(7)4 bulan

165 6 0
                                    


























2 bulan berlalu begitu cepat namun masalah tak kunjung pergi apalagi kini mantan-mantan sunghoon terus merecoki junkyu jika ada kesempatan hal itu membuat junkyu sering pulang dengan basah kuyup. Seperti sekarang junkyu sedang di hadang dan di tarik ke sebuah toilet di ujung fakultas.

Saat akan menyiram Junkyu, junkyu menutup matanya dan menunggu air yang akan membasahinya namun sudah beberapa detik menunggu tidak ada air yang membasahinya melainkan pelukan dari seseorang. Berlahan junkyu membuka mata dan terkejut melihat haruto yang basah namun masih tersenyum kepada junkyu membuat junkyu menggeram kesal. Junkyu mendorong tubuh haruto pelan.

Plak

Plak

" Sialan kalian, gue diam bukan berarti gue takut, gue menghargai kalian sebagai cewek tapi jika sikap kalian sudah keterlaluan dan merugikan orang lain gue nggak bakal tinggal diam"

" Akhhh" teriakan cewek itu membuat mereka jadi perhatian. Junkyu menarik rambut cewek itu hingga mendongak menatapnya

" Gue paling nggak suka teman-teman gue di ganggu, gue diam selama ini berharap kalian berubah tapi diam gue buat kalian ngelunjak ya, nggak puaskan kalian mempermainkan sunghoon ha sekarang kalian nyiram haruto sialan bangsat " teriak junkyu emosi " akhh" teriak junkyu menahan kram di perutnya membuat haruto memeluk junkyu mengecup pipi junkyu sembari mengelus perut junkyu yang di tutupi tubuhnya yang besar. Tak lama jisung dan jaehyuk datang membantu menutupi haruto yang sedang membantu junkyu. Rahang jisung dan jaehyuk sudah mengeras bahkan tangan mereka sudah terkepal jika saja tak menutupi junkyu mereka mungkin sudah menghajar wanita itu tapi niat itu mereka urungkan ketika jeongwoo, doyoung dan mashiho menjambak rambut cewek itu hingga mereka berteriak mencoba melawan namun nihil karena kekuatan ketiga uke itu sangat kuat.

" Sialan kau apakan lagi junkyu, rasakan ini dasar bajingan, kau yang menghancurkan sunghoon kau juga yang ngamuk, cewek gila aneh anjir" mashiho membabi buta dan itu hanya di tonton oleh yang lain tak ada niat buat nolongin ketiga cewek itu.

" Apa yang kalian lakukan" teriak seorang dosen membuat mashiho berhenti menatap nyalang dosen yang ada di depan mereka.

" Apa, kau mau apa Lee Jeno, ingin menegur gue, iya, belum puas kah kau menghancurkan junkyu selama ini ha, kau benar-benar munafik tuan Lee Jeno" tekan mashiho yang kini mendorong cewek itu berjalan mendekat kearah Jeno, yedam sudah akan wanti-wanti jika mashiho ngamuk siapapun orangnya akan di hajar.


Plak


Bugh


Tamparan dan pukulan mendarat di wajah jeno oleh mashiho, semuanya tercengang dengan apa yang di lakukan mashiho tidak pernah sekalipun mereka melihat mashiho marah seperti ini kecuali teman-teman mashiho tentunya yang sudah mengenal mashiho.

" Kau munafik Jeno, seharusnya kau berterima kasih kepada junkyu karena dia kau masih hidup tapi karena dendam kau di masa lalu kau hancurkan hidupnya anjir"


Plak


Plak

Dua kali tamparan di berikan mashiho tak ada yang menghentikan mashiho bahkan Jeno sekalipun, mashiho menghela napas dan menatap Jeno tajam " katakan kepada nyonya jenny jangan pernah dekati junkyu lagi dan jangan pernah perlihatkan wajah mu lagi di hadapannya, selama ini gue diam karena gue masih menghormati mu Jeno tapi sekarang kau sudah keterlaluan" ujar mashiho penuh penekanan dan ketegasan.

" Wow apakah itu benar mashiho yang manis itu" ujar salah seorang mahasiswi yang menatap pertengkaran itu.

Junkyu menghela napas " biarkan semua cio, kita pergi dan untuk kau tuan Lee Jeno terima kasih semua kebaikan mu takkan pernah sekalipun aku lupakan tapi maaf jika sikap baik ku semakin membuat mu membenciku, sampai disini pertemuan kita karena aku akan mengundurkan diri menjadi asisten mu" junkyu di bantu berjalan oleh haruto sedangkan jihoon yang sedari tadi diam mendekati Jeno dan menepuk pundak Jeno

" Kau salah menyimpan rasa dendam kepada malaikat seperti junkyu, sekarang kau tidak akan melihat junkyu lagi meski kau ingin Jen" jihoon pergi meninggalkan Jeno dan menarik Hyunsuk yang sedari tadi menunggu jihoon.

Mereka pergi ke rumah sakit untuk melihat kandungan junkyu, junkyu berbaring di ranjang rumah sakit melihat perkembangan bayinya, junkyu tersenyum melihat dua malaikat nya masih sehat bahkan tidak terpengaruh oleh kemarahan junkyu tadi.

" Junkyu kau seharusnya jangan emosi seperti tadi jika seperti ini terus kau bisa keguguran Jun, meski sudah 4 bulan tapi kau bukan wanita sehingga kandungan kau rentan" jelas renjun dokter yang membantu junkyu selama ini.

Junkyu menghela napas dan tersenyum"terima kasih ren Hyung tapi aku tak bisa tinggal diam melihat apa yang mereka lakukan kepada haruto, aku nggak mau mereka ikut terlibat karena aku" lirih junkyu membuat renjun mengangguk.

" Jangan mengajar lagi istirahat lah, kandungan mu sudah 4 bulan dan itu tidak mungkin lagi bisa di tutupi dengan Hoodie over size milik mu ini, kalau bisa kau bisa membuka usaha sendiri dan cari karyawan agar kau tak perlu turun tangan sendiri karena itu bahaya Jun" jelas dan saran renjun di balas anggukan oleh junkyu, junkyu turun dan pergi menemui teman-teman nya yang ada di depan namun betapa terkejutnya junkyu saat mendapati nyonya dan tuan park ada di sana.

" Salam mom, dad" sapa junkyu akan menunduk namun di tahan jisoo

" Tak perlu menunduk kau sedang hamil tak baik untuk mu" ujar jisoo membuat junkyu tersenyum

" Ada apa mommy kesini, apa ada yang sakit" ujar junkyu menatap jisoo yang juga menatapnya.

" Minggu depan kau dan jihoon akan bertunangan dan jihoon akan menjadi ayah dari anak mu, mommy tidak mau penolakan kau harus datang" ucapan jisoo membuat junkyu, jihoon dan Hyunsuk terkejut bukan main.

" Mom satu Minggu lagi junkyu wisuda bagaimana mungkin junkyu bisa bertunangan 1 Minggu setelahnya lagian jihoon memiliki seseorang yang di cintai mom" jelas junkyu mencoba bernegosiasi dengan jisoo namun jisoo tetaplah jisoo keras kepala.

" Semuanya kami yang siapkan kau cukup datang dan hadiri, jihoon tidak menolak jadi kau juga tidak akan, kekasih jihoon entah dia benar-benar mencintai jihoon atau tidak, mommy meragukannya apalagi semenjak mommy bertemu dengannya di depan bar tempo hari" ujar jisoo meninggalkan junkyu dan yang lain. Junkyu menatap Jihoon dan menggeleng namun jihoon tak mengatakan apapun membuat junkyu frustasi.

" Kau ikut aku" ujar junkyu meninggalkan mereka dan di susul jihoon orang di minta junkyu sedangkan Hyunsuk hanya bisa menunduk mencerna apa yang di katakan jisoo. Sungguh Hyunsuk tak ada niatan untuk ke bar malam itu tapi karena sesuatu Hyunsuk harus dan betapa terkejutnya melihat jisoo yang juga ada pertemuan dengan kenalannya di cafe depan bar itu.

Tanpa di sadari air mata Hyunsuk mengalir begitu saja tapi Hyunsuk dengan cepat menghapusnya agar tak ada yang tahu.









Tanpa di sadari air mata Hyunsuk mengalir begitu saja tapi Hyunsuk dengan cepat menghapusnya agar tak ada yang tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park jisoo (mommy jihoon dan jisung)


Thanks guys udah mampir dan baca cerita ini, maaf ya kalau ada typo dan kata yang salah, jangan lupa vote dan coment ya, bye chapter selanjutnya.

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang