Part 9 Pov Jeremy part II

2.5K 110 0
                                    

Pintu kamar ku buka secara perlahan hampir tak menimbulkan suara disana. Ku lihat Rio sudah pergi pagi-pagi sekali. Niatnya untuk bertandang ke rumah Carmel hari ini ia lakukan. Sebelumnya dia membangunkan ku untuk pergi ikut menemaninya kesana. Namun sebisa mungkin aku berusaha tetap tertidur agar aku tak menemaniny. Bisa gawat jika Carmel melihat ku nanti. Pada akhirnya Rio menyerah juga membangunkan ku setelah beberapa cara yang ia lakukan tidak membuatku membuka mata.

Kuturuni lantai rumah Rio dengan tenang. Mengendap-endap seperti maling dirumah sahabat sendiri. Pembantu yang bekerja disini juga tak terlihat. Sepertinya dia sedang sibuk di dapur memasak makanan untuk makan siang nanti. Beruntung di rumah sebesar ini Rio tak memperkerjakan seorang satpam,hanya ada seorang pembantu dan tukang kebun disini. Dengan begitu aku bisa keluar dari sini dengan leluasa.

Kaki ku melangkah tak tentu arah sambil mata ini melihat kesekeliling takut kalau ada seseorang yang mengenaliku. Kepalaku memaksa otak ku berpikir mau dikemanakan langkah kaki ini sebenarnya. Di mana tempat yang aman untuk ku sekarang. Tempat yang mampu menampung ku sementara waktu.

Bascame. Kenapa tempat itu tak terpikirkan oleh ku. Walaupun aku tak bisa berlama-lama disana,setidaknya tempat itu bisa kupakai membersihkan tubuh ini. Yaa aku tak sempat mandi pagi di rumah Rio karena takut jika dia pulang cepat,terlebih lagi jika tukang kebunnya mulai mengurus taman kecil di depan pagar utama.

Bergegas lah aku kesana,menumpang mandi dan kalau bisa sekaligus mengisi perut ini dengan beberapa lembar roti dan susu hangat mungkin. Ahh itu pun kalau mereka punya,kalau tidak ada ya tidak apa yang penting menemukan sesuatu yang bisa kumakan untuk mengganjal perut ku.Sesampainya di sana kulihat tak terlalu banyak anak-anak club,hanya terdapat dua motor matic yang terparkir di halaman ini.

Sesampainya didalam hanya ada Adri dan Nico yang kebetulan sedang sarapan. Hemm sepertinya aku datang tepat pada waktunya. Mereka melambai kearahku begitu melihat kedatanganku. Nico menyuruh ku duduk bergabung dengan mereka berdua.

Adri menoleh kearah ku sambil menyodorkan ku sebungkus lontong sayur yang ia beli diujung jalan. Kebetulan dia membeli tiga bungkus,dua untuk mereka berdua dan yang satu ini sebenarnya untuk om Anton. Tapi karena dia datangnya siang jadi lontong sayur ini buatku. Memang rezeki anak sholeh gak akan kemana.

"Tumben lo pagi-pagi dateng kesini bro" tanya Nico sambil menyuapkan sesendok lontong kedalam mulutnya.

"Iaa gue bete aja dirumah makanya lari kesini" jawabku seadanya dan mereka berdua hanya ber-OH saja.

Setelah selesai makan,aku pamit ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh sekaligus meminjam handuk dan peralatan mandi lainnya pada Adri. Ruko yang kami sewa sebagai tempat bascame club motor ninja sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Dan tentu saja pembayaran sewanya kami lakukan dengan cara iuran tiap bulannya. Adri lah yang bertugas menjaga dan merawat tempat ini.

Sudah pukul satu siang aku berada di tempat ini. Semua teman-teman yang lain sedikit demi sedikit hadir disini. Yaa apa lagi yang akan mereka lakukan disini kalau bukan mengoprak-aprik motor. Membongkar pasang onderdil sudah menjadi kebiasaan anak-anak disini. Selain dijadikan sebagai tempat berkumpul,ruko ini juga bisa disulap menjadi bengkel dadakan.

Salah satu teman ku mengajak bergabung untuk mencoba beberapa sperpart yang baru ia beli. Gak tau kenapa sekarang aku lagi males ngapa-ngapain. Padahal biasanya aku lah yang paling bersemangat jika sudah menyangkut urusan seperti ini. Tangan ku sudah pasti gatal untuk segera ikut nimbrung memasang semua sperpart baru.

Tapi sekarang rasanya untuk sekedar melihat lebih dekat saja malas apa lagi ikut bantuin mereka pasang onderdil. Semua teman-teman ku disana bingung karena sikap ku yang seperti ini. Mereka bilang aku aneh,tak jarang membuat ku menjadi bahan olok-olokan hari ini. Entahlah mungkin karena masalah ini yang membuat ku tak semangat seperti biasanya.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang