Part 6 Hide...

3.1K 149 2
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah berada ditoko kecil milik ku. Sepertinya membawa diriku kemari adalah hal yang tepat saat ini,dari pada harus dirumah yang ada malah bikin tambah pusing.

Percakapan semalam masih terngiang jelas di telingaku,rasa ingin tau ku akan hal yang mereka sembunyikan mulai mengusik ketenanganku. Berbagai macam pertanyaan bergulir jelas di dalam kepala ku. Padahal saat ini otak ku sudah disibukan dengan menghilangnya Jeremy dan sekarang ditambah lagi dengan kedua orang tuaku yang main rahasia-rahasian.

Masalah satu belum selesai sudah timbul masalah baru lagi. Aku menyeruput cokelat panas yang dibuatkan oleh salah seorang karyawan ku disini. Melihat mereka berkerja dengan giat membuat ku semakin optimis untuk mengembangkan bisnis ku ini.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar,Rika salah satu pegawai ku disini masuk dengan beberapa lembar kertas di tangannya.

"Mbak ini daftar barang yang harus kita beli,kebetulan semua stockannya sudah habis mengingat pesanan bulan-bulan ini cukup banyak" ucapnya lalu menyodorkan selembar bon pembelian kepadaku.

Ku lihat beberapa point yang harus kubeli. Bahan-bahan ini merupakan bahan utama dari pembuatan souvernir pernikahan. Lumayan banyak yang harus kubeli saat ini seperti brukat,flanel,manik-manik,pita satin dan sebagainya. Setelah ku teliti lagi jika semua barang-barang yang akan dibeli merupakan kebutuhan pokok olshop milik ku detik itu juga aku langsung menandatangani bon tersebut lalu menyerahkannya lagi pada Rika.

Tiba-tiba ponsel ku berdering,tertera nama Sarah disana. Segera kuangkat telepon darinya.

"Iaa beb kenapa?" Tanya ku malas,kejadian yang ku alami akhir-akhir ini membuat selera hidupku menurun,terlalu banyak masalah yang timbul disini.

"Enggak apa-apa,cuma mau ngajak makan siang aja gue tau pasti lo belum makan siang kan?" ajakan Sarah langsung ku sambut dengan gembira,kulirik jam yang menempel dipergelangan tanganku. Memang sih sudah masuk waktu makan siang.

"Oke,jemput gue di--" belum sempat aku menyelesaikan ucapanku pintu ruangan ku terbuka tiba-tiba dan munculah wanita cantik diambang pintu sambil menunjukan senyuman yang mengembang diwajahnya.

"Lo tuh yaa ngagetin gue aja deh Sar" ucapku pada Sarah sambil mengelus dadaku yang masih shock karena perbuatannya. Nih anak bukannya mikir malah ketawa lagi.

"Hehe maaf,udah yukk berangkat sekarang aja gue laper berat nih" Sarah merangkul pundak ku,dia memang tau caranya menghindar dari omelan ku. Kalau udah kaya gini aku gak bisa ngomong apa-apa lagi.

Kami melangkah berdua meninggalkan toko milikku. Kususuri jalan disekitarnya,kami memutuskan untuk menghabiskan waktu makan siang di restoran yang tak jauh dari toko ku. Karena jam-jam seperti ini pasti jam-jamnya macet orang keluar kantor buat cari makan,dan itu bikin aku males.

Kami memasuki rumah makan khas sunda yang terletak diujung jalan tak jauh dari toko ku berada. Kami sengaja memilih lesehan yang berada diujung lorong. Seorang pelayan menghampiri kami dan menyodorkan buku menu pada ku dan Sarah.

"Ahh ayam penyetnya satu sama lemon teanya ya mbk satu" sepertinya Sarah telah menentukan pesanannya.

"Mel lo pesen apa buruan" entah lah aku juga bingung,semua makanan ini gak ada yang bisa membangkitkan selera makan ku.

"Gak tau,samain aja lah sama lo" ucap ku asal. Mata ku beralih pada layar ponsel ku,kini tanganku tengah asyik membuka folder galeri. Kulihat satu persatu foto ku bersama dengan Jeremy,semua gaya-gaya aneh yang ia tunjukan ketika mau di shoot selalu berhasil membuat ku tersenyum. Entah bagaimana caranya dia selalu saja bisa membuatku tertawa,hanya dengan memandang foto-fotonya saja membuatku sedikit terhibur.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang