PART 2 My Dream..

5.2K 194 1
                                    

Pagi ini aku mencoba bersikap biasa setelah apa yang menimpa diriku kemarin. Begitu juga pada saat sarapan pagi bersama kedua orang tua ku dan kak Jody tentunya. Aku lebih memilih diam menikmati roti panggang buatan mama. Mogok bicara dengan mereka mungkin salah satu cara ampuh buatku meluapkan emosi pada mereka.

"Lo kesambet apaan Mel jadi pendiem gini" celetuk kak Jody yang sedari tadi memperhatikan sikap ku yang gak seperti biasanya.

"Apaan sihh,siapa yang kesambet coba"
"Emangnya kalo gue diem salah yaa?" Cibir ku padanya yang membuat kak Jody hanya menggelengkan kepalanya.

"Nah kan tadi diem sekarang judes lagi,aneh lo" desisnya kesal.

Tuh kan kenapa sih sehari aja kak Jody gak bikin aku kesel,udah tau adeknya lagi patah hati bukannya dihibur malah dibikin kesel. Lagian emang salah yaa kalau aku bersikap kaya gini,itu kan juga karena mereka yang selalu suka ikut campur ngurusin hubungan ku dengan pacar-pacarku. Ini balasan buat mereka yang gak pernah ngasi aku kebebasan dalam masalah cinta,yang selalu ngatur harus pacaran sama siapa,yang gak pernah bisa ngehargain pilihan ku.

"Suka-suka gue dong kak mau diem kek,mau bawel kek,mau judes kek ngurusin amat" ucapan ku membuat kak Jody mendelik kearahku,mungkin kata-kataku terlalu kasar baginya tapi ahh sebodo amat.

"Carmel,kamu gak boleh ngomong kaya gitu sama Jody,dia kan kakakmu gak seharusnya kamu bersikap kaya gitu ke dia" mama menasehatiku,mungkin memang benar apa yang dibilang mama aku sudah keterlaluan,emosi mengalahkan akal sehatku.

"Kamu kalo lagi kesel sama orang jangan dilampiasin ke kakakmu dong mel,gak baik loh" papa ikut-ikutan menasehatiku membela kakak laki-lakiku.

Semua orang dirumah ini memang gak ada yang memihak padaku,semua nya malah memojokan diriku,mereka selalu memandang salah apa yang aku lakukan,andai kakek ada disini pasti beliau yang selalu membelaku tak seperti kedua orang tua ku yang hanya bisa menyalahkanku.

"Aku merindukanmu kek" batinku lirih.

Selera makan ku tiba-tiba hilang,dari pada tambah emosi lama-lama berada disini lebih baik pergi kekamar untuk menenangkan hati dan pikiran ku. Aku tak perduli dengan ocehan kakak ku yang melihat ku main pergi saja ketika kedua orang tua ku sedang berbicara padaku,menutup telinga ini rapat-rapat dengan kedua tanganku dan berlari menuju kamar.

Ku lempar bantal yang berada di sampingku,ku luapkan semua emosiku di kamar ini. Memang sejak dulu hubungan ku dengan kak Jody gak pernah akur,setiap hari selalu saja bertengkar dengannya,ada saja tingkah nya yang memancing emosiku,andai aku tidak dilahirkan di keluarga ini pasti hidupku akan lebih baik dari sekarang.

Aku mengurung diri dikamar,niatan ku untuk berbicara secara baik-baik dengan kedua orang tua ku pupus sudah. Saat ini situasinya gak memihak padaku,mendingan aku manfaatkan waktu luangku dengan mengecek olshop milikku.

Sudah satu tahun lebih aku berkecimpung dalam dunia bisnis,kenapa aku lebih memilih membuka usaha sendiri alasan nya sama dengan Jeremy yaitu paling gak suka disuruh-suruh. Selain itu juga dengan berbisnis kita bisa menghandle waktu kerja sesuka hati kita,dan disamping itu kita juga bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih dari bidang yang kita tekuni sehingga bisa dimanfaatkan untuk memajukan usah kita baik dari workshop maupun dari para sesama entrepreneurs lainnya.

Aku meraih laptop yang kutaruh di workdesk dekat dengan jendela kamar. Membuka website resmi milik ku yang berisikan tentang berbagai macam barang yang kujual. Nah kebetulan saat ini aku menjual berbagai macam accesoris,souvernir dan apapun yang dibutuhkan untuk pernikahan. Kenapa aku mengambil konsep ini karena ketertarikanku pada hal-hal yang berbau wedding sangat aku sukai dari dulu. Terlebih lagi ketika melihat calon mempelai wanita menggunakan baju pengantin itu terlihat sangat cantik dan menawan.

Mungkin dalam waktu dekat aku berniat ingin menjadi WO atau yang lebih dikenal sebagai Wedding Organizers,namun semua itu baru tahap perencanaan karena mengingat budget yang dibutuhkan gak sedikit maka dari itu aku berusaha mati-matian mengumpulkan uang dari hasil berjualan wedding stuff souvernir and accesoris untuk bisa menggapai impian ku menjadi CEO Wedding Organizers.

Salah satu media sosial yang ampuh untuk berjualan olshop selain membuka website pribadi yaitu dengan menggunakan aplikasi Instagram,disamping mudah untuk digunakan aplikasi itu sangat membantu untuk mempromosikan barang dagangan yang akan kita jual.

Kita bisa mempromosikan dagangan kita dengan berbagai macam cara,salah satunya yang sekarang lagi hits yaitu dengan cara endorsement yang artinya memberi secara gratis ataupun cuma-cuma pada seseorang yang akan kita tuju contohnya artis-artis.

Kalau ditanya kenapa harus artis yaa karena artis punya banyak followers yang nantinya akan menarik orang - orang ke olshop kita. Biasanya, cara endorse kaya gitu yaa dengan ngasih GRATIS barang jualan kita ke artis dan ditukar dengan FOTO nya artis lagi gaya pake barang dagangan kita, di posting atau di sharing di akun sosial medianya mereka yang followernya ratusan ribu orang, dengan adanya mention dari postingan mereka itu akan mempermudah kita buat mendapat costumer.

Yaa hal yang kaya gitulah yang aku tekuni sampai saat ini,dan hasilnya memang sangat menguntungkan buatku. Satu lagi yang penting dengan mempunyai bisnis sendiri itu akan ngebuat kita jadi lupa dengan masalah-masalah yang ada disekitar kita. Berbisnis bisa ngebuat mood kita yang tadinya jelek jadi bagus lagi,apalagi setelah ngeliat daftar pesanan dari para costumer,girangnya minta ampun deh.

Pernah waktu itu ketika aku dapat orderan sampai beratus-ratus souvernir untuk acara pesta pernikahan salah satu kerabat dekat keluargaku dan dia merupakan costumer pertama di olshop milik ku,perasaan ku saat itu sangat bahagia dan gembira karena mendapatkan orderan untuk pertama kalinya.

Gara-gara gak mau mengecewakan pelanggan pertamaku,sengaja aku mengirimkan semua pesanannya lebih cepat dari waktu yang ditentukan,sampai-sampai aku gak tidur sama sekali demi memberikan service yang memuasakan buat dia dan hasilnya aku mendapat pujian dari para kerabat keluarga atas kerja keras yang kukeluarkan. Mereka juga memuji hasil karya ku,katanya barang yang ku buat hasilnya sangat memuaskan.

Padahal sewaktu aku menyampaikan niat ku untuk berbisnis,kedua orang tuaku dan kak Jody gak percaya bahkan terkesan mereka meremehkan kemampuanku. Mereka bilang bahwa aku gak akan mampu dan berhasil dalam membangun bisnis ini,malah kak Jody juga bilang aku hanya akan menghabiskan uang ayah saja tanpa ada manfaatnya.

Dan dari situlah untuk pertama kalinya aku meminta uang pada ayah tanpa cuma-cuma,aku berjanji dalam waktu lima bulan aku akan bisa mengembalikan uang yang ayahku kasih sebagai modal pertamaku. Walau ayah menolaknya tapi aku tetap pada pendirianku,akan kutunjukan kalau aku akan sukses tanpa bantuan dari mereka dan berkat ketekunan ku menjalani bisnis ini akhirnya aku bisa mengembalikan uang yang ayah berikan padaku bahkan saat ini aku sudah mempunyai beberapa pegawai yang setia membantu usaha ku.

Dan impian terbesar bagiku saat ini adalah menjadi CEO Wedding Organizers. Yaa panggilan itu selalu terngiang-ngiang ditelinga ku,menuntut ku untuk lebih berkerja keras agar mimpiku menjadi kenyataan. Semoga saja.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang