Rapat keluarga
Kabar kecelakaan yang menimpa Maher membuat semua keluarga terpukul. Seolah tak pernah menyangka musibah itu terjadi bahkan saat hari pernikahannya.
Mobil yang membawa Maher mengalami kecelakaan menabrak pembatas jalan dengan keras dan terbakar habis.
Hati Mahesa menyalahkan dirinya mengapa dia membiarkan Maher pergi sendiri. Tangisan Juwita memecah keadaan rapat keluarga. Semua orang sangat menderita. Sementara Jasmine yang terpisah menunggu dengan was-was di ruang rias pengantin.
Paman Mike yang sedari tadi berusaha tabah dengan musibah yang tiba-tiba merenggut ponakan kebanggaannya itu mulai memutuskan hal yang tidak pernah dibayangkan keluarga yang lain.
"Bagaimanapun acara pernikahan ini harus tetap berjalan" ucapnya membuat semua keluarga membelangak. Entah apa yang dipikirkannya.
Pernikahan diatas penderitaan kehilangan sungguh tidak masuk akal.
"Apa paman sudah gila!!!" pekik Mahesa merasa pamannya itu tidak mempunyai hati nurani. "Kita telah kehilangan Maher dan paman ingin pernikahaan ini dilanjutkan??!!" amarah Mahesa membuatnya mencengkram kerah baju paman Mike yang selama ini sangat ia hormati.
Paman Mike yang diperlakukan begitu tetap tak bergeming. Keluarga yang lain memilih diam merasa telah kehilangan emosinya karna menangis.
"Citra keluarga kita yang menjadi taruhannya jika pernikaaan ini batal" ujar paman Mike lagi.
Wajah Mahesa memerah meredam amarahnya. "Bahkan di saat seperti ini hanya itu yang paman pikirkan"
"Setidaknya kita harus melihat keadaan Maher terlebih dulu sebelum melanjutkan langkah selanjutnya Mike" ucap Marco mencoba membuat kakaknya itu memikirkan kembali ucapannya. "Dia adalah anakku yang sangat aku sayangi bagaimana kau bisa menghiraukan kematiannya dengan pernikahan hanya karna mempertahankan citra keluarga"
Marco kini mulai menangis. Seorang ayah yang mengeluarkan air mata sungguh adalah penderitaan yang sangat menyakitkan.
"Dia juga keponakanku. Apa kau pikir aku tidak terpukul dengan kepergiannya" Paman Mike menatap Marco dengan mata berkaca-kaca.
"Sudah cukup tidak ada yang bisa memutuskan apapun saat ini. Aku hanya ingin melihat keadaan Maher" Mira sudah menangis tersedu-sedu menarik baju Marco memohon padanya, "Bawa aku ke rumah sakit sekarang"
"Tidak ada yang bisa pergi dari sini sebelum pernikahaan selesai dilaksanakan" gertak paman Mike tetap pada pendiriannya.
"Lalu kau akan menikahkan Jasmine dengan siapa hah!!" Marco mulai berani membentak kakaknya itu.
"Mahesa yang akan menggantikan Maher menikahi Jasmine"
Semua orang terkejut dengan jawaban paman Mike. Termasuk Mahesa sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
RomanceNyatanya mau sekuat apapun kita mempunyai rencana, takdir tetaplah milik sang Pencipta. Walaupun Jasmine Felicia sudah memimpikan menikah dengan Maher Arundaya karna perjodohan mereka tapi semua itu hanyalah mimpi belaka. Maher mati pada hari pernik...