18. Malam pertama

19.6K 377 13
                                    


Bab 18. Malam Pertama


Yosep yang sudah tiba di rumah,  masuk ke dalam kamarnya kemudian membanting tubuh Yasmin di atas tempat tidurnya.

Ini adalah kamar yang ditempati oleh Yosep selama ini tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah besar tersebut.

Pria itu kemudian berbalik mengunci pintu kamar sambil melepaskan dasi dan kancing kemeja yang dikenakannya.

Tatapan mata tajam Yosep diarahkan pada Yasmin yang kini terbaring sambil bergerak gelisah di atas tempat tidur.

Gaun seksinya tersingkap ke atas sehingga memperlihatkan lekuk bagian pahanya dan juga celana berwarna hitam yang dikenakan oleh wanita itu.

Amarah Yosep semakin membumbung tinggi ketika mengingat bagaimana Yasmin menari dengan gerakan sensual bersama seorang pria yang tidak dikenali.

Pria itu segera melepaskan seluruh pakaiannya dan membantingnya ke segala arah.

Kemudian tanpa mengatakan apa-apa lagi, Yosep langsung menindih tubuh Yasmin. Pria itu kemudian langsung menyatukan bibir mereka dengan gerakan yang begitu kasar.

"Kamu kali ini benar-benar membuatku marah, Yasmin." Yosep menyeringai menatap wajah cantik Yasmin yang memerah.

"Hmmmm! Lepas!" Yasmin yang akhirnya sedikit sadar berusaha untuk mendorong tubuh Yosep dari atas tubuhnya. Namun, gerakannya tentu saja berakhir sia-sia karena Yosep yang sudah diliputi amarah tidak bisa lagi memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Yasmin malam ini.

Pria itu kemudian segera menarik celana dalam yang dikenakan oleh Yasmin, mengikatnya di kedua tangan wanita itu. Sementara tangannya yang lain bergerak menarik dress yang dikenakan oleh Yasmin hingga robek menjadi dua.

Yosep kemudian bergerak melepaskan dress bertali spaghetti tersebut dan membantingnya dengan asal. Pria itu pemuda langsung menarik kembali bra hitam yang dikenakan oleh Yasmin dan memang bra tersebut tanpa tali hingga mempermudah jalannya.

Sementara Yasmin bergerak berusaha untuk memberontak agar tidak disentuh. Namun, hasilnya sia-sia karena kini kedua pahanya sudah dibuka lebar oleh Yosep.

Tatapan mata pria itu begitu nanar saat melihat bagian inti tubuh Yasmin yang begitu menggairahkan.

Segera pria itu menunduk dan menggerakkan bibir dan lidahnya di bagian inti Yasmin hingga membuat wanita itu menggelinjang. Aksi yang dilakukan oleh Yosep tentu saja membuat Yasmin terangsang hingga suara protesnya berubah menjadi desah.

Tidak hanya bibir melainkan jari-jari pria itu juga bermain di bagian inti Yasmin membuat kenikmatan yang dirasakan oleh wanita itu berkali-kali lipat.

Hampir saja dirinya mencapai puncak dan sesuatu keluar dari bagian tubuhnya ketika tiba-tiba Yosep melepaskan tangan serta bibir dan lidahnya dari bagian inti tubuh Yasmin.

"Hah!" Wanita itu hanya mendesah tertahan dengan mata terpejam.

Sedangkan Yosep yang sudah berlutut di antara kedua paha Yasmin justru menyeringai menatap wajah istrinya yang tampak terangsang dan menggoda.

Pria itu kemudian menundukkan tubuhnya mencium bibir Yasmin agar wanita itu merasakan bagian dari inti tubuhnya sendiri.

Sementara Yosep sendiri sambil mengocok tongkat kebesarannya, pria itu perlahan tapi pasti mengarahkannya pada bagian inti tubuh Yasmin.

Gerakannya tentu saja sangat pelan. Tidak langsung masuk karena ia hanya berada di depan pintu. Setelah melakukan pemanasan hampir 5 menit, baru kemudian Yosep mendorong pinggulnya dengan sekali hentakan.

"Hekkk!"  Napas Yasmin tercekat merasakan sesuatu yang merobek bagian dalam tubuhnya.

Ekspresi wajahnya yang tercengang dengan mata terbelalak membuat Yosep akhirnya sadar jika Yasmin menjaga keperawanannya. Padahal selama beberapa tahun ini Yasmin tinggal di luar negeri membuat pria itu berpikir jika Yasmin pasti sudah hidup bebas di luar sana.

Masih suci dan masih menjaga keperawanannya, membuat Yosep merasa sebagai pria beruntung di dunia ini.

Yosep kemudian bergerak mencium kening, kemudian beralih ke pipi, hidung, dan akhirnya berakhir di bibir Yasmin. Pria itu menggerakkan bibirnya dengan lembut, sementara kedua tangannya bergerak mengusap peluh didahi Yasmin.

Sementara bagian bawah tubuh mereka menyatu dalam diam. Yosep tentu saja tidak mau langsung bergerak karena itu pasti akan menyakiti Yasmin.

Baru setelah Yasmin menerima rangsangan yang tepat, pria itu mulai menggerakkan pinggulnya dan memompa dengan gerakan perlahan kemudian berubah menjadi cepat.

Meski Yasmin tidak dalam keadaan sadar sepenuhnya, namun suara desahan wanita itu mampu membuat gairah Yosep semakin kuat.

Saat akan mengejar puncak pencapaian, Yosep kemudian memeluk Yasmin dengan pompa yang semakin dipercepat, sampai kemudian semburan hangat memenuhi rongga dalam tubuh Yasmin yang kini sudah dalam posisi yang lemas tidak bertenaga.

Napas Yosep manderu dengan bibir yang diletakkan di leher Yasmin. Sementara itu bagian bawah tubuh mereka masih menyatu dengan erat.

Pria itu mengangkat kepalanya dan menatap wajah Yasmin yang kini matanya sudah tertutup dengan napas menderu. Melihat ekspresi wajah Yasmin yang begitu menikmati permainan mereka meski tidak sadar sepenuhnya, membuat Yosep tersenyum.

Pria itu menundukkan kepalanya dan memberi kecupan  di kening Yasmin kemudian turun hingga akhirnya mengenai bibirnya.

"Terima kasih karena sudah menjaga diri selama ini dan maaf karena aku mengambilnya dengan paksa saat kamu tidak sadarkan diri." Yosep bergumam di hadapan wajah Yasmin.  Pria itu kemudian menarik diri dan merebahkan tubuhnya di sebelah Yasmin sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

Rasa lelah membuat Yosep akhirnya tertidur dengan posisi menarik dan memeluk Yasmin. Ini adalah pengalaman pertama mereka dan rasanya memang sangat menakjubkan.

Hal yang baru pertama kali dirasakan oleh Yosep begitu juga dengan Yasmin.

Keesokan paginya.

Yasmin membuka kelopak matanya dan merasakan lelah serta sakit di bagian tubuhnya yang lain. Wanita itu mengerjapkan matanya melihat penerangan lampu yang temaram.

Setelah sadar akhirnya Yasmin mendongak untuk menatap kulit putih manusia yang ada tepat di depan matanya. Wanita itu mengerjap beberapa kali lagi sebelum akhirnya ingatan terputar pada tadi malam samar-samar sepertinya ia ingat bagaimana Yosep berusaha untuk menggaulinya.

Putaran kembali ketika mengingat saat-saat pria itu dengan paksa masuk ke inti tubuhnya.

Sadar dengan apa yang terjadi tadi malam, Yasmin kemudian bergerak dan mendorong Yosep yang masih terlelap.

Ekspresi tidak percaya ditampilkan oleh wanita itu. Benar-benar tidak menyangka jika kesuciannya akan di renggut paksa oleh Yosep.

Yosep yang mendapat dorongan kasar segera membuka matanya. Pria itu melihat Yasmin yang terduduk dengan wajah pucat serta rambut yang berantakan membuat keseksian Yasmin bertambah berkali lipat di mata Yosep.

Terutama melihat bagian pundak Yasmin yang tampak polos, membuat pria itu menggigit bibir bawahnya.

"Apa yang sudah Abang lakukan ke aku? Kenapa Abang dengan teganya mengambil kesucian yang sudah aku jaga untuk suamiku kelak?" Yasmin yang sudah emosi berteriak menatap pria itu. Sementara kini kakinya sudah bergetar, mungkin karena kelelahan atau apa Yasmin juga tidak tahu.

"Jangan lupa kalau aku adalah suami kamu, Yasmin. Tidak ada yang salah kalau aku mengambil hakku tadi malam."

"Tapi tidak dengan cara dipaksa seperti itu!"

"Kamu yang memaksaku untuk melakukannya." Pria itu kini menegakkan tubuhnya dan bersandar pada pinggiran tempat tidur. "Sekarang kita ini sudah menjadi suami istri beneran. Kamu harus menurut padaku, dan jangan coba-coba untuk berpikir kamu akan bisa melarikan diri lagi."

Yasmin yang mendengar perkataan Yosep menangis sesenggukan.

Tidak hanya mendengar perkataan Yosep yang membuatnya menangis, tapi juga seluruh tubuhnya yang merasakan sakit luar biasa. Terutama pada bagian inti tubuhnya.

Istri Pengganti [Yosep & Yasmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang