(38)koma

54 5 0
                                    




















































Jisung dan chenle yang baru datang terkejut melihat junghwan yang masih menangis sembari bersujud di lantai rumah sakit memohon dengan menyebut doyoung, jisung akan mendekat namun lagi-lagi junghwan menyentaknya membuat jisung mundur. Chenle mencoba mendekat namun di tahan jisung tapi chenle hanya tersenyum.

Chenle berdiri di depan junghwan yang memohon " bubu tidak akan mengambil bunda jika Juju terus menemani bunda" ujar Chenle halus sangat halus sampai junghwan langsung diam dan menatap chenle yang tersenyum.

" Bubu akan membiarkan bunda dengan Juju jika Juju mau berjuang bersama bunda" ujar Chenle lagi membuat junghwan bangkit dan menatap ruang junkyu dari kaca yang terlihat Yoshi dan sunghoon masih berjuang.

Junghwan menyentuh kaca pintu itu " Juju akan berjuang bersama bund jadi bunda harus bertahan, bunda harus sembuh" ujar junghwan membuat semua orang merasa lega bahkan kini jisung sudah memeluk chenle dari belakang mengucapkan terima kasih.

Chenle hanya mengangguk dan mereka menunggu di luar sampai akhir sunghoon dan Yoshi keluar dengan wajah kusut dan air mata, ayden mendekati Yoshi dan sunoo mendekati sunghoon membawa mereka agar bisa duduk sedangkan junghwan sudah masuk meski tadi di larang perawat tapi junghwan malah membentak mereka.

" Junkyu hiks junkyu koma hiks junkyu tadi sempat menyerah hiks dan sekarang malah koma hiks aku gagal hiks" semua orang terkejut mendengar perkataan sunghoon bahkan kini Yoshi sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk duduk dan ayden hanya bisa memeluk Yoshi.

Junghwan keluar dan menatap sunghoon dan Yoshi bergantian " bunda menyerah" ucapan junghwan membuat semua orang menatapnya.

Yoshi menggeleng" tidak, junkyu berjuang dia tidak menyerah jangan berkata seperti itu" ujar Yoshi namun di tatap datar oleh junghwan.

" Jika benar maka kalian sudah menghancurkan hidupku" ujar junghwan kembali masuk ke dalam ruangan junkyu.



Junghwan duduk di sebelah tubuh junkyu yang penuh dengan selang, junghwan mengambil tangan junkyu " bunda berjuang oke, Juju akan menemani bunda dan bilang sama bubu kalau bunda ingin bersama Juju agar bubu membiarkan bunda kembali ke tempat Juju" ujar junghwan mengecup tangan junkyu dan menidurkan kepalanya di ranjang junkyu.

Niki masuk dan melihat junghwan yang sudah menelungkup kan wajahnya di sana, Niki mendekat dan mengecup kepala junkyu sekilas " bunda harus bertahan hmm Niki butuh bunda begitu juga dengan ayden Hyung dan junghwan hyung" ujar Niki yang hanya mengelus kepala junghwan sebentar dan kembali keluar.

Niki menggeleng " Juju Hyung tidur di samping bunda" ujar Niki membuat semua orang mengangguk membiarkan junghwan tidur.























5 bulan berlalu junkyu masih koma dan kini junghwan dan yang lain sudah berada di kelas 2 SHS. Kelas baru dan suasana baru seharusnya di penuhi dengan keceriaan dan kebahagiaan tapi tidak dengan junghwan yang semenjak 5 bulan lalu junghwan semakin menjadi kepribadian dingin dan tidak tersentuh. Untuk jisung dan chenle mereka menikah sesuai dengan rencana yang sudah di bahas kedua belah pihak keluarga namun yang hadir hanya teman-teman dan anak junkyu kecuali junghwan yang tak pernah mau bergabung dengan keramaian.

Junghwan masuk ke dalam kelas barunya dan terlihat satu kursi yang kosong di pojok belakang, junghwan kesana dan duduk di sana. Junghwan sekelas dengan ayden namun mereka seperti tak kenal. Ayden hanya bisa menatap Junghwan sendu bahkan junghwan tak pernah lagi ada di rumah karena junghwan selalu di rumah sakit menunggu junkyu bahkan junghwan selalu membersihkan tubuh junkyu yang sekarang semakin putih namun putihnya putih pucat.

Guru masuk dan mengabsen semua murid " Kim junghwan" ujar guru membuat junghwan hanya mengangkat tangan dan kembali diam di tempatnya. Guru hanya bisa menghela napas dan mulai mengajar.


Bel istirahat sudah berbunyi, junghwan keluar dari kelas namun di tahan inhong "minggir" ujar junghwan dingin namun inhong tidak pindah bahkan inhong menarik junghwan membuat junghwan menatap tajam inhong yang tidak di hiraukan inhong.

Niki dan ayden menatap punggung junghwan dan inhong yang menghilangkan di balik tangga " semoga inhong baik-baik saja" ujar Niki di balas anggukan oleh ayden.


Di rooftop inhong melepaskan tangan junghwan dan berjalan ke arah pinggir rooftop disana ada pembatas jadi tidak akan jatuh.

" Mau apa kau" ujar junghwan membuat inhong berbalik dan tersenyum

" Memberikan sedikit ruang untuk mu" junghwan menatap datar inhong

" Jangan urus urusan ku urus saja Daddy mu yang terus mengusik keluarga ku" ujar junghwan tajam, ya setelah kabar junkyu koma Jeno terus berusaha bertemu junkyu membuat junghwan semakin membenci Jeno.

" Ju" ujar inhong lirih

Junghwan menghela napas " maaf Hong, aku masih belum bisa memaafkan semua yang di lakukan Daddy mu, aku tidak marah tapi aku hanya kecewa karena Daddy mu bunda ku harus mengalami semua ini" junghwan meninggalkan inhong yang tertunduk bersalah. Meski bukan inhong tapi karena Daddy dan mommy nya membuat inhong merasa bersalah.

Junghwan turun ke bawah dan bertemu dengan baekseung dan Nicolas teman inhong yang juga mengincar kembarannya. Junghwan menatap datar mereka dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Sekolah sangat membosankan untuk Junghwan, tidak ada kata bahagia dan canda untuk Junghwan dalam lingkungan sekolah. kini junghwan dan semua murid sudah pulang, junghwan ke parkiran terlihat motor kesayangan junkyu ada disana, junghwan tersenyum dan mengambil helm dan melajukan motornya ke toko bunga milik junkyu.

Junghwan memarkirkan motornya di depan toko besar itu dan masuk, jaemin yang melihat junghwan langsung menyambut junghwan yang hanya di balas anggukan oleh junghwan dengan wajah datarnya, junghwan masuk ruangan junkyu dan melihat laporan yang ada di sana. Junghwan duduk dan mulai memeriksa laporan yang ada dan sekitar jam 5 sore junghwan keluar.

" Mae laporan nya sudah juju baca dan selesai kan, tolong Mae urus selanjutnya" jaemin mengangguk dan junghwan langsung keluar dengan bunga edelweiss di tangannya. Junghwan menggunakan jaket denim nya dan melajukan motornya.

" Kau mengambil semuanya sendiri di usia mu yang segini, kau terlalu memaksakan diri ju" ujar jaemin menatap sendu punggung junghwan yang sudah tidak terlihat lagi. Jaemin menutup toko dengan karyawan lain.

Junghwan sampai di rumah sakit dan semua perawat menunduk saat bertemu junghwan yang di balas anggukan singkat oleh junghwan, bukan karena mereka takut dengan junghwan namun karena mereka salut dengan junghwan yang selalu menjaga bundanya di rumah sakit.

Junghwan masuk dan tersenyum saat melihat junkyu yang masih tidur, junghwan mengganti bunga di vas yang ada di sana dan kini Junghwan duduk di sana untuk bercerita ya itulah kebiasaan junghwan setelah junkyu di nyatakan koma. Junghwan akan bercerita baik di sekolah atau tentang teman-teman junkyu.






Thanks you guys

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang