Part 25: Awal yang Baru

23 2 0
                                    

Saat pagi menyapa hari ini, sebuah harapan baru mulai datang menghampiri. Harapan-harapan yang selama ini hanya bersembunyi dalam doa Mahesa. Kini semuanya tak lagi merasa malu muncul menjadi kenyataan secara perlahan dan pasti.

Setelah solat subuh, Mahesa tidak tidur lagi. Dia merapikan sofa tempat tidurnya semalam. Seingatnya semalam pukul 2 pagi, Jasmine bangun dan pindah ke kamarnya. Sayup-sayup Jasmine mengatakan bahwa ia sedang datang bulan dan tidak ingin dibangunkan terlalu pagi. Karna hari ini juga hari libur pekan, jadi Mahesa membiarkan Jasmine yang masih tertidur. Kelelahan pulang acara semalam juga mungkin membuatnya tidak ingin diganggu.

Berbeda dengan Mahesa, setelah merapikan tempat tidurnya dia bergegas kembali ke apartemennya untuk berganti pakaian olahraga. Namun sebelum langkahnya keluar, dia berbalik dan mencari kertas note lalu mulai menulis pesan untuk Jasmine.

"Pergi untuk olahraga pagi, akan kembali sejam lagi dan menyiapkan sarapan. Jika kau bangun lebih dulu sebelum aku kembali, aku sudah membuatkan jus apel untukmu, temukan didalam kulkas. Peluk Cium, Mahesa".

Dia membaca lagi pesan yang ia tuliskan, romantis namun tidak terasa seolah berharap banyak. Ya... ini cukup. Lalu ia tempelkan note itu di pintu kulkas dan bergegas pergi pelan-pelan. Unit apartement Mahesa berada satu lantai diatas Jasmine. Jadi setelah ia naik lift dia berjalan sebentar melewati 7 unit dari setiap lantai.

Di apartementnya dia membasuh lagi wajahnya dan berganti pakaian olahraga. Kemudian turun ke lantai dasar menuju halaman kampus. Ia akan olahraga berlari keliling kampus. Suasana pagi pada hari libur merupakan waktu yang pas karna lingkungan kampus akan sepi oleh para mahasiswa. Beberapa mahasiswa yang tinggal di apartement juga kebanyakan dari mereka masih bersemayam di unitnya masing-masing.

Semilir angin pagi London terasa menyejukkan menerpa tubuh Mahesa yang mulai bercucuran keringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin pagi London terasa menyejukkan menerpa tubuh Mahesa yang mulai bercucuran keringat. Dia berlari cukup kencang dan itu membuat pikirannya fresh kembali. Olahraga adalah pengobatan bagi Mahesa sendiri. Saat pikirannya kacau selain diobati oleh musik, dia juga melampiaskannya pada olahraga. Terbukti dari postur tubuhnya yang sehat dan berotot. Dia merawatnya dengan sangat baik.

Satu jam penuh telah usai. Setelahnya dia bergegas untuk ke supermarket kampus membeli beberapa bahan untuk masak. Dia berencana membuatkan Jasmine menu sarapan bangers and mash jadi dia berbelanja telur, tepung, sosis, susu, dan beberapa sayuran. Dirasa semua bahan cukup dia segera kembali ke apartement Jasmine takut-takut Jasmine sudah bangun.

Namun saat ia membuka pintu, ternyata ruangan masih gelap, dan Jasmine masih tidur. Ia melihat note romantisnya untuk Jasmine masih berada disana. Tak menghiraukannya, Mahesa menata belanjaannya dan mulai memasak.

Pertama-tama dia meng-grill sosis yang cukup besar diatas wajan anti lengket dengan sedikit minyak, lalu menumis bawang-bawangan, di wajan yang berbeda. Setelah mematikan wajan grill sosis, dia fokus pada tumisannya. Dia mulai memasukan tepung agar nantinya kuahnya jauh lebih kental. Dan tak lupa juga kaldu sapinya. Di sela-sela itu semua tak lupa Mahesa merebus kentang yang nantinya akan dia jadikan mash potato sebagai menu karbohidrat pada hidangannya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang