15. Mencari Yasmin

6.8K 312 5
                                    

Bab 15. Mencari Yasmin

Ekspresi wajah Yosep mendingin saat keluar dari ruangan tempat di mana ia mengadakan pertemuan dengan Agnesia.

Pria itu tahu jika Agnesia pasti mengetahui keberadaan Yasmin. Mulut wanita itu terlalu rapat untuk terbuka sehingga tidak mengizinkannya untuk mengetahui di mana keberadaan istrinya itu berada.

Yosep kemudian melajukan kendaraan roda empatnya ke sebuah perusahaan yang diketahuinya merupakan milik kembaran Agnesia yakni Angela.

Mau berdandan seperti apa rupanya tentu saja Yosep sudah mengetahui jika mereka berdua adalah saudari kembar.

Pria itu turun dari mobil dan langsung pergi ke lobi. Wajah yang tampan rupawan dengan penampilan eksekutif tentu saja menarik perhatian para karyawan. Terlebih lagi ekspresi wajahnya yang begitu dingin membuat beberapa wanita saling berbisik dan mengumpamakan jika wajah ini adalah wajah CEO-CEO di dalam novel.

"Saya mau bertemu dengan nona Angela. Dia ada?"

Yosep langsung bertanya pada resepsionis yang berada di tempat.

Perempuan yang merupakan resepsionis tentu saja agak terkejut dengan kehadiran Yosep. Terutama ketika melihat pria dengan wajah tampan itu menanyakan keberadaan atasan tertinggi mereka.

"Maaf, tunggu sebentar."

Segera resepsionis tersebut bersikap profesional dan menghubungi sekretaris Angela.

"Maaf, kalau boleh tahu ini dengan bapak siapa?" Resepsionis bertanya pada Yosep dengan sopan.

"Yosep Adipura, suami Yasmin Theodora."

Beberapa orang yang berada di dekat situ agak terkejut mendengar nama pria itu sekaligus statusnya.

Gosip kini mulai menyebar dengan mengatakan jika atasan tertinggi mereka di perusahaan dilabrak oleh seorang pria yang mungkin risih karena digoda oleh Angela.

Setelah menyebutkan namanya, resepsionis tersebut kemudian mulai mengarahkan Yosep untuk pergi ke ruang di mana atasan mereka berada.

Setelah melihat Yosep menghilang dari balik pintu lift, ada banyak orang yang membicarakan tentang Yosep dan juga Angela.

Mereka mengatakan jika Angela adalah wanita tidak tahu malu yang dengan berani menggoda suami orang sampai si suami merasa risih.

Meskipun Angela adalah atasan tertinggi mereka, tetap saja mereka agak kurang menghargai wanita itu. Terutama penampilannya yang dirasa tidak sedap dipandang, serta para senior di kantor yang tidak terima jika Angela yang bahkan baru bergabung dengan perusahaan langsung ditunjuk sebagai pemimpin. Meski tahu jika ini adalah perusahaan milik keluarga Angela, tetap saja beberapa orang merasa tidak terima.

Angela tidak peduli dengan pandangan orang lain. Ini adalah perusahaan peninggalan kakek dan nenek dari ibunya. Tidak ada yang berhak untuk semua aset berharga keluarga mereka selain dirinya dan juga Agnesia.

Tak lama kemudian Yosep akhirnya tiba di depan ruangan Angela.

Pria itu bahkan langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Di mana keberadaan istri saya? Saya tahu kalau kalian pasti menyembunyikannya," tanya Yosep pada intinya.

Angela yang duduk di kursi kebesarannya mendongak dan menatap Yosep dengan tangan terlipat di dada.

Tanda lahir di pipi kanan Angela, serta rambut yang agak gimbal diikat menjadi satu dengan kacamata yang menghiasi wajahnya. Angela yang saat ini berbeda dengan Angela yang ia lihat beberapa hari lalu di kafe bersama Yasmin. Memang terkadang make up ataupun alat penyamar lainnya bisa membuat orang berbeda.

"Kenapa Abang menanyakan keberadaan Yasmin sama saya? Saya tidak tahu di mana dia berada dan dia tidak pernah menghubungi saya." Angela berkata tanpa rasa takut dengan intimidasi yang dilakukan oleh Yosep padanya.

Wanita itu sungguh merasa aneh mengapa Yosep bisa tahu keberadaan dirinya.

Yosep melangkah mendekati meja kerja Angela. Kedua tangannya diletakkan di atas meja sambil terus menatap tajam pada wanita yang ia ketahui sebagai sahabat istrinya.

"Saya tahu kalau kamu menyembunyikan keberadaan Yasmin pada saya. Katakan dengan jujur di mana dia?"

Sudah 2 hari ini Yasmin menghilang dan anak buahnya belum juga menemukan keberadaan wanita itu. Yosep tentu saja semakin merasa marah dengan Yasmin.

"Mana saya tahu. Saya tidak berada dalam satu kaki dengan Yasmin, jadi percuma saja Abang bertanya ke sini."

Bukannya puas dengan jawaban yang didengar dari mulut Angela, Yosep justru mendengus.

"Saya tidak percaya kalau kamu tidak tahu apa-apa tentang keberadaan Yasmin. Tidak masalah kalau kamu tidak mau memberitahu saya. Hanya saja saya menitip pesan untuk dia--" Yosep menghentikan kalimatnya sejenak menatap tajam pada Angela yang masih dengan tenang duduk di kursinya. "Katakan padanya teruslah bersembunyi dan jangan sampai saya berhasil menangkapnya. Kalau sampai saya berhasil menangkapnya, saya akan memastikan dia tidak akan pernah bisa lari lagi."

Yosep menegakkan tubuhnya kemudian merapikan jasnya yang tidak kusut sama sekali.

Pria itu kemudian membuka pintu dan melangkah keluar, bertepatan dengan seorang pria yang sepertinya juga akan masuk ke dalam ruang kerja Angela.

"Siapa kamu?" Pria itu langsung bertanya pada Yosep.

Tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh pria tak dikenal itu, Yosep memilih untuk langsung pergi dengan aura dingin yang ditampilkan sehingga banyak orang yang tidak berani untuk mendekat padanya.

Sedangkan sosok laki-laki lain yang berpapasan dengan Yosep langsung melangkah masuk dan membuka dengan kasar pintu ruang kerja Angela.

Sedangkan Angela sendiri masih dalam posisi semula dengan tangan terlipat di dada menatap tamu tak diundang untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.

Rasa-rasanya kepala Angela ingin pecah melihat sosok ini.

"Mau apalagi kamu datang ke sini? Devin, jangan lupa kalau kita sudah putus." Angela menatap sosok pria yang usianya lebih muda darinya dengan hampa.

Devin Nugraha, namanya sangat sesuai dengan wajahnya yang tampan. Berusia 23 tahun dan juga merupakan seorang anak band dengan lagu-lagu yang saat ini sedang booming.

Satu tahun yang lalu ketika Devin berusia 22 tahun sedangkan Angela 24 tahun, wanita itu pernah menjalin hubungan dengan Devin. Awalnya, Angela menemukan kenyamanan pada pria ini. Sampai kemudian ia mengetahui jika Devin ternyata hanya mempermainkannya saja dan menjadikan dirinya sebagai bahan taruhan. Hal ini membuat Angela langsung memutuskan Devin secara sepihak dan tidak ingin bertemu dengannya lagi.

Angela mengira hidupnya akan damai dan tentram, tapi ternyata ia salah karena pada kenyataannya, tiga bulan setelah mereka putus, ternyata Devin tetap ingin melanjutkan hubungan mereka dengan alasan jika ia sudah nyaman dan cinta dengan Angela.

Angela tentu saja tidak percaya dengan ucapan laki-laki buaya satu ini.

"Aku tidak bilang kalau aku setuju kita putus. Pokoknya kita tetap harus pacaran sampai kita menikah. Titik," ujar Devin menggebu-gebu.

Pria itu bahkan berlari kemudian mendekati Angela, dan tanpa mengatakan apa-apa ia langsung memeluk Angela dengan erat, membuat Angela memutar bola matanya karena terlalu malas mengusir hewan perekat satu ini.



Istri Pengganti [Yosep & Yasmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang