Part 7 pencarian..

3K 148 1
                                    

Kupandangi lekat-lekat ice cream yang sudah mencair dan tak dingin lagi. Pemberian dari Jeremy kemarin membuat ku semakin bingung dengan semuanya. Terlalu banyak rahasia disekeliling ku. Baik masalah yang Jeremy alami maupun masalah yang sedang menimpa ku saat ini.

Entah yang mana dulu yang harus kuselesaikan,rasa penasaran ku terhadap apa yang disembunyikan keluargaku ini atau masalah Jeremy yang menghilang begitu saja. Yang mana yang lebih penting dari dua hal itu.

"Arrghhh semuanya bikin pusing,gak keluarga ini gak Jeremy sama aja" ku acak-acak rambut ku frustasi,mengerang keras meluapkan semuanya.

Baiklah tak ada yang perlu kuputuskan saat ini,yang harus kulakukan hanyalah menjalani semua yang telah direncanakan sejak awal. Hari ini aku,Rio,dan Sarah akan berangkat ke Magelang mencari petunjuk mengenai penyebab menghilangnya nya Jeremy selama ini.

Kucek kembali tas ku,beberapa peralatan yang mungkin kubutuhkan selama disana sudah kusiapkan malam harinya. Mungkin kami akan tinggal disana sekitar dua atau tiga hari karena banyak hal yang ingin kutanyakan nantinya.

Tak lama suara Sarah terdengar memanggil ku dari luar kamar. Sudah sampai rupanya. Sarah membuka pintu kamarku tanpa menunggu ijin dulu dariku. Ia tersenyum kearah ku dan menghampiri ku yang sedang merapikan rambut ku di depan cermin.

"Udah cantik kok Mel" goda Sarah. Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Hemm,gue bingung deh kenapa pacar-pacar lo itu malah milih mutusin lo yaa,padahal kedua orang tua lo ngasih pilihan yang enak sama mereka loh kalau gue pikir-pikir,tapi kok mereka pada gak mau yaa"

Duhh nih anak kok lama-lama jadi lemes gini yaa mulutnya. Kalau gak mandang dia itu sahabatku udah dari tadi ku lempar pake sisir yang ada di tangan ku ini. Huuhh dasar Sarah.

"Kok anak cantik yang satu ini jadi lemes yaa. Sejak kapan jadi begitu hemm" ku sentil hidungnya pelan sambil berlalu mengambil tas kecil dan juga koper ukuran small yang kutaruh di pinggir ranjang.

"Hehe sejak kapan yaa,hemm gue juga bingung Mel" ucap Sarah sambil mengusap-usap pangkal hidung nya yang agak sedikit merah karena ulahku barusan. Salah sendiri lemes.

"Huuhh dasar,yauda yukk kita turun kasian Rio nunggu lama" Sarah bangkit dan membantu ku membawa beberapa kantong plastik yang berisi cemilan. Jaga-jaga aja kalau nanti dijalan laper dan gak bisa nemuin rest area disana.

Kulihat mama dan kak Jody ada disana menemani Rio di ruang tamu. Aku pun pamit pada mama dan kakak ku itu,minta doa restu juga supaya urusan kami disana lancar tanpa hambatan sama sekali. Mereka mengantar kami sampai depan gerbang,kak Jody membantu ku menaruh koper kecil ke dalam bagasi Rio.

"Emm Mel" panggil kak Jody sebelum aku masuk kedalam mobil.

"Iyaa kak kenapa,ohh gue tau lo mau minta ijin sama gue pinjem laptop sama modem yaa"
"Yaudah pake aja,selama beberapa hari ini lo bebas pake laptop gue"

"Bukan itu" kak Jody menoyor jidatku pelan.

"Terus apaan?" Tanya ku heran,tumben-tumbenan dia ngomongin hal lain selain pinjem laptop. Bikin penasaran deh.

"Gue cuma mau pesen,apapun yang lo ketahui setelah ini gue harap lo bisa ngerti Mel" ihh ada apaan sih sama kak Jody kok bilangnya kaya gitu. Sok dramatis gitu deh. Emang apa yang bakal aku ketahui setelah ini. Makin aneh aja deh.

"Yee dia malah bengong,udeh sono masuk kasian noh Rio nungguin lo doang" tuh kan kak Jody ini emang selalu ngajak ribut yaa. Tadi aja sok-sokan didramatisir gitu ngomongnya,sekarang aja balik ngeselin lagi. Awasss lo ya kak.

"Isshh aneh lo kak" desis ku sambil masuk kedalam mobil. Gak perduli deh sama delikan matanya kak Jody gara-gara ku bilang dia aneh. Lagian siapa suruh jadi orang ngeselin. Emang enak.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang