Part 14: Juwita

38 2 0
                                    

Flashback

Matilda The Musical adalah pertunjukan musikal teater terbaik dan terkenal di London. Studio yang berada di Cambridge Theatre London ini menampilkan cerita musikal tentang seorang gadis bernama Matilda yang sangat luar biasa dalam menghadapi hidupnya.

Malam ini Jasmine mengajak Juwita menonton pertunjukan musikal itu. Awalnya Juwita menolak karna ia tidak terlalu tertarik. Selain karna ia hanya menyukai kegiatan di alam, cerita yang mengangkat kisah tentang kehidupan gadis kecil yang menurutnya tak biasa ditonton oleh wanita seusianya.

Juwita kala itu sudah memasuki tahun pertama kuliahnya. Sementara Jasmine sudah bekerja di perpustakaan. Mereka berdua telah sampai didepan gedung teater dengan poster menjulang tinggi bertuliskan "Matilda"

 Mereka berdua telah sampai didepan gedung teater dengan poster menjulang tinggi bertuliskan "Matilda"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita harus memesan tiket terlebih dulu" Jasmine menarik tangan Juwita yang terlihat pasrah.

"Kau yakin akan menonton pertunjukkan ini?"

Jasmine sudah memegang dua tiket sangat antusias. "Tentu saja pertunjukkan ini sangat terkenal di London, kau tidak akan menyesal menyaksikannya"

Tanpa menjawab apapun Juwita mengikuti langkah Jasmine masuk ke ruang teater. Panggung yang megah memancarkan cahaya kebiruan dengan tumpukan kayu-kayu beragam tulisan huruf menghiasi melingkari panggung. Kursi untuk penonton berjajar melingkar menghadap panggung.

Jasmine memimpin didepan ia mencari kursi sesuai dengan tiket yang ia pesan. Keduanya duduk di barisan keempat dari panggung. Cukup nyaman dengan pemandangan yang jelas menikmati pertunjukkan itu.

"Jika bukan kau yang mengajak, aku pasti sudah pulang sekarang"

Jasmine terkekeh melihat raut Juwita yang kesal.

"Percayalah kau akan berterima kasih padaku telah mengajakmu" tutur Jasmine.

"Kau terlihat sangat percaya diri". Juwita menanggapi dengan malas. Ia menyenderkan tubuhnya pada kursi merah yang empuk.

Tak lama kemudian pertunjukkan dimulai. Segerombolan anak-anak keluar memakai seragam sekolah berwarna abu-abu. Mereka beracting dan bernyanyi. Jasmine terlihat sangat sumringah. Sesekali ia melirik Juwita yang tak tahu tujuan sebenarnya ia mengajak Juwita. "Tunggu sampai saatnya ia keluar" gumam Jasmine dalam hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang