"Aduuhhh Carmel pipi kamu kurang blash on sayang,liat tuh jadi keliatan pucet kan" oceh Kak Mirna yang merupakan Wedding organizer di acara pernikahan Sarah sekaligus kakak kandung dari Rio yang bawel nya minta ampun.
"Terus kamu,tolong kasih sedikit dempulan lagi di wajah mempelai wanita nya biar terlihat fresh di pelaminan nanti"
"Dan,aduhhh berapa kali saya bilang sih bunga nya jangan yang seperti ini,saya mau kamu ganti dan bawakan saya lili putih untuk hand bouquet nya Sarah"
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat tingkah kak Mirna yang serba perfectionis. Sikapnya itu dari dulu hingga sekarang tak berubah,tapi kebiasaan seperti itulah yang membuat bisnis EO nya terkenal di Jakarta dan menjadi EO terbaik nomer satu di Indonesia.
Sedikit lagi riasan ku selesai. Sebenarnya aku sangat tidak nyaman jika harus memakai make up setebal ini,pasalnya aku yang kesehariannya hampir tak pernah memakai poundation,maskara,eye liner,blash on dan semacamnya kini harus merasakan semua itu demi memenuhi permintaan dari Sarah dan Rio. Jika saja bukan karena sahabatku,mungkin aku sudah menolak tawaran untuk menjadi pengiring wanita di pernikahan mereka.
"Okee,sebentar lagi acaranya dimulai. Untuk kalian tolong dicek lagi apa ada yang masih kurang dan jangan sampai ada yang terlewat,karena saya tidak akan mentolerir hal tersebut" ucap kak Mirna pada karyawannya,tatapan matanya tak pernah terlewat dari hal sekecil apapun yang menurutnya kurang pas untuk dilihat,semua itu hanya demi melihat pelanggannya tersenyum puas atas hasil kerjanya.
"Nah sudah selesai,saya permisi kebelakang untuk membantu yang lainnya" ucap wanita yang merias wajahku.
"Ahh yaa silahakan" jawabku sambil tersenyum.
Sungguh riasan yang cantik,ini membuat diriku tampil berbeda dari biasanya,aku terpaku cukup lama di depan cermin memandangi diriku yang terlihat seperti princess yang keluar dari buku dongeng,apa jadinya nanti ketika Jeremy melihat ku seperti ini,pastinya ia akan semakin jatuh hati padaku.
"Eheemm" suara orang berdehem dibelakangku membuyarkan lamunanku.
Aku menatap kearah cermin,melihat pantulan dari orang tadi. Seorang wanita cantik memakai wedding dress sambil membawa hand bouquet flower ditangannya sedang menatap ku sambil tersenyum manis.
"Sarah,ngagetin gue aja lo" cibirku.
Sarah terkekeh geli,tangannya menarik bangku yang berada disampingku,kemudian menaruh bokongnya disana. "Yaa lagian dari tadi ngaca mulu,gak takut apa kacanya pecah nanti gara-gara kelamaan diliatin sama lo" ledeknya,aku hanya bisa memanyunkan bibirku hingga beberapa centi kedepan.
"Hemm,udah deh gak usah ngeledekin gue. By the way gimana perasaan lo sekarang,pasti lo nervous banget kan.??" tanya ku penasaran.
"Gugup sih pasti,tapi kayanya lo lebih gugup dari gue" jawabnya.
"Loh,kan yang nikah itu lo bukan gue. Lagian mana ada pengiringnya yang lebih gugup dibanding pengantinnya,aneh-aneh aja lo" ucapku ku.
"Ada kok,memangnya lo gak gugup saat lo jalan di belakang gue terus diliatin sama Jeremy nanti..?? Pasti gugup kan,secara Jeremy bakal liat lo tampil beda disini dan yang pastinya bakal bikin dia makin jatuh cinta sama lo Mel" katanya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Pembicaraan kami terpotong manakala kak Mirna meminta kami bersiap-siap menuju tempat acara pernikahan Sarah dan Rio. Kami berdua langsung bergegas masuk kedalam mobil yang sudah disediakan sebelumnya oleh kak Mirna. Selama diperjalanan kulihat Sarah lebih banyak diam ketimbang di rumahnya,mungkin sekarang ini dia sangat gugup menantikan detik-detik pelepasan masa lajangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ku Berondong..
Teen Fiction"Cinta bukanlah tentang berapa lama kamu mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang membuatmu tersenyum sejak kamu mengenalnya." ======CARMEL LORETTA TANAKA =====
