(24)boleh aku pergi

76 3 0
                                    






















" Junkyu Hyung akan pergi"

Bak tersambar petir mereka semua menatap jisung yang kini sudah memeluk Jihoon " Hyung apa kita terlalu memaksakan junkyu Hyung hingga ia ingin pergi dari kita hiks icung nggak bisa jauh hiks dari hiks junkyu Hyung hiks, bantu icung Hyung hiks" jisung menangis dalam pelukan jihoon, semuanya terdiam bahkan beomha dan i.n ikut terdiam.

" Bunda tidak akan pergi" ujar junghwan bangun dari duduknya dan pergi ke kamar junkyu, junghwan membuka pintu kamar junkyu dan melihat junkyu yang mendorong kopernya ke arah sudut kamarnya, junkyu menatap pintu kamar yang terbuka dan terlihat junghwan yang menatapnya dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

Junkyu melepaskan kopernya dan berjalan cepat kearah anaknya yang akan menangis " hei Juju kenapa sayang, kenapa menangis" ujar junkyu menarik junghwan masuk ke dalam pelukannya.

Junghwan menangis memeluk junkyu, junkyu heran dengan junghwan padahal tadi masih tertawa bersama yang lain lalu kenapa sekarang menangis, junkyu mengelus kepala sang anak membiarkan anaknya menangis dulu hingga tenang.

Junghwan mendongak menatap junkyu yang kini junkyu juga menatapnya dan mata junghwan menatap koper junkyu, junkyu menghela napas mengerti kepada anaknya menangis " masalah koper" tanya junkyu di balas anggukan oleh junghwan. Junkyu tersenyum dan menghapus air mata junghwan membawa junghwan ke kamarnya mengambil koper dan juga ke kamar si kembar mengambil koper milik ketiga anaknya.

Junghwan dan junkyu berjalan ke ruang keluarga melihat semua orang menatap junkyu dengan tatapan yang berbeda, junkyu menaruh kopernya dan duduk di single sofa dengan junghwan di pangkuannya.

Junkyu menatap jisung yang menangis di dekat jihoon " kau kenapa ji" ujar junkyu bingung dengan jisung yang menangis.

Jisung melepaskan pelukannya dari jihoon dan berjalan ke arah junkyu memeluk junkyu dari samping membuat junkyu bingung namun tetap mengelus kepala jisung " ada apa hmm, apa tuan Zhong menolak mu" canda junkyu namun tak di balas jisung.

Junkyu menghela napas " ada apa, masalah koper sama dengan junghwan" tebak junkyu yang di balas anggukan oleh jisung dan junghwan. Junkyu gemes melihat bayi kecil dan bayi besarnya ini.

" Dengarkan aku baik-baik begitu juga dengan kalian, aku dan anak-anak akan pergi untuk sementara waktu, ada orang yang akan menempati rumah ini selama itu untuk pekerjaan nya, jadi aku dan anak-anak akan pergi selama mereka bekerja jika pekerjaan mereka usai aku dan anak-anak akan kembali" jelas junkyu semakin membuat jisung menangis bahkan kepalanya menggeleng menyatakan bahwa tidak. Bahkan kini Yoshi pun berjalan berdiri di depan junkyu.

Junkyu menatap Yoshi " boleh" ujar junkyu namun Yoshi hanya diam beberapa saat hingga air mata Yoshi mengalir begitu saja

" Kau meninggalkan kami" ujar Yoshi menghapus air matanya.

Junkyu menggeleng " tidak, aku tidak akan meninggalkan kalian aku hanya ingin mereka menempati rumah ini selama mereka bekerja tidak lebih, saat mereka selesai aku akan kembali, aku janji" ujar junkyu namun lagi-lagi Yoshi menggeleng

" Jika kau pergi aku ikut, jika kau menolak aku akan melompat dari atas gedung kantor haruto" ancam Yoshi membuat junkyu membelalakkan matanya menatap tajam Yoshi yang di balas tatapan yang sama oleh Yoshi

" Kau jangan mempermainkan kematian yosh, aku nggak suka" teriak junkyu setelah menurunkan junghwan dan melepaskan pelukan jisung, berdiri di depan Yoshi menatap tajam Yoshi

" Jadi biarkan aku ikut dengan mu" ujar yoshi datar

Junkyu menghela napas " disana hanya muat aku dan anak-anak jika kau ikut aku yakin yang lain juga akan ikut dan itu akan membuat kalian tidak nyaman" ujar junkyu pelan

Yoshi menjatuhkan tubuhnya ke lantai, junkyu terkejut melihat Yoshi dan ikut duduk di lantai " kau mengusir kami hiks dengan cara halus hiks, kau ingin hiks kami kehilangan rumah kami hiks kau" junkyu memeluk Yoshi tak membiarkan Yoshi melanjutkan ucapannya, bukan bukan ini maksud junkyu. Kenapa masalahnya jadi rumit seperti ini.

Junkyu mengelus punggung Yoshi membiarkan Yoshi menangis, kenapa hari ini banyak sekali air mata yang keluar dari mata mereka. Ada apa dengan hari ini kenapa rasanya sakit.

" Baiklah kau boleh pergi bersama ku, aku akan membiarkan kau ikut" final junkyu namun jaehyuk ikut berdiri

" Aku pun" ujar jaehyuk membuat junkyu menghela napas dan menatap jaehyuk menggeleng. Jaehyuk menatap datar junkyu membuat junkyu menghela napas untuk kesekian kalinya.

" Kau tak lagi menyayangi ku Hyung" ujar jaehyuk membuat junkyu terkejut, astaga kenapa jadi seperti ini jika jaehyuk pergi junkyu yakin haruto, jisung, Jake, Jay dan yang lain akan ikut kecuali pasangan sunsun, hoonsuk dan damnshiho.

" Tempatnya kecil nggak akan muat untuk kita" ujar junkyu membuat jaehyuk menunduk sedih bahkan air matanya sudah mengalir begitu saja membuat junkyu terkejut.

" Ah baiklah kalian boleh ikut setelah ini jangan ada lagi yang bertanya aku boleh ikut kalian boleh ikut semuanya tapi jangan salahkan aku jika pekerjaan kalian terganggu dan kalian kehilangan banyak uang karena aku" ujar junkyu jengah dengan sikap para seme yang sangat manja padanya, bagaimana mungkin junkyu bisa meninggalkan mereka jika mereka seperti ini.

Jaehyuk mendongak dan tersenyum begitu juga dengan yang lain yang tersenyum mendengar jawaban junkyu, jaehyuk berlari dan memeluk junkyu dan Yoshi yang masih berpelukan bahkan haruto, Jake, jisung, Jay dan yedam memeluk junkyu jangan lupa doyoung, mashiho dan jeongwoo.

" Kenapa kita pergi Bun" ujar ayden membuat semua pelukan terlepas dan kini junkyu menatap ayden, junkyu tersenyum dan mengelus pipi sang anak yang sudah berada di depannya.

" Rumah kita terlalu kecil untuk menampung semua orang jika berkumpul jadi bunda berinisiatif untuk merenovasi rumah ini agar lebih besar dan bisa membuat suasana lebih nyaman saat berkumpul apalagi ma renjun dan pa guanlin akan kemari untuk berlibur" jelas junkyu membuat semua orang terkejut dan menatap junkyu, junkyu yang merasa di tatap mendongak dan mendapati tatapan minta penjelasan membuat junkyu bingung.

" Apa maksudnya junkyu" ujar jihoon.

Junkyu menatap jihoon dan bangun " aku pergi agar renovasi rumah yang akan di lakukan besok bisa langsung di kerjakan dan membiarkan mereka menginap disini agar lebih efektif dan cepat" ujar junkyu membuat yang lain membuang muka karena tadi mereka menangis bahkan kini para uke tertawa pelan melihat wajah basah para seme.

" Kau tidak akan meninggalkan kami" ujar Jake membuat junkyu menggeleng dan menghela napas.

" Yak kapan aku mengatakan aku akan meninggalkan kalian, aku sudah bilang aku tidak akan meninggalkan kalian, kenapa kalian berpikir aku meninggalkan kalian" teriak junkyu jengah dengan para seme yang sangat posesif dan kini bertingkah aneh.

Mereka semua menatap jisung, jisung yang di tatap menatap junkyu " tadi Hyung bilang akan pergi karena merasa Hyung menghambat kebahagiaan kami" junkyu mencoba mengingat maksud yang di katakan jisung dan tersenyum ketika mengingat hal itu, junkyu mendekati jisung dan memeluk Jisung.

" Maafkan aku karena membuat mu berpikir aku akan meninggalkan kalian, aku tadi hanya kepikiran masa lalu dan tanpa aku tau aku mengatakan kata-kata itu, maafkan aku ya, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian bahkan di saat kalian sudah menemukan kebahagiaan dan rumah untuk kalian kembali" ujar junkyu membuat yang lain menggeleng

" Rumah kami hanya satu yaitu kau" ujar Jay membuat yang lain mengangguk sedangkan junkyu tersenyum dan merentangkan tangannya membiarkan mereka masuk ke dalam pelukannya, mereka semua memeluk junkyu tanpa terkecuali bahkan baby i.n dan baby beomha ikut memeluk junkyu.











Thanks you very guys masih mau membaca cerita ini, sampai jumpa di chapter selanjutnya, bye

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang