Bab 34

3.8K 176 5
                                    



Bab 34

Mereka berempat dengan santai menikmati hidangan yang tersaji sambil sesekali melemparkan obrolan membahas apapun agar suasana mereka tidak terlalu hening.

Saat mereka sedang berbicara membahas persoalan artis yang terjebak skandal, tiba-tiba sosok wanita yang tidak diinginkan untuk bertemu akhirnya muncul.

Yasmin memotong dengan kasar steak yang ada di hadapannya sambil melemparkan tatapan tajam pada wanita yang dengan berani menampakkan diri di depannya setelah beberapa waktu lalu pernah diberi pelajaran olehnya.

"Siapa perempuan bau ini? Berani banget muncul di sini dengan wajah marah," tanya Angela.

Tampilannya yang begitu cantik dan memukau tentu saja berbeda dengan Angela sang Nerd CEO di perusahaan ternama.

Agnesia sendiri menyesap minuman di dalam gelas sambil menatap sosok wanita yang tidak dikenalinya itu. Begitu juga dengan Jennifer yang sudah bersiap untuk menonton entah drama apa yang akan muncul di hadapannya secara langsung.

"Jangan bangga karena kamu bisa menjadi istrinya Yosep. Akulah perempuan yang dikencani selama ini. Kalau saja aku tidak bodoh termakan bujuk rayu Marco, aku tidak akan pernah meninggalkan Mas Yosep."

Eriska, wanita itu tanpa menunggu langsung melontarkan kalimat yang membuat ketiga sahabat Yasmin akhirnya sadar siapa wanita di hadapan mereka ini.

"Dia adalah mantan calon istrinya Bang Yosep? Kok, rendah sekali seleranya." Agnesia bertanya kepada Yasmin yang duduk di sebelahnya.

Keningnya mengerut dengan jijik menatap Eriska yang tampilannya sangat kurus dengan rambut yang tidak ditata dengan begitu rapi.

Meskipun masih terlihat cantik, entah mengapa Jennifer agak tidak suka dengan penampilannya.

"Saya nggak ada urusan dengan kalian. Mendingan tutup mulut kalian yang nggak berguna itu." Eriska menyergah dengan menatap tajam pada sahabat-sahabat Yasmin.

"Kamu berani datang ke sini, mengatakan kalimat buruk pada sahabat kami, kamu pikir kami akan diam saja?" Kepala Angela miring ke samping menatap pada Eriska seperti melihat kotoran sapi. "Kamu terlalu bodoh kalau menganggap diri kamu hebat," ejeknya terang-terangan.

Eriska tidak tersulut emosi sama sekali. Wanita itu mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya dan beberapa lembar foto yang dilemparkan langsung ke depan meja tempat di mana Yasmin berada.

"Saya saat ini sedang hamil. Hamil anaknya Yosep. Saya minta sama kamu untuk segera meminta cerai pada Yosep karena saya yang akan menjadi istrinya," ujar Eriska tiba-tiba.

Ekspresi wajah Yasmin sedikit bergerak. Rahangnya mengeras saat melihat foto-foto tidak senonoh yang dilemparkan oleh Eriska.

Foto-foto tersebut juga menunjukkan foto vulgar antara Yosep dengan Eriska yang tidak mengenakan sehelai benang pun.  Hal ini tentu membuat sahabat-sahabat Yasmin langsung mendekat.

Mereka juga membelalakkan mata mereka melihat foto-foto vulgar tersebut.

"Usia kehamilan saya sudah 3 bulan. Saya melakukannya dengan Yosep sebelum hari pernikahan kami. Jadi, bisa dipastikan kalau ini adalah anaknya Yosep." Eriska berkata dengan congkak menatap Yasmin.

Ekspresi wajah wanita itu mengeras menatap Eriska. Tiba-tiba, Yasmin mengambil segelas air minum di hadapannya lalu menyiram ke wajah Eriska sehingga membuat wanita itu terpekik kaget. Tidak menyangka jika Yasmin akan mengambil langkah untuk menyiramnya seperti ini di depan umum.

"Kamu hamil dan mau mengakui kalau anak itu adalah anaknya Bang Yosep? Apa kamu pikir aku akan percaya?" Tangan Yasmin terlipat di dada. "Kamu bahkan melarikan diri dengan pria lain beberapa waktu  sebelum pernikahan kalian. Terus tiba-tiba kamu datang dengan seenak jidat bilang kamu hamil anaknya bang Yosep? Orang gila mana yang akan percaya dengan ucapan kamu, heh?" Wanita itu menyeringai sinis. Jangan salahkan dirinya yang tidak memiliki sopan santun terhadap wanita yang lebih tua satu atau dua tahun darinya.

Salahkan saja wanita ini yang mencari gara-gara dengannya.

"Saya memang hamil anaknya Yosep. Saya bersedia untuk melakukan tes DNA kalau memang kamu nggak percaya. Kamu membuktikan sendiri kalau anak yang saya kandung adalah anak dia." Eriska berkata dengan angkuh. "Kalau kamu perempuan dan punya hati nurani, harusnya kamu pergi dan bilang sama Mas Yosep untuk menceraikan kamu."

Yasmin tercengang sebelum akhirnya wanita itu bertepuk tangan. Memiringkan kepalanya menatap takjub pada Eriska yang menurutnya sangat tidak tahu malu.

"Kamu benar-benar tidak tahu malu. Aku memang perempuan dan aku tidak memiliki hati nurani. Tidak seperti dirimu yang mengaku memiliki hati nurani, tapi dengan secara terang-terangan meminta pada istri sah untuk meninggalkan suaminya sendiri. Kamu pikir ada orang gila yang memiliki pemikiran seperti kamu?"

Jari telunjuk wanita itu kemudian mengarah pada  dahi Eriska dan mendorongnya dengan gerakan pelan. Hal ini membuat Eriska merasa marah dan berniat untuk memberikan tamparan ke pipi  Yasmin, namun Angela yang berada di dekat Eriska langsung menahan pergelangan tangan wanita itu.

Lalu tanpa menunggu waktu lama, Angela langsung mendorong tubuh Yasmin hingga wanita itu tersentak mundur ke belakang.

Ditatapnya Angela dengan pandangan tak percaya. Berani sekali wanita ini mendorongnya.

Eriska yang terdorong langsung menyentuh perutnya. Bokongnya bersentuhan dengan lantai, menatap tajam pada Angela yang berani melukainya.

"Saya sedang hamil! Kalau sampai sesuatu terjadi pada kandungan saya, saya akan melaporkan kalian ke kantor polisi," ancam Eriska.

Ekspresi wajahnya yang marah melotot tidak terima pada apa yang dilakukan oleh para wanita terutama Yasmin padanya.

"Buktinya kamu baik-baik saja. Kamu bahkan masih bisa berdiri sendiri." Angela menatap tanpa takut dengan ancaman yang dilayangkan oleh  Eriska padanya. "Sekarang mendingan kamu pergi dari sini sebelum kami memanggil petugas keamanan karena terganggu dengan kehadiran kamu."

Angela benar-benar muak bertemu dengan wanita yang tidak memiliki rasa malu di hadapan.

"Kamu lihat saja, saya pasti bisa merebut Mas Yosep kembali. Kamu sebagai istri cadangan, hanya bisa pergi dari kehidupannya."

Eriska mengepalkan kedua tangannya sambil menatap tajam Yasmin yang masih tetap tenang.

"Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Aku juga tidak mau peduli dengan orang gila seperti kamu." Wanita itu menyeringai menatap Eriska. Nanti ia akan melaporkan pada Yosep tentang apa yang sudah dilakukan oleh Eriska.

Sementara Eriska sendiri pergi dengan rasa malu yang luar biasa. Wanita itu memang sudah mengandung 3 bulan. Tentu ia tidak akan pernah membiarkan Yosep lari dari tanggung jawabnya.

"Lihat saja aku pasti akan mendapatkan Mas Yosep kembali dan memastikan dia akan bertanggung jawab atas anak yang sedang aku kandung."

Eriska bertekad dengan kuat jika ia akan merebut kembali kekasihnya.

Sementara Yasmin sendiri kembali duduk dengan tenang  seolah kehadiran Eriska bukanlah apa-apa menurutnya.

"Kamu yakin kalau Bang Yosep tidak mungkin menghamili wanita itu?" Jennifer menatap Yasmin.

"Aku sangat yakin sekali.  Aku pernah mengintrogasi Bang Yosep, dan dia sendiri bilang kalau dia tidak pernah menyentuh wanita lain selain aku."

Angela menatap Yasmin. "Kamu percaya?"

Anggukan kepala dari wanita itu membuat  para sahabatnya saling menatap dan hanya bisa mendukung keputusan Yasmin.

Istri Pengganti [Yosep & Yasmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang