16. Kelab Malam

7.7K 339 16
                                    

Bab 16

Hansel dan Rega sengaja membawa Yosep untuk pergi ke sebuah klub malam. Mereka sudah terlanjur bosan melihat sahabat mereka yang selalu uring-uringan setelah Yasmin memilih kabur sekitar beberapa hari yang lalu.

Anak buah Yosep juga tidak menemukan titik terang keberadaan wanita itu. Sudah beberapa kali Yosep meminta anak buahnya untuk mengawasi rumah Agnesia dan juga Jennifer namun tidak mendapatkan hasil.

Akhirnya Yosep setuju untuk pergi ke klub malam. Pria itu melepaskan dasi yang dipakai kemudian melipat kemeja sampai batas siku. Ekspresi wajahnya yang dingin saat masuk ke dalam klub malam yang sudah mulai ramai, membuat banyak wanita melirik padanya.

Beberapa bahkan dengan berani mendekat namun segera ditolak oleh Yosep. Bahkan, beberapanya lagi berusaha untuk memberi kode, namun Yosep tentu saja acuh.

Rega memesan minuman setelah mereka menemukan sofa kosong yang tepat untuk mereka duduki. Sementara itu Hansel sendiri sibuk tebar pesona pada wanita-wanita yang berada di dalam klub malam tersebut.

Ini tentu saja untuk bersenang-senang.

Tak lama kemudian, minuman mereka datang. Yosep langsung membuka botol minuman dan memasukannya ke dalam gelas kecil yang disediakan oleh pelayan.

Melihat itu tentu saja Rega mengangkat sebelah alisnya. "Tidak biasanya kamu mau menyentuh minuman beralkohol. Biasanya kamu paling anti," ujar Rega pada Yosep.

"Ada masalah?" sahut Yosep, melirik dingin pada Rega.

Tentu saja pria itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Keduanya saling berdiam menikmati dentuman musik yang dimainkan oleh seorang DJ terkenal.

Hal ini membuat klub malam tersebut semakin semarak yang akan menambah pemasukan pundi-pundi untuk bos pemilik klub tersebut.

Ada banyak jenis manusia di dalam klub malam ini. Ada yang sudah memiliki pasangan atau ada yang belum memiliki pasangan sengaja datang untuk menikmati hiburan yang ada.

Di sini adalah beragam tempat berkumpulnya manusia elit. Entah itu selebriti terkenal, aktor, atlet, bahkan pengusaha kaya raya pun berkumpul di klub malam ini.

Tidak ada yang saling mengusili dan pastinya privasi akan terjaga dengan rapat.

Maka dari itu, tak salah jika klub ini selalu ramai karena setiap tamu yang masuk merupakan tamu VIP yang namanya sudah tercatat.

Tidak akan ada wartawan yang usil masuk karena akan ada pengawalan yang menjaga dengan ketat.

Malam ini Jennifer sengaja datang ke rumah Agnesia dan juga Angela untuk mengajak mereka pergi ke klub malam.

Sebenarnya Yasmin tidak ingin pergi karena sudah beberapa hari ini ia bersembunyi dengan rapi di kediaman 2 perempuan kembar ini. Namun, terlalu lama mendekam dalam rumah juga membuat dia merasa jenuh.

"Tidak mungkin juga Bang Yosep bisa datang ke klub malam. Dia pasti sedang sibuk mencari keberadaan kamu."

Berpikir dengan jelas apa yang diucapkan oleh Angela, akhirnya Yasmin setuju untuk pergi.

Wanita cantik itu mengenakan dress ketat dengan tali spaghetti yang tidak menutupi bagian depan hingga punggungnya dengan sempurna. Tali serut di bagian pinggang bisa membuat Yasmin mengatur panjang dan pendek roknya.

Berhubung rok itu dengan normalnya panjang sedikit di atas lutut, Yasmin dengan senang hati menariknya hingga setengah paha. Sedang untuk rambutnya digerai dengan indah dan polesan make up yang agak sedikit natural membuatnya tampak segar dipandang mata.

Dress berwarna hitam memang sangat kontras di kulit putih Yasmin.

Angela sendiri menggelengkan kepala melihat penampilan berani dari Yasmin.

"Kamu terlihat sangat cantik dan seksi. Pasti akan banyak laki-laki yang mencoba untuk mendekati kamu," puji Angela, dengan penampilan tertutup.

Wanita itu tentu saja harus berpenampilan seperti bukan dirinya sendiri karena ia harus menjaga dirinya dan juga ketiga sahabatnya dikala mereka sedang mabuk. Jika dirinya juga berpenampilan seperti ketiga sahabatnya, bisa dipastikan mereka akan dikerumuni oleh pria-pria hidung belang di dalam klub sana.

"Oh? Kamu juga cantik meski berpenampilan dalam penyamaran seperti itu." Yasmin balik memuji Angela. "Lagi pula kamu tidak bosan tampil seperti itu terus?"

"Aku tidak pernah merasa bosan. Kalau boleh jujur aku sudah nyaman dengan penampilanku yang ini. Lagi pula kalau mau melihat wajah asliku, tinggal lihat saja Agnesia."

Yasmin terkekeh kemudian merangkul pundak Angel untuk dibawa keluar dari kamar.

Angela mengenakan pakaian dengan lengan tertutup dan bagian bawah panjang di bawah lutut.

Saat mereka tiba di lantai dasar, sudah ada Agnesia dan Jennifer yang menunggu di bawah.

Keduanya sama-sama memakai pakaian seksi berwarna maroon untuk Jennifer dan coklat tua untuk Agnesia.

Sama-sama berpenampilan cantik dan seksi, membuat mereka pasti akan menjadi pusat perhatian.

Akhirnya mereka kemudian berangkat menggunakan satu mobil yang bisa menampung 4 orang.

"Kamu baca doa dulu sebelum kita benar-benar berangkat. Kali saja kita ketemu dengan Bang Yosep di sana." Agnesia memperingati Yasmin yang duduk di kursi belakang bersama Jennifer.

"Jakarta ini luas, Nes. Tidak mungkin kalau kita bertemu dengan bang Yosep di sana. Lagi pula, Bang Yosep juga mungkin lagi sibuk bekerja." Yasmin tidak percaya jika ia akan bertemu dengan Yosep di sana.

Lagi pula juga tidak mungkin Yasmin akan terus menghindar dari Yosep. Mereka hidup di kota yang sama dan pasti akan saling bertemu.

"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang. Malam ini kita harus berolahraga panjang," seru Jennifer dengan semangat.

Olahraga panjang yang dimaksud oleh Jennifer tentu saja menari sepanjang malam. Yasmin dan juga Agnesia tampak bersemangat sedangkan untuk Angela hanya menggerakkan kepala melihat tingkah laku sahabat dan juga kembarannya itu.

"Ready?" Agnesia berteriak pada ketiga wanita itu.

"Let's go!"

Detik kemudian, mobil melaju dengan kencang membelah jalanan kota menuju klub malam yang sudah terkenal bisa menjaga privasi para pengunjung.

Hanya membutuhkan waktu 27 menit dari rumah sampai ke klub malam sampai akhirnya mereka tiba.

Tiba di area parkiran, mereka segera turun dari mobil dan melangkah masuk setelah menunjukkan identitas mereka. Kartu identitas milik Yasmin tentu saja dibuat oleh Jennifer beberapa hari lalu karena tahu jika sahabatnya itu pasti butuh tempat merefreshing diri.

Akhirnya mereka masuk setelah menunjukkan masing-masing identitas mereka. Yasmin mengembalikan kartunya pada Jennifer karena tidak ingin kartu tersebut berada di tangannya yang akan berakhir diambil Yosep atau takut hilang.

Mereka segera masuk ke dalam dan melihat ada banyak lautan manusia.

Senyum lebar menghiasi wajah cantik Yasmin. Di new York ia sudah sering kali datang ke tempat seperti ini karena memang pergaulan di sana sangat luas dan bebas. Beruntung sekali Yasmin bisa menjaga diri dari segala godaan duniawi karena pesan kedua orang tuanya yang ingin ia selalu bisa menjaga diri bagaimanapun pergaulannya.

Bagi mamanya, harga diri seorang wanita ada pada kesuciannya. Jika kesucian saja tidak bisa dijaga, lalu apa yang bisa dipertahankan dan dijaga oleh seorang perempuan? Itulah pemikiran yang diungkapkan oleh mamanya. Meskipun terdengar sangat kolot, Yasmin merasa bersyukur bisa menjaga kesuciannya sampai hari ini.

Istri Pengganti [Yosep & Yasmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang