Part 23 Pengakuan.

2.2K 90 0
                                        

Oh Tuhan pemandangan apa yang kau suguhkan padaku malam ini. Kenapa kau tunjukan pada ku hal menjijikan seperti itu. Aku gak tau siapa wanita itu,tapi yang jelas aku aku tau jika Jeremy dengan mudah mendapatkan wanita manapun yang ia sukai. Gak ada satupun wanita didunia ini yang mampu menolak pesonanya. Mungkin saja wanita itu adalah pacar barunya.

Haah seharusnya aku senang dia sudah mempunyai pendamping tapi kenapa hati ku sakit ketika melihat mereka berdua berciuman. Bukankah wajar-wajar saja melihat sepasang kekasih melakukan itu. Bahkan kalau aku mau,aku bisa melakukannya dengan Nino. Tapi selama dua bulan kami pacaran aku gak pernah melakukan itu dengannya. Bukan karena Nino gak sudi mencium ku,itu karena aku yang melarangnya.

Aku juga gak tau kenapa,rasanya setiap dia berusaha ingin menciumku,hati ini menolaknya dengan keras bahkan terkadang aku gak sengaja sampai menampar wajahnya karena kedapatan dia mencuri-curi kesempatan ketika aku sedang lengah. Dan hal itu sungguh membuat ku merasa bersalah.

Aku terus berjalan menyusuri pinggiran jalan. Gak tau sudah seberapa jauhkah aku berlari dari tempat itu. Sialnya tas ku tertinggal disana,aku tidak bisa menghubungi siapapun saat ini karena ponsel ku ada didalam sana. Dan parahnya lagi aku gak tau ada dimana diriku saat ini.

Haaahhh lengkap sudah penderitaan ku malam ini. Kakiku pun sudah terasa lelah untuk melangkah lagi. Mungkin memang benar aku sudah berjalan jauh,efeknya baru kerasa ketika tangis ku menghilang perlahan. Suasana disekitar sini cukup sepi,hanya ada beberapa kendaraan bermotor yang lewat di hadapanku.

Gedung yang berdampingan dengan perumahan elit disekitarnya membuat suasana disekitar sini menjadi sepi lantaran yang ku tau rumah-rumah besar disisi kanan dan kiriku ini jarang ditempati oleh pemiliknya. Rata-rata mereka membeli rumah ini hanya untuk sekedar investasi saja. Lumayan bukan untung yang didapat dari bisnis properti seperti itu. Dari tahun ke tahun harga nya akan terus naik mengikuti harga pasaran yang ada.
Maka gak heran jika mereka lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bidang properti.

Sebaiknya aku mengistirahatkan kaki ku dulu. Setelah itu aku akan cari jalan keluar menuju jalan besar agar aku bisa menemukan taksi disana. Ku hempaskan bokong ku dengan hati-hati diatas trotoar jalan,tanganku sesekali memijit betis dan pergelangan kaki ku supaya otot-otot nya menjadi renggang lagi. Kuedarkan pandangan ku ke sekitar,mengawasi tiap sudut gang yang ada di hadapanku. Jangan sampai sesuatu yang seram muncul dari dalam sana.

Entah kenapa tiba-tiba aku jadi ingat film-film horor yang pernah ku tonton sebelumnya. Semua nya terekam dan berputar jelas didalam otak ku. Aku mengutuk diri ku sendiri,bisa-bisanya disaat seperti ini aku memikirkan hal seperti itu. Niat ku untuk berdiam lebih lama lagi disini ku batalkan. Aku gak mau sesuatu yang benar-benar kupikirkan saat ini menjadi kenyataan. Bisa-bisa mati berdiri disini jika hal itu sampai terjadi.

Namun begitu hendak berdiri,samar-samar dari kejauhan kulihat sebuah mobil melintas dari ujung gang sebelah kiri. Sorot lampunya yang terang hampir menyilaukan mataku. Mungkin ada baiknya aku berhentikan mobil itu dan meminta tolong padanya untuk memperbolehkan aku menumpang sampai jalan besar. Dengan begitu aku gak perlu khawatir lagi berjalan sendirian ditengah gelapnya malam.

Kulambaikan tanganku kearah mobil tadi agar dia melihatku dan dengan suka rela mau memberhentikan kendaraannya. Akhirnya benar saja si pemilik kendaraan tadi berhenti tepat di sampingku. Mudah-mudahan dia mau memberikanku tumpangan sampai aku menemukan jalan besar nanti.

Tak lama kulihat dia mulai menurunkan kaca mobilnya. Dan,,aa--aappaaa kk--kkeenaapa harus dd-ddiaa..???

"Lo ngapain di tengah jalan begini sendirian..?? Pacar lo kemana..??"

"Cihh kalau tau dia orangnya,gak bakalan aku berhentiin nih mobil" umpat ku dalam hati.

"Bukan urusan lo" desisku sambil berusaha berjalan meninggalkannya yang masih terbengong-bengong karena ucapan kasar ku barusan.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang