Thank U buat kalian yang udah mampir.
Hope you enjoy reading^^Saturday Night!!!
"Pantai.. ya... tentu saja....tenang saja yang seperti itu tidak akan terjadi... aku tahu tidak perlu kau ingatkan... ya sedang tidur.... tentu saja punyaku kau pikir punya siapa?... punyamu? Omong kosong apa itu... oh baiklah."
Suara Seungbo yang sedang menelfon membangunkanku. Aku masih belum membuka mata. Suara debur ombak semakin keras kudengar. Sesekali angin pantai yang dingin menembus jaket yang menutupi bahuku.
"Seungbo."
"Hm?"
Bisa kurasakan jari Seungbo menjumput rambut di dahi menyisipkannya ke belakang telingaku. Persis seperti yang tadi dia lakukan. Tangannya mengusap bahuku kemudian berganti mengelus rambutku berulang kali. Meskipun tangannya dingin tapi sentuhannya hangat. Aku menyukainya.
"Sudah berapa lama aku tidur?"
"Hmm cukup lama sampai kau kehilangan sunset."
Sunset? Aku terkesiap. Melihat matahari terbenam adalah salah satu keinginanku ketika datang ke pantai. Aku hendak memarahinya ketika apa yang kulihat menghentikan keinginanku. Di depanku kulihat sepasang sepatu. Milik Seungbo.
"Aaaa!!!!"
"Kenapa kenapa."
Panik dan terkejut mendengarku berteriak Seungbo tidak sadar menjatuhkan ponselnya mengenai pinggangku. Cukup sakit ternyata. Aku bangun. Bertambah terkejut ketika melihat jaket milik Seungbo jatuh dari bahuku.
"Kau! Kau melakukan apa padaku!"
Aku berdiri. Menjauh darinya. Gerakanku yang spontan membuatku tersandung kakiku sendiri. Tapi tangan Seungbo yang bergerak cepat berhasil menahanku. Aku tidak jadi jatuh tapi posisi ini membuatku bertambah salah tingkah. Dia memeluk pinggangku. Bukan pelukan sebenarnya. Dia berusaha menahan tubuhku dan kebetulan pinggangku yang dia tangkap. Benar. Ini lebih masuk akal.
"Tenanglah. Kau bisa melukai dirimu sendiri kalau seperti ini. Dasar kau sangat ceroboh."
"Ya aku memang ceroboh. Sangat ceroboh sampai melemparkan tubuhku padamu."
Aku meninggikan suaraku. Suara ombak yang berdebur serta angin yang kencang cukup mampu untuk menenggelamkan suaraku. Berteriak seperti ini saja masih terdengar lirih.
"Melemparkan apa--tunggu apa maksudmu melemparkan tubuhmu padaku. Kau bahkan masih berpakaian lengkap."
"APA!? YA SEUNGBO-SSI!! KAU! AKU AKAN MEMBUNUHMU!!"
Aku tidak percaya dia mengatakan itu padaku. Berpakaian lengkap? Wah. Dia ternyata seekor serigala berbulu domba. Aku tertipu trik liciknya.
"Apa yang kau maksud dengan melakukan? Membuatmu tidur berbantal pahaku? Atau menyelimutimu dengan jaketku? Itu yang kau maksud melakukan?"
Aku diam. Menjadi lebih tenang. Ini di tempat terbuka. Seungbo tidak akan mampu melakukan sesuatu padaku. Dia bilang membiarkanku menggunakan pahanya sebagai bantal? Aku ingat aku tadi tidak terlalu dekat dengannya. Darimana dia bisa meletakkan kepalaku diatas pahanya? Sebelum itu pasti telah terjadi sesuatu padaku. Aku tidak mengingatnya.
"Katakan padaku! Kenapa aku bisa tidur menggunakan pahamu? Kau pasti melakukan sesuatu padaku. Ini malam hari. Tidak ada orang disini."
Otakku yang liar mulai berpikiran yang tidak-tidak. Dia bisa saja mencampur minumanku dengan obat tidur. Dia juga bisa membuatku meminum alkohol tanpa kusadari. Dan kemudian ketika aku sudah tidur dia akan-.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love You, I'm Sorry
Romance"Love you. Kembalilah tidur." Ini masih gelap dan kamu tiba tiba menciumku? Sepertinya ada maksud lain di baliknya.