PART 35 Dilamar ?

2.7K 84 1
                                    

Sepanjang perjalanan kembali ketempat Sarah,aku banyak berbicara dengan Jeremy. Kami berbincang-bincang seputar masa lalu kami sewaktu di SMA dulu. 

"Apa kau masih ingat bagaimana kita saling kenal dulu?" 

Pertanyaan Jeremy membuat ingatan ku kembali pada masa-masa di SMA,dimana Rio memperkenalkan ku pada lelaki ini. Jeremy yang merupakan siswa baru di pertengahan semester pertama kelas satu hadir dan menjadai pelengkap dalam persahabatan kami.

Aku yang waktu itu sedang duduk di pinggir lapangan bersama dengan Sarah sedang mengamati bagaimana Rio berlatih dengan timnya karena sebentar lagi mereka akan mengikuti  turnamen antar sekolah.

"Ehh denger-denger di Tim nya Rio nambah orang loh,dan kata anak-anak perempuan dikelas kita sih tampan Mel" ucap Sarah sambil terus menjejali mulutnya dengan potatos snack.

"Oh ya baguslah" ucapku acuh.

Sarah mendelik sebal kearah ku ketika mendengar respon ku yang biasa-biasa saja.

"Kenapa mata lo begitu,hati-hati keluar tuh bola mata" ledek ku.

Sarah melempar ku dengan snack yang ada di tangannya,sambil mendengus kesal dia berkata "Lo tuh yaa nyebelin banget jadi orang,setidaknya komen apa kek ini mah malah datar-datar aja"  

Aku tertawa melihatnya wajahnya yang sudah berubah masam,habis anak itu kalau sudah menyangkut cowok tampan saja langsung deh sinyalnya kuat,kalau udah kaya gitu pasti dia meminta ku untuk membantunya agar bisa berkenalan dengan cowo tadi bagaimanapun caranya.

"Iya deh maaf,abisnya hari ini gue lagi gak mood banget gara-gara tugas sains yang dikasih sama si botak" ucapku berbohong,aku hanya mencari alasan saja biar Sarah tidak marah padaku.

Kulihat Sarah terdiam sejenak,raut wajahnya seperti orang yang sedang berpikir,dan kemudian dia kembali bicara "Iyaa sih gue juga sama,emang tuh si botak seneng banget kasih kita tugas,gak bisa gitu liat muridnya santai sedikit aja" gerutu Sarah.

Dalam hati aku tertawa sendiri melihat kepolosan darinya,gampang sekali dia untuk dibohongi.

"Heeeiii tangkap" sebuah bola basket tiba-tiba terbang kearahku,secepat kilat ku tangkap bola itu sebelum menyentuh kepala Sarah.

Dari kejauhan Rio tertawa geli melihat Sarah yang dengan spontan menutupi wajahnya,sedangkan aku memelototinya karena hampir saja membuat kepala kami berdua terluka.

"Kalau mau lempar bola tuh kasih aba-aba dulu dong,untung nih tangan cepet nangkepnya,coba kalau gak,udah bonyok kali tuh kepalanya si Sarah" ucapku sambil melempar kembali bola itu padanya.

Rio duduk bersimpuh di depan kami,dengan sigap tangannya mengambil minuman yang sedang dipegang oleh Sarah dan meminumnya tanpa merasa bersalah karena sudah merampasnya dari Sarah.Hal ini sudah menjadi kebiasaan darinya,maka kami berdua pun tak marah dengan apa yang dilakukannya pada kami.

Kulihat Rio menenggak habis minuman itu,pasti dia kehausan gara-gara berlatih basket dengan timnya sejak pelajaran kedua selesai. Dan dikarenakan dirinya adalah ketua tim basket sekolah ini,sudah pasti Rio berkerja dengan keras membimbing teman-temannya agar bisa menang dan mebawa pulang trophi di kejuaraan sekolah nanti.

Kulirik Sarah yang sudah bersiap-siap menanyakan siswa yang baru bergabung di tim nya Rio,sepertinya dia penasaran sekali akan rupa dari anak itu.

"Ehh io,memang ada anak baru di tim lo.? Kok lo gak kenal-kenalin ke kita sih"oceh Sarah sambil melempar handuk kecil ke wajah Rio.

Rio menyeka keringatnya dengan handuk itu lalu berkata "Ia ada namanya Jeremy,dia baru seminggu masuk sekolah ini. Emangnya kenapa,mau kenalan lo sama dia.?" 

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang