(27)makam doyoung

76 4 0
                                    



















Sesuai yang junkyu dan haruto katakan tadi saat semuanya sudah pulang kerja dan sekolah junkyu dan haruto mengumpulkan mereka semua untuk pergi ke makam doyoung dan baby nayun.

" Buat apa" ujar Yoshi ketika mendengar keinginan junkyu dan haruto.

Junkyu tersenyum " aku kangen dengan dobby, udah lama tidak kesana begitu juga dengan yang lain, aku mau ketemu dobby" ujar junkyu membuat Yoshi mengangguk.

" Hmm baiklah tapi bagaimana dengan anak-anak" balas Yoshi

" AJN akan ikut atau tinggal" tanya junkyu

" Kami ikut Bun, sudah lama kami tidak bertemu bubu doyoung dan baby nayun" ujar junghwan yang di balas anggukan.

Kini junkyu melihat i.n dan beomha "kami ikut Bun" ujar beomha yang di balas anggukan oleh junkyu dan yang lain.

Mereka semua pergi ke makam doyoung menggunakan 5 mobil, mobil jihoon, haruto, Yoshi, Jake dan jaehyuk. Di mobil haruto ada junkyu dan ketiga anaknya sedangkan di mobil jihoon ada jihoon Hyunsuk, beomha dan Asahi, mobil Jake hanya ada Jake dan Jay, di mobil jaehyuk ada jaehyuk dan keluarga sunsun dan di mobil Yoshi ada pasangan damshiho.

" Haru kenapa dobby pergi begitu cepat padahal ia memiliki keluarga yang utuh" ujar junkyu membuat haruto yang menyetir menatap Junkyu sekilas dan kembali menatap jalan.

" Tuhan menyayangi dobby hingga ia di panggil oleh tuhan" balas haruto seadanya karena mau bagaimana haruto tidak bisa menghibur orang yang sedih namun tetap berusaha untuk menghibur junkyu.

" Bun, bubu pasti bahagia disana" ujar Niki yang di balas anggukan oleh junkyu, junkyu tersenyum menggenggam tangan Niki dan kedua anaknya yang mengelus pundak junkyu.

Mereka sampai dan kini Yoshi sudah jongkok di samping makan doyoung dan anaknya, junkyu ikut jongkok dan mengelus lembut nama doyoung yang ada di sana. Terlihat cantik dan indah apalagi di lapisi keramik hitam yang ada foto doyoung di sana " hai sayang kamu sudah bersama baby, jika bisa temuilah aku di mimpi bawa baby agar aku tahu sudah sebesar apa ia sekarang" ujar Yoshi memberikan kecupan di nama doyoung. Junkyu mengelus kepala Yoshi membuat Yoshi mendongak menatap junkyu.

" Tadi malam dobby menemui aku dan dia menatap aku dengan senyum manisnya seperti biasa, ia bersama baby yang cantik bahkan baby itu memanggil ku bunda, aku tidak tahu tujuan dobby menemui ku namun sebelum sempat aku mengatakan apapun dobby merubah ekspresi nya menjadi sedih dan air matanya mengalir begitu deras tidak hanya dobby bahkan baby yang tadi tersenyum juga mengeluarkan air mata mereka, rasa sesak memenuhi dada ku saat itu hingga sebuah teriakan memanggil nama ku dan saat itu aku terbangun dengan air mata yang mengalir dan dada yang sakit" penjelasan junkyu membuat semuanya terdiam bahkan kelima anak remaja di sana ikut terdiam.

" Bun" entah kenapa ayden merasa ada yang tidak beres dengan mimpi junkyu, ayden menggenggam tangan Yoshi dan meletakkan di atas foto doyoung.

Penglihatan ayden menggelap dan kini ayden berada di ruangan seputih salju disana ada dua orang yang sedang bermain, satu orang yang di kenal ayden yaitu doyoung namun anak kecil itu ayden tak mengenalnya.

Ayden mendekat namun semakin mendekat ayden melihat mereka bukan bermain melainkan membangunkan seseorang, semakin ayden mendekat ayden mudur kebelakang saat tahu siapa yang mereka bangunkan.

" Bubu jangan bawa bunda" ujar ayden lirih

Doyoung dan anak itu menoleh dan tersenyum " bunda akan bersama kami Hyung" teriak anak itu tersenyum manis membuat ayden menggeleng ribut.





" Tidak, tidak bunda tidak boleh hiks jangan jangan ambil bunda hiks jangan" junkyu dan yang lain saat ayden pingsan langsung membawa ayden pulang dan selama di perjalanan ayden terus menangis mengatakan junkyu tidak boleh di bawa pergi.

" Nggak Bu jangan Bu hiks bunda jangan di bawa pergi hiks jangan bangunkan bunda hiks jangan" junkyu yang melihat itu takut bukan main bahkan mereka sudah berusaha membangun ayden namun ayden enggan membuka matanya.

" Sayang hei hiks bunda disini sayang hiks kamu kenapa" ujar junkyu membangunkan ayden namun ayden terus memanggil junkyu hingga ayden kehilangan suaranya.



Junkyu menangis histeris melihat anaknya yang tidak kunjung bangun bahkan kini sudah 3 hari ayden di rawat di rumah sakit dan setiap jamnya ayden akan mengigau membuat semua orang khawatir. Bahkan junkyu tak mengenal istirahat junkyu selalu di samping sang anak tak meninggalkan ayden sendirian untuk junghwan dan niki mereka hanya menatap sendu junkyu setelah pulang sekolah.

Di sekolah kini junghwan dan Niki sedang duduk di salah satu tempat yang memang menjadi mereka nongkrong setelah ayden dinyatakan koma, Niki menidurkan kepalanya di paha junghwan sedangkan junghwan mengelus lembut kepala Niki. Tanpa mereka sadari dua pasang mata menatap mereka.

" Apa yang mereka lakukan" yang lain menggeleng

" Entahlah yang jelas mereka sangat sedih apalagi sekarang Hyung mereka tidak masuk karena koma" ujarnya membuat tatapan sendu mereka terlihat jelas di wajah mereka melihat dua saudara kembar itu seperti kehilangan arah.

Mereka berdua berjalan mendekati dua orang itu dan cukup membuat junghwan terkejut namun junghwan hanya tersenyum biasa " Niki bangun ada yang datang" ujar junghwan membuat Niki membuka matanya dan terkejut dengan dua orang di depan mereka. Niki bangun dan berdiri begitu juga dengan junghwan menatap senior yang berada di depan mereka.

" Ada apa Sunbae kalian disini" ujar Niki mencoba menetralkan suaranya yang serak

" Bagaimana keadaan ayden" ujar salah satu dari mereka.

Junghwan tersenyum " masih seperti sebelumnya belum ada perkembangan bahkan bunda kini juga terlihat tidak sehat" entah kenapa junghwan langsung terbuka padahal mereka baru kenal 2/3 hari yang lalu saat ayden di nyatakan koma.

" Hmm, bunda tak ingin makan dan melarang kami menemaninya, bunda menghukum dirinya sendiri karena ayden Hyung koma" lirih Niki dan memeluk junghwan menangis di pelukan junghwan, junghwan mendongak menahan air matanya bahkan kedua pemuda itu terdiam dan menatap sendu mereka.

" Boleh kami mengunjungi mereka" ujar senior junghwan dan Niki yang di balas anggukan oleh keduanya. Mereka kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya. Junghwan tak terlalu fokus begitu juga dengan Niki yang sesekali mendapat teguran dari guru yang mengajar. Semua perhatian kedua saudara kembar itu benar-benar buyar karena keadaan ayden dan junkyu.

Sesuai yang mereka katakan kini mereka sedang berada di perjalanan ke rumah sakit tempat dimana ayden di rawat namun ke datangan mereka tak di sambut baik oleh teman junkyu yang kebetulan juga ada disana.

" Sialan kau berani datang kesini" ujar jisung marah besar saat kedua pemuda itu masuk lebih tepatnya ke salah satu anak itu







Thanks you

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang