Hyung? Kau Benar Hyungku kan?

79 3 0
                                    

Thank U buat kalian yang udah mampir.
Hope you enjoy reading^^


Setelah memberikan baju Seongho yang ada di lemari pada pria itu aku kembali berkutat di dapur. Menyeduh secangkir kopi panas untuk menghangatkan tubuh pria yang kini duduk memandang Seongho di depannya dengan tatapan sendu. Sedari aku mempersilahkan masuk sampai dia sudah berganti pakaian belum ada suara yang keluar dari mulut Seongho.

Seongho juga hanya diam ketika tadi ku tanya apakah dia meninggalkan baju di rumah. Akhirnya meskipun tanpa ijin darinya aku nekat menerobos kamar mencari baju dalam lemari. Seongho memang mempunyai kamar sendiri di rumah. Dia sering tiba-tiba meminta tidur di sini bukan? Tentu saja bukan sofa di ruang tamu yang menjadi kasurnya.

"Silahkan di minum. Ini tidak seberapa tapi kuharap bisa sedikit menghangatkan." Kataku formal sembari meletakkan cangkir kopi dengan uap mengepul di atasnya.

"Terimakasih."

Dia sedikit mengangkat tubuhnya dan menganggukkan kepala padaku. Senyuman samar menjadi penutupnya. Setelah itu dia mengangkat cangkir kopi ke bawah hidungnya. Dia menghirup aromanya. Dan entah mengapa itu menyita perhatianku.

Gerakannya halus sangat terlihat kalau dia bukan orang sembarangan. Mungkin berasal dari keluarga kaya? Aku tidak yakin.

Tanganku masih memegang nampan yang belum sempat ku kembalikan ketika ku dengar mereka memulai pembicaraan. Deheman kasar meyakinkanku kalau pria itu tak sepenuhnya nyaman dengan suasana.

"Kita udah lama ya nggak ketemu."

Tapi Seongho masih diam.

"Terakhir kali dua tahun yang lalu kan." Dia diam sejenak. "Saat itu kita-"

"Bukankah kau harus berkata maaf dulu sebelum mengatakan semua itu?"

Kali ini Seongho berbicara. Nada suaranya dingin. Sangat berbanding terbalik dengan binar matanya yang seolah berkata "aku merindukanmu."

"Baiklah Hyung minta maaf-"

"Kau bahkan masih menyebut dirimu sebagai Hyung?"

Sedari tadi Seongho menggunakan bahasa formal yang membuatku semakin penasaran siapakah pria di depannya itu. Benarkah itu Hyung yang selama ini dia bicarakan? Memang mereka terlihat mirip kecuali kalau di perhatian maka akan terlihat perbedaannya.

"Hyung bisa menjelaskan semuanya. Hyung akan menceritakan semuanya padamu." Dia diam lagi. "Dari mana harus memulainya?" Lanjutnya.

"Kenapa Hyung membohongiku? Semua orang berkata kalau Hyung sudah meninggal. Aku bahkan mempercayai perkataan mereka dan melanjutkan hidup dengan penuh penyesalan karena itu. Hyung benar Hyung yang selama ini bersamaku?" Suara Seongho terdengar parau.

Sekarang aku tahu kenapa sedari tadi dia hanya diam karena ketika dia membuka mulutnya yang terdengar akan menjadi sangat menyakitkan. Dia pasti menekan air matanya supaya tidak jatuh. Berpura-pura tegar di depan pria yang dipanggil Hyung setelah dua tahun menghilang.

"Maafkan Hyung. Hyung tahu Hyung salah melakukan ini padamu, adik Hyung satu satunya."

Pria itu berdiri. Mengganti posisi duduknya menjajari Seongho yang tadi di depannya. Tangannya terulur seperti hendak merengkuh pundak Seongho tapi cepat ditariknya kembali. Sedangkan Seongho masih tetap diam.

Ah, sepertinya ini bukan hakku untuk ikut campur urusan mereka. Kulangkahkan kaki mengendap-endap menuju kamar. Aku takut suara langkahku terdengar mereka dan menjadikan suasana bertambah canggung. Mereka pasti membutuhkan waktu lebih lama untuk menghancurkan tembok tak kasat mata diantara mereka.

Meskipun aku belum sepenuhnya yakin kalau pria asing itu adalah Hyung yang menjadi alasan kuat Seongho bertahan selama ini. Hyung itu sudah meninggal bukan? Seongho yang mengatakannya sendiri padaku. Jadi bagaimana bisa orang yang sudah meninggal tiba-tiba datang dengan keadaan yang utuh. Bukan, maksudku, dia bukan hantu yang datang karena menjadi arwah penasaran seperti dalam film kan?

Entahlah. Yang pasti pertama-tama aku harus menghindar dari ruang tamu. Permasalah nanti pria itu akan pergi atau justru menginap di sini aku tidak peduli. Seongho pasti bisa mengurusnya.


Kuharap kalian suka ceritanya.
Kalau suka boleh dong minta bantu dukungan votenya.
Yang mau komen juga silahkan sebisa mungkin bakal aku jawab^_^
Love ya.
See ya😘

I love You, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang