PART 38 Flashback

962 37 4
                                    

POV Jeremy...

Seharusnya aku tak bersikap seperti ini padanya. Hari yang seharusnya kami pakai untuk menyelesaikan kebutuhan pernikahan kami malah ku sia-siakan. Hanya karena aku bertemu dengan wanita itu lagi,mood ku berubah secara drastis. Rasa sakit yang telah kurasakan beberapa tahun yang lalu seketika menyeruak kembali kepermukaan jantung ku.

Ku rebahkan tubuhku dikasur setelah mengantarnya pulang. Sejujurnya aku merasa bersalah pada nya karena telah merusak jadwal hunting kita hari ini,aku juga telah melanggar janjiku untuk tidak membuatnya kecewa atau pun sedih. 

Tapi satu hal yang kusuka darinya meskipun aku tau bahwa ia kesal padaku tapi sikapnya tak ditunjukannya di hadapanku,seperti tak ada masalah apa-apa dia berusaha mengerti perasaanku dengan bersikap sewajarnya,ia masih bisa tersenyum meskipun aku yakin benar bahwa hatinya kecewa karena sikap ku.

Sudah sekian lamanya aku tak bertemu dengan wanita itu lagi,terakhir kali kabarnya ku ketahui bahwa ia telah pulang ke Korea Selatan. Lagi pula pulang ke negara asalnya adalah pilihan yang sangat tepat baginya saat itu dari pada harus berada disini dengan membuat orang-orang disekitarku sakit hati,termasuk juga aku dan ibu ku.

Wanita yang kupikir baik nyatanya tak seperti dugaanku,tetapi harus kuakui wanita itulah yang mampu membuat aku dan ayah ku bertengkar hebat bahkan hingga pada saat itu aku sangat benci mempunyai ayah yang tega melakukan itu padaku dan juga ibuku.

Kenangan pahit pada beberapa tahun silam membuat otak ku kembali memutar kejadian dimasa itu,kejadian dimana aku hampir dibutakan oleh cinta.

Malam itu sepulang dari bengkel aku bertemu dengannya di pinggir jalan,lebih tepatnya menemukan wanita itu sedang terduduk di pinggir trotoar jalan dengan tangan yang menutupi wajahnya.

Awalnya aku acuh tak acuh pada wanita itu karena sejujurnya aku bukan lelaki yang terlalu perduli dengan orang lain yang tak kukenal,tapi entah kenapa malam itu hati kecil ku berkata lain.

Kutepikan motor tak jauh dari wanita itu terduduk,perlahan ku hampiri dirinya dan berjongkok dihadapannya. Dengan hati-hati aku bertanya padanya.

"Maaf,kalau boleh tau kau sedang apa malam-malam duduk disini??" tanyaku,namun hampir lima menit berlalu tak ada jawaban darinya. 

Bukan tipeku menunggu seperti ini tapi karena aku masih mempunyai rasa iba,tak ada salahnya menunggu beberapa menit lagi dan ku pikir mungkin saja wanita ini takut untuk menjawab pertanyaan dari orang yang tak dikenalnya.

Tapi secara perlahan tangan yang menutupi wajahnya diturunkan dan saat itu juga kulihat di sekitar pipi dan kening wanita itu terdapat luka lebam,dapat kupastikan luka-luka tersebut diakibatkan dari sebuah pukulan tangan,diujung bibirnya juga terdapat sedikit darah yang telah mengering. Sungguh pemandangan yang mengerikan bagiku melihat wanita dianiaya seperti itu.

Terlebih lagi kulihat pakaian yang dikenakannya terdapat bekas sobekan dimana-mana,asumsi ku saat itu adalah wanita ini mendapatkan pelecehan seksual dari pria yang bejat dan tak bertanggung jawab. 

Kulepaskan Jacket yang kugunakan untuk menutupi tubuhnya dan pada saat itu juga ia tersenyum dan berkata "Gamsahamnida"  ucapnya singkat dan baru kuketahui ia berasal dari Korea.

Namun pada kenyataannya semua itu hanya lah tipu muslihat yang ia rencanakan untuk menghancurkan aku dan keluargaku. Dia sengaja mendekatiku dengan cara seperti itu,membuat ku simpatik dan jatuh cinta padanya. 

Dan semua luka yang kulihat pada malam itu hanyalah make up untuk menarik simpati dan rasa iba dariku sehingga ia bisa masuk ke dalam kehidupan ku dan keluargaku dengan begitu ia bisa merusak nya secara leluasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang