Part 24 Mungkinkah aku..??

2.1K 88 2
                                    

Apa yang barusan kualami sangatlah diluar dugaan ku. Aku gak menyangka jika Jeremy perlahan mulai menyukai dan mencintaiku. Pastinya sangat susah untuknya berpura-pura normal didepan kami semua,terutama didepan Rio dan juga Sarah.

Entah apa yang harus kulakukan sekarang ini. Walaupun aku sadar bersama dengan Jeremy aku merasakan kebahagiaan yang sebelumnya gak pernah kudapat dari Nino selama hubungan kami berjalan hampir dua bulan. Iyaa meskipun ku akui aku sangat menggilai pria itu,tapi kurasa perasaan itu cuma kurasakan pada saat ketika aku masih di SMA.

Awalnya memang aku senang mengetahui Nino juga mempunyai perasaan yang sama seperti ku,dan dengan menjalani hubungan bersama dirinya aku rasa hidupku akan menjadi sempurna jika dia ada di sisiku. Maka dari itu aku merasa bahagia sewaktu Jeremy memutuskan perjodohan itu dengan mudah sehingga gak ada lagi penghalang bagiku untuk menjalin hubungan bersama Nino.

Tapi setelah kesini-sini,aku merasakan ada yang aneh dari diriku. Mendadak aku menjadi sentimentil ketika Jeremy mengacuhkan ku,mendiamkan ku bahkan menjaga jarak dariku. Aku sangat tertekan karena sikapnya dan merasa kehilangan sesuatu dalam diriku.

Tapi aku mencoba berpikir postif saja,barangkali semua perasaan itu hanya karena aku terlalu terbawa suasana. Aku pun berusaha untuk menghargai hubungan ku dengan Nino karena aku gak mau menyakiti hatinya dengan perasaan-perasaan konyol ku itu. Aku berusaha menjadi kekasih yang baik untuk Nino,mengingat dirinya sangat baik dan mengerti diriku.

Sejak saat itu aku berusaha menyingkirkan pikiran konyol itu dari dalam otak ku. Bagiku itu terlihat absurd dan gak penting untuk hidupku sama sekali. Bahkan hal itu akan sangat membahayakan bagi kelangsungan hubungan ku dengan kekasihku.

Namun sejauh aku menyangkal dan mendzolimi perasaan ku sendiri itu malah membuat ku semakin tersiksa dari hari ke hari. Puncaknya yaa malam ini ketika ku lihat Jeremy sedang mencumbu wanita lain di depan mataku.

Darah ku mendidih,seluruh otot ku tegang,rasa sakit dan sesak kurasakan secara bersamaan. Ingin sekali aku berlari kearahnya dan memukuli wanita yang telah berani-berani mencium Jeremy. Tapi itu tidak mungkin karena aku bukan siapa-siapa Jeremy saat ini.

Lalu sekarang aku harus bagaimana..?? Apa yang harus kuperbuat..??? Haruskah aku memutuskan Nino dan kembali dengan Jeremy..?? Ataukah menolak Jeremy dan tetap melanjutkan hubungan bersama dengan Nino..???

Arrrggghhhh aku harus gimana..!!!
Kenapa hidup ku selalu sulit seperti ini. Gak bisakah aku hidup tenang dan bahagia walupun hanya semenit saja. Aku hanya ingin hidup normal layaknya wanita dewasa pada umumnya.

Samar-samar kudengar suara mobil berhenti didepan rumahku. Sepertinya mereka sudah pulang dari acara itu. Tapi kenapa sampai selarut ini. Kutengok jam di ponsel ku sudah menunjukan waktu setengah dua belas malam. Kenapa mereka baru pulang jam segini,bukankah seharusnya pesta pertunangan Rio hanya sampai pukul sembilan malam. Lalu dari mana saja mereka semua.??

"Carmel sayang,apa kamu ada didalam nak..??" Suara mama terdengar dari luar pintu kamar ku.

Huuh pasti mereka semua mau mengintrogasi ku gara-gara aku menghilang dari acara itu. Apa yang harus kujelaskan pada mereka semua. Bagaimana ini..???

"Iyaa ma,Carmel disini kok" jawab ku sambil berjalan menuju pintu.

Kudapati mama berdiri dengan tatapan menyelidiknya begitu pintu kamar telah terbuka. Bener kan dugaanku,kalau sudah begini terpaksa aku bohong demi kebaikan ku. Mana mungkin aku menceritakan kejadian yang sebenarnya pada mama,bisa-bisa migrain nya kambuh gara-gara mendengar ceritaku nanti.

"Kamu beneran sakit..?? Kenapa kamu gak bilang sih sama mama..?? Seenggaknya kamu bilang sama Nino kalau kamu mau pulang kan jadi bisa dianter sama dia. Mama kan khawatir sayang" kini tatapan menyelidik itu berganti dengan raut kecemasan dari mama.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang