Sekarang pukul 21.00 malam. Aku terbangun dari tidurku, ya ampun aku belum solat. Bisa bisanya aku tidur. Oh iya kira - kira morgan punya mukena tidak ya. Apa dia sudah tidur. Segera ku keluar kamar menemuinya. Aku mencarinya kekamarnya. Dan seketika aku terpana melihat pemandangan yg ada didepan mataku.
Ya allah, lelaki yang sudah tidak muda lagi itu begitu tampan memakai peci dan sarung, duduk bersila disajadah sambil membaca alquran. Suaranya terdengar jelas. Ternyata dia pandai membaca al quran, masya allah sungguh aku beruntung dicintai oleh nya. Seketika kemarahanku akan kecemburuannya luntur.
Rasanya aku tidak ingin mengganggunya. Tapi aku juga inging solat, kutunggu morgan selesai membaca al quran.
Morgan tersadar ada yang memperhatikannya.
" Dari tadi kamu disitu," ucapnya kaget. Aku mengangguk.
" Ada apa, tadi aku kekamar kamu sudah tidur." Tanya morgan heran.
" Aku belum solat mas, mas punya mukena?" Tanyaku padanya.
" Ada diruang solat, kamu kesana aja. Ruangannya dilantai atas sebelah kamar mandi.mau aku antar?" Tawar nya.
" Ga usah mas, makasih. " Ucapku cepat dan segera ke lantai atas.
Setelah solat, aku turun lagi kelantai bawah. Ada morgan duduk di sofa sambil membaca buku.
Aku mendekatinya. " Mas belum tidur?" Kataku padanya.
" Belum ngantuk" jawabnya tapi matanya tetap tertuju pada buku yang ia baca.
" Mas besok berangkat jam berapa?" Tanyaku lagi.
" Pagi jam 8, kenapa?" Morgan menutup bukunya yang dia baca dan langsung menatapku.
" Gapapa nanya aja mas." Kataku langsung terdiam masih berdiri didepannya.
Morgan menarik tanganku, dan menyuruhku duduk disampingnya. Dia memperhatikan wajahku, membelai pipiku dan dengan cepat mencium pipiku. aku kaget dan menjauh darinya.
" Mas ih," kataku spontan.Dia hanya tersenyum, dan masih terus menatapku.
" Makanya nikah aja yuk, biar ga dosa." Ucapnya sambil tertawa.
" Apaan sih," ujarku tersipu.
" Yaudah sana tidur, mas juga ngantuk." Dia bangun dari sofa lalu meninggalkanku kekamarnya.
Aku masih terpaku ditempat yang sama. Aku pun segera ke ruang tamu untuk melanjutkan tidurku kembali.
Dikamar morgan
Morgan duduk di tepi kasurnya, masih belum tertidur. Masih membayangkan kheirana. Sepertinya aku harus segera menikahinya. Batinnya terus berbicara.
Semakin lama rasaku padanya semakin dalam.
Aku takut kheirana berubah pikiran, ditambah cemburu ku tak bisa dikontrol.Aku hanya ingin menjadi satu-satunya lelaki yang ada dikehidupan dan hatinya.
Jujur saja, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, dan ini pertama kalinya dalam hidupku.
Aku belum pernah jatuh cinta. Hanya dia yang mampu membuatku merasakan cinta bahkan cemburu seperti itu.
Aku harus memikirkan cara, agar khei mau menikah denganku. Morgan mengambil handphone nya. Dan mengetik sesuatu dan mengirimkannya pada khei.
Kamu dah tidur khei (morgan)
Tidak lama khei membalas.
Belum mas kenapa?..(khei)
Aku belum ngantuk, kangen kamu. {Morgan)
Idih..baru juga ketemu tadi, pake nyosor lagi. (khei)
Haha cuma cium pipi sayang, emang ga boleh? (Morgan)
Engga.. (khei)
Makanya yuk nikah sayang (morgan)
Memang kamu yakin mas mau nikahin aku ( khei)
Ia sayang.. pulang aku dari luar kota kita nikah ya ( morgan )
Izin dulu lah mas sama orang tua aku, kalau orang tua aku setuju. Aku juga setuju. (Khei)
Bener ya.. (morgan)
Ia mas ( khei )
Janji ya khei.. ?? (Morgan)
Lama tidak ada balasan dari khei.
Mungkin Khei pun sudah tertidur. Dan morgan berusaha memejamkan matanya untuk tidur karena besok harus keluar kota pagi-pagi. Masih banyak hal yang harus dia kerjakan esok hari.Bintang nya jangan lupa⭐🙏🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Morgan {End}
RomanceWah benar lelaki itu tampan sekali ucapku dalam hati. Ku baca nama nya dilayar televisi Morgan prawija. "Khei.... Tidur, jangan nonton televisi nanti sekolahnya kesiangan lagi. Besok kan pertama kamu masuk sma." Teriak ibu dari ruang depan. Ku matik...