Sudah lewat dari lima hari aku tak juga mengetahui keberadaan Jeremy. Pembantu rumah tangganya juga setiap ku hubungi jawabannya selalu sama,ia tak tau kemana majikannya pergi saat ini. Teman-teman satu tongkrongannya pun juga sama tak ada yang tau dimana Jeremy sekarang. Ditambah lagi keluarganya yang tak bisa ku temui karena masih berada di Magelang.
"Jadi lu belum dapet kabar juga soal keberadaan dia sekarang?" Tanya Rio padaku. Saat ini kami bertiga sengaja bertemu untuk membahas soal Jeremy,siapa tau kemarin-kemarin Jeremy mengabari salah satu diantara kita.
Aku hanya menggeleng pasrah mendengar pertanyaan Rio. Sejujurnya aku khawatir dengan anak itu,gak biasa-biasanya dia menghilang kaya gini tanpa memberi tau orang-orang terdekatnya. Setau aku seberat-beratnya masalah yang dia hadapi itu gak sampai ngebuat dia kaya gini,kabur dari masalah dan ngilang gitu aja tanpa jejak.
"Lu udah coba cari ke bascame club motornya dia?" Tanya Rio lagi.
Bascame,belum kepikiran sampai situ sih. Tapi mungkin aja dia ada disana mengingat tempat itu adalah rumah kedua dari tempat tinggal aslinya.
"Iya ya,gue gak kepikiran sampai kesitu Ri"
"Yaudah kalau gitu kita kesana aja sekarang kali aja tuh anak ada disana" tumben otak Sarah lagi lempeng,biasanya dia paling lola dalam segala hal.
"Jadi berangkat sekarang nih?" Tanya Rio yang segera disambut anggukan dari ku dan Sarah. Kami pun langsung bergegas menuju bascame Jeremy yang terletak dikawasan Mampang Jaksel. Secercah harapan timbul dalam hatiku,mengingat sosok Jeremy akan kutemukan disana.
Entah kenapa sejak menghilangnya Jeremy,seperti ada yang kurang dalam hidup ku. Dia yang selalu membutku tertawa ketika aku sedang sedih,dia yang selalu menghiburku ketika aku putus dengan pacar-pacarku dan dia yang selalu setia mendengarkan cerita-ceritaku walau ku tau itu sangat membosankan baginya tapi dia gak pernah ngeluh dengan semuanya bahkan dia selalu bilang bahwa ketika aku sedang sedih dan membutuhkan seseorang untuk berbagi maka dia akan selalu ada dan datang untuk menghiburku.
Hah membayangkan saat-saat dia ada bersamaku membuat dadaku sesak dan sulit bernafas,sakit rasanya dada ini seperti dihujani berpuluh-puluh tikaman belati yang menancap tepat di dada ku. Mendadak aku jadi mellow seperti ini,kedua mataku juga mulai panas mungkin sebentar lagi air mata ku akan turun menetes membasahi wajahku.
Buru-buru kuseka bulir bening yang mengambang di sudut mataku dengan jari-jari tanganku. Aku tak mau jika kedua sahabatku ini melihat ku menangis,aku tak ingin membuat mereka ikut bersedih juga karena Jeremy.
Dan sampailah kami di depan bascame tempat Jeremy menghabiskan waktunya selain dibengkel. Tempat ini tak lebih seperti ruko hanya saja semua halaman didepannya dipenuhi dengan berbagai macam motor ninja. Yang ku tau Jeremy sangat menyukai jenis motor yang satu ini makanya dia sampai bela-belain masuk club motor ini cuma gara-gara pengen nambah wawasan tentang motor dan otomotif.
Rio mengawal kami memasuki halaman tempat itu,kulihat ada beberapa pria dan wanita yang duduk-duduk sambil bermain gitar didalam. Begitu melihat kedatangan kami bertiga,mereka menghentikan aktifitasnya.
"Misi mas mau tanya apa kalian temen club nya Jeremy?" Tanya Rio pada pria yang membawa gitar tadi. Si pria itu lalu keluar dan menyalami kami satu persatu-satu,walaupun tampangnya sangar dan banyak tindikan di area telinga tapi dia cukup sopan untuk orang yang penampilannya seperti ini.
"Iya bener,kalian ini siapa ya?" Tanya nya dengan ramah.
"Kami temennya mas,kedatangan kami kesini mau cari dia karena beberapa hari ini dia gak pulang kerumah dan orang tuanya khawatir sama dia" ucap ku berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ku Berondong..
Novela Juvenil"Cinta bukanlah tentang berapa lama kamu mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak kamu mengenalnya." ======CARMEL LORETTA TANAKA =====