ada cara reuni sekolah sma seangkatanku, awalnya aku malas tapi teman baikku mengajakku untuk ikut, dia benar benar ingin aku ikut. dan akhirnya aku ikut.

Dan disinilah awal aku bertemu dengan morgan. Di hotel yang dia dirikan dari usaha dan kerja kerasnya.

"Buggghh..."

" Sorry.." ucapku pada Morgan, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan pria tua yang sangat tampan, aku terkesimak untuk beberapa detik. Dan tak sadar minuman yang aku bawa tumpah mengenai jasnya.

" Oh my god.." ucap morgan kagettt melihat jasnya penuh dengan noda minuman yang aku bawa.

" Maaf aku tidak sengaja pak, aku terburu buru tadi," ucapku tak enak hati padanya.

" It's okay " ucap morgan santai.

" Mau aku bantu bersihkan" ujarku menawarkan bantuan karena merasa tidak enak.

" Bagaimana cara nya, ku buka bajuku disini dan ku berikan padamu, begitu. " Ledek morgan sambil menatapku tajam.

Entah tatapan matanya aku tidak bisa menebak nya. Apa dia bercanda atau serius.
Aku tediam ketika ia berbicara seperti itu.

" Ehm gimana kalau kau ikut denganku? " Tawar nya sambil tetap menatapku dengan ekspresi yang sungguh aku tidak mengerti.

" Kemana? " Ucapku polos.

" Kamu lagi ada acara reuni ya, aku tau sekolahanmu mengadakannya di hotelku, dan sepertinya kamu tidak nyaman didalam makanya keluar dan bertabrakan denganku, ya kan?" Papar morgan sok tahu.

Aku melongo dengan pemikirannya yang hampir 99% benar. Dan tanpa pikir panjang aku mengiyakan ajakannya.

" Oke aku ikut denganmu " ucapku tanpa berfikir.

Morgan mempersilahkan aku mengikutinya ke lift, dan didalam lift aku memperhatikannya dengan mencuri curi pandang. Semakin dilihat dia semakin tampan. pikiran apa yang ada di otakku sepertinya aku keracunan otak karena terlalu lama menjomblo.

"Tingg ... " Lift terbuka

" Ayo.. " ucapnya mempersilahkan aku mengikutinya kembali.

Aku berjalan dibelakangnya, dan sampailah dipintu depan sebuah kamar hotel, oh nooo... Pikiranku melayang, aku ragu mau ikut masuk kedalam kamar dengannya. pikiranku kacau.

"Tenang saja, aku tidak ada pemikiran jelek ko " ucapnya padaku sambil tersenyum penuh arti.

" Oke.. " kataku agak ragu masuk kedalam.

Dan seketika aku sudah didalam kamar yang sangat megah, ada kasur besar yang terpangpang jelas didepan mataku, dan sofa yang kupikir seperti tempat tidur, karena begitu besar untuk ukuran sofa.

" Silahkan duduk " ucap morgan mempersilahkan aku duduk.

Dan tanpa pikir panjang aku langsung duduk, karena kakiku sungguh sudah lelah lama berdiri diacara reuni tadi.

" Mau minum apa? " Tanyanya

" Apa saja " ucapku asal karena gugup.

" Yakin ?? " Ucapnya dengan senyum nakal.

" Eh ga, teh hangat boleh " ralat ku dalam hati,

jangan jangan dia mau kasih obat tidur lagi atau minuman yang memabukkan. pikiran aneh segera datang mengahantuiku.

Tidak lama Dia memberikan teh hangat yang dia buat kepadaku.

" Namaku Morgan, aku pemilik hotel ini " ucap nya santai.

Aku yang lagi mecicipi teh buatannya seketika tersedak..

" Uhuk uhukkk.. kamu pemilik hotel ini ? " ucapku kaget.

" Ya.. " katanya santai sambil memegangi handphone yang sedari tadi berbunyi.

" Kenapa tidak kamu angkat?" Ujarku penasaran karena sedari tadi berbunyi.

" Asistenku.. aku butuh privasi sejenak." Dan mematikan handphonenya didepanku.

Dia terus memandangiku, sumpah aku canggung, bingung, dan tak tahu harus berbuat apa berhadapan dengan pemilik hotel ini. Mau mau nya aku mengikutinya kesini. Jangan jangan dia berfikir aku wanita nakal, padahal aku hanya ingin terlepas dari teman temanku yang berusaha menjodoh jodohkan aku ditempat reuni tadi. Hmmm...

Pria tua tampan ini pasti sudah beristri, mngkin istrinya ada 3, hahaha apa aku mau dijadikan istri ke empatnya..oh no pemikiran aku kemana mana ..efek pusing di acara reuni tadi.

"Namamu siapa? Tanya morgan

" Khei... Kheirana, panggil saja khei" ucapku kikuk.

" Oke " ucapnya singkat

Morgan berdiri dari tempat duduknya dan menghampiriku, duduk tepat disampingku.

" Kamu tahu kenapa aku mengajakmu kesini " tanya morgan.

Aku hanya menggelengkan kepala.

" Aku memperhatikanmu diacara reuni tadi, kebetulan aku juga diundang datang kesana. Dan aku tidak sengaja melihatmu disana, dan sepertinya kamu tidak nyaman ketika teman temanmu menjodohkanmu dengan seseorang pria disana. Dan kamu berusaha menghindar dan pergi ke toilet, jujur aku mengikutimu khei." senyum nya penuh arti dengan menyebutkan namaku santai diakhir kalimatnya.

Jujur aku terkejut dengan apa yang baru saja dia jelaskan, jadi maksudnya dia sedari tadi sudah memperhatikan aku diacara reuni tadi. Lalu dia mengikutiku ketoilet karena dia menyukaikukah. Batinku berkata kesana kemari.

Aku bertambah grogi karena dia duduk disampingku. Aku berusaha tenang, dan tidak menatapnya. Aku memalingkan wajahku lurus kedepan. Walau posisinya tetap menatapku kesamping. Rasa panas mulai datang disekujur tubuhku.

Dan seketika aku berkata.

" Kamu tidak takut istrimu marah mengajak perempuan masuk kekamar mengobrol kaya gini?" Sepetinya ucapanku membuat alisnya naik keatas dan senyum nya oh no membuatku salah tingkah.

Dia tertawa kecil..hanya melihatku dengan tatapan seperti ingin menerkam. Sepertinya aku harus pergi dari sini, sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi disini. Aku mencari celah bagaimana kabur dari sini.

" Aku belum menikah " deug jantungku serasa mau copot kata katanya barusan membuatku spontan kaget. Diusianya yang sudah matang, kaya raya masa dia belum menikah. Apa dia gay?? Pikiranku campur aduk.

" Aku belum menemukanmu " ucapnya sambil tertawa. candanya membuatku semakin salah tingkah.

Dan akhirnya aku semalaman mengobrol dengannya banyak hal yang kita bahas, baik obrolan ringan maupun obrolan berat. mengobrol dengannya membuat waktuku terasa berhenti. Dan ketika waktu menunjukkan pukul 22.00 malam. Saatnya aku pulang, dia menyuruh supirnya mengantarkan aku, dan berjanji akan menghubungiku lagi setelah kita bertukar nomor telepon.

Yah.. disinilah awal aku mengenalnya..dari peristiwa acara reuni, minuman tumpah dan perbincangan dikamar hotel.
Singkatnya dia tertarik padaku. Dan sepertinya aku pun tertarik padanya. 🌺


Bintangnya di klik⭐..ya, maacih❤️🤗

Morgan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang