(39)masih sama

62 4 0
                                    








































































Paginya junghwan kembali bangun dan mandi di rumah sakit, memakai seragamnya dan mengecup dahi junkyu "Juju pergi Bun, jika bunda kesepian Juju akan pulang cepat karena Juju hari ini tidak memiliki pekerjaan di toko" ujar junghwan mengambil tas dan kunci motor.

Ayden dan Niki yang baru sampai di rumah sakit untuk menemui junkyu karena memang mereka berdua selalu mampir ke rumah sakit sebelum berangkat ke sekolah. Mereka melihat junghwan yang keluar dari ruangan junkyu tapi tidak menatap mereka.

" Ju" panggil Niki namun di hiraukan junghwan yang sudah pergi dari sana.

" Kenapa sekarang Juju tak bisa di sentuh Hyung" ujar Niki menahan air matanya.

" Dia kehilangan sosok yang di cintai sehingga rasa ingin untuk dekat dengan yang lain ikut menghilang seperti bunda yang di tinggal bajingan itu hingga hari bunda mati" ujar Ayden membuat Niki mengangguk.

Mereka berdua masuk dan mencium Junkyu bergantian barulah mereka pergi meninggalkan Junkyu sendiri.


Di lain sisi Jisung baru saja mengantarkan Chenle ke rumah sakit dan bertemu dengan Junghwan. Dengan cepat Jisung menghentikan Junghwan, Junghwan menoleh dan menatap datar Jisung dengan melepas tangan Ji-Sung di lengannya.

" Maaf yah Juju buru-buru" ujar Junghwan langsung pergi dari sana membuat Jisung menghela napas, bukan hanya Jisung tapi semua orang di jauhi Junghwan. Meski masih memanggil ayah tapi Junghwan tidak pernah manja lagi kepada mereka.

" Sabar yang Junghwan masih butuh sosok Junkyu Hyung jadi dia seperti itu" Jisung mengangguk, mereka tidak bisa menyalahkan Junghwan dalam hal ini karena mereka tahu apa yang di rasakan Junghwan, Junghwan seolah mengulang masa Junkyu yang sudah tidak ada lagi semangat hidup.

" Kenapa aku kembali mengingat Junkyu Hyung yang dulu" ujar Jisung lirih membuat Chenle terdiam karena Chenle kurang tahu masalah yang Junkyu alami di masa lalu karena Chenle tak terlalu dekat dengan Junkyu.

" Berangkatlah semoga saja Junkyu Hyung cepat kembali" Jisung mengangguk dan mengecup pelan dahi Chenle dan pergi dari rumah sakit tak berselang lama Ayden dan Niki ikut pergi dari sana karena mereka harus cepat jika tidak ingin di hukum.








Di sekolah seperti biasa, Junghwan hanya memasang wajah datarnya dan itu membuat banyak yang enggan untuk mendekati Junghwan meski Junghwan tampan tapi mereka terlalu takut untuk mendekat. Junghwan duduk di kursinya dan menatap ke lapangan bola yang disana terlihat banyak anak-anak yang berlari untuk masuk.

Junghwan menghela napas dan memilih untuk mendengar musik dan sesekali Junghwan menulis di bukunya. Junghwan hampir sama dengan Junkyu suka menggambar dan juga musik.

Saat guru masuk Junghwan menyimpan earphone dan ponsel begitu juga dengan buku khusus milik Junghwan, mereka belajar dengan tenang bahkan Junghwan dan Ayden masih menjadi anak yang aktif jika di kelas.

Berbeda dengan Niki yang kini kelasnya kosong dan Niki menjadi bahan bullyan temannya, Yap Niki mengalami bullyan tapi tidak ada yang tahu. Niki hanya bisa meringis saat tendangan dan pukulan di dapat. Ini adalah bullyan yang terparah di alami Niki karena selama ini mereka hanya menyiram dan menjahili Niki tapi entah apa salah Niki mereka menghajar Niki habis-habisan tak ada yang membantu Niki karena mereka terlalu takut untuk melawan orang yang membully Niki.

Junghwan yang kebetulan lewat kelas Niki guna ke kamar mandi melihat adiknya di bully mengeraskan rahangnya.

Brak

Pintu kelas Niki terbuka kasar dan terlihatlah wajah Junghwan yang sudah tidak bersahabat di sana, yang membully Niki hanya tersenyum miring dan kembali menendang Niki yang hanya di terima Niki, kadang Junghwan merasa bersalah dengan adik dan kakaknya karena semenjak Junghwan tak tersentuh kakak dan adiknya menjadi bahan bullyan hmm bukan hanya Niki Ayden pun sama selalu di bully.



Bugh


Brak



Plak



Tendangan, dorongan dan tamparan di layangkan Junghwan kepada ketiga pemuda yang membully Niki, Junghwan menarik tubuh kecil Niki dan menggendongnya ala koala

" Jika aku masih melihat kalian membully dongseang ku, mati kalian di tangan ku" ujar Junghwan dingin bahkan aura yang keluar sangat mencengkam.

Niki menyembunyikan wajahnya di leher Junghwan, Junghwan kembali ke kelasnya " permisi ssaem saya tidak bisa ikut pelajaran anda karena dongseang saya di bully" ujar Junghwan yang kembali menutup pintu membawa Niki ke ruang kesehatan.

Ayden yang melihat Niki yang bergetar di pelukan Junghwan hanya bisa menghela napas karena Ayden tahu apa yang sudah dialami adiknya itu, Ayden ingin menyusul namun Ayden tidak bisa karena masih belajar.

Di ruang kesehatan Junghwan mendudukkan Niki di bangkar yang ada disana dan mengambil kotak obat, Junghwan mengobati luka Niki dengan telaten dan sesekali mengelus perut sang adik yang membiru, Junghwan menatap perut Niki yang sangat biru. Junghwan menutup mata dan menyelesaikan mengobati Niki.

" Tidur lah nanti aku akan kembali" Junghwan keluar dari sana dan mengambil ponsel miliknya.

" Pa, otosan, dad, baba, Juju ingin sesuatu dari kalian"

" Apa" jawab Jihoon

" Hancurkan keluarga park eunbin, Lee hanson dan Han Hye ji"

" Kenapa" ujar Haruto

" Berani mengusik keluarga ku, berani menerima konsekuensinya"

" Mengusik siapa" tanya Jake

" Mereka berani membully Niki"

" Apa, kapan dan bagaimana keadaan Niki" ujar Jay khawatir

" Beberapa menit yang lalu dan kini Niki istirahat "

" Sialan, akan dad lakukan segera"

Panggilan berakhir, Junghwan langsung kembali ke ruang kesehatan melihat Niki yang sudah tertidur, Junghwan mendekat dan mengecup dahi Niki " maafkan aku yang melepas tanggung jawab dari kalian berdua, jika bunda tahu bunda pasti kecewa karena ku, mulai sekarang aku akan menjaga kalian" Junghwan meninggalkan Niki untuk membeli makanan untuk Niki dan Ayden karena Junghwan tahu bahwa Ayden akan ke ruang kesehatan di bandingkan ke kantin, ayden itu sama dengan Junkyu, selalu mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri.

Ayden yang tadi mendengarkan ucapan Junghwan cukup terkejut namun kembali tersenyum dan masuk ke ruang kesehatan tempat dimana Niki istirahat. Junghwan mengantri di sana dan sesekali menatap sekeliling dan terlihat Inhong dan kedua temannya duduk di pojok kantin bahkan mata Inhong terus menatap Junghwan membuat Junghwan menghela napas, junghwyan mengalihkan pandangan ke arah depan dan mengambil pesanan nya. Junghwan langsung pergi dari sana dan kembali keruang kesehatan dan benar saja disana ada Ayden yang ikut tidur dengan posisi duduk di samping ranjang Niki.

Junghwan menggeleng dan mengelus kepala Niki dan Ayden " masih sama" ujar Junghwan tersenyum dan menaruh makanan yang dibeli di meja dan memindahkan Ayden ke bangkar di sebelah Niki yang kosong karena kebetulan ruang kesehatan memiliki beberapa ruang kosong tidak ada yang menempati.









Thanks you guys

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang