(37)rumah sakit

42 4 0
                                    

























Usai percakapan singkat di depan ruangan junkyu kini jisung berada di taman rumah sakit bersama chenle, chenle tersenyum melihat jisung yang tidak banyak berubah hanya beberapa seperti penampilan dan rambut yang sedikit panjang.

" Kau kenapa Hyung melihat ku seperti itu" ujar jisung heran melihat chenle yang melihatnya seperti apa lah jisung tidak tahu.

" Kau lucu kenapa kau tak pernah bilang bahwa kau mencintaiku kepada harus orang lain yang mengatakan nya" ujar Chenle yang kini sudah menatap ke depan. Jisung menunduk

" Aku terlalu takut memulai sebuah hubungan aku takut jika aku menyakiti pasangan ku" ujar jisung membuat chenle kini menatapnya dan mengelus kepada jisung

" Kau tahu ji, aku juga menyukai mu tapi karena kau tak ingin mengatakan sebenarnya membuat aku pun urung untuk memulai nya, bahkan saat aku pindah ke Tiongkok aku ingin memperjelas hubungan kita tapi aku juga takut kau menolak dan menjauhi ku hingga akhirnya aku hanya membiarkan nya agar aku masih bisa dekat dengan mu" penjelasan chenle membuat jisung merasa sangat jahat, tanpa di sadari jisung sudah menyakiti chenle yang juga menyimpan perasaan nya selama ini. Jisung memeluk chenle membuat chenle terkejut sungguh chenle tak pernah berharap terlalu dalam dengan perasaan nya.

" Maaf tanpa aku sadari aku sudah menyakiti mu" ujar jisung masih memeluk chenle dari samping

" Kau tak salah ji aku yang terlalu dalam mencintai mu" ujar Chenle namun jisung menggeleng dan menangkup wajah chenle. Jisung tersenyum dan mengecup sekilas bibir chenle membuat chenle menatap tajam jisung bukannya takut jisung malah tersenyum dan mengelus pipi chenle.

" Kau milik ku sekarang" ujar jisung membuat wajah chenle bersemu merah, chenle menahan senyumnya dan mendorong jisung menjauh karena terlalu malu dengan ucapan jisung barusan, sudah lama chenle menunggu waktu ini, chenle harus berterima kasih kepada Niki tanpa Niki mungkin mereka masih terjebak dalam hubungan tanpa status. Oh ya jisung dan chenle tidak pernah putus kontak hanya saja mereka berada di tempat yang berbeda.

" Jadi tuan park chenle kenapa kau kembali tanpa mengabari ku dan kau yang menangani junkyu Hyung" ujar jisung saat dirinya tadi terkejut dengan kedatangan chenle.

Chenle tersenyum " kejutan tadi niatnya ingin memberikan undangan kepada kalian untuk pernikahan ku dua bulan lagi" ujar Chenle membuat jisung menatap chenle meminta penjelasan.

" Aku di jodohkan dengan seseorang yang berada di Korea oleh keluarga ku dan hari ini aku akan menemui keluarga pihak pria" ujar Chenle membuat jisung terkejut dan melepaskan pelukannya dari chenle.

" Maksud kau" ujar jisung dengan suara deep miliknya membuat chenle tersentak dan menatap jisung yang menatap nya tajam.

" Apa maksud mu tuan Zhong" ujar jisung lagi membuat chenle mengalihkan wajahnya tapi jisung menahan wajah chenle dan kini mereka saling bertatapan. Chenle menghela napas dan tersenyum

" Maafkan aku, aku harus menikah karena umurku yang tidak muda lagi dan juga aku harus memulai kehidupan baru bukan" ujar Chenle membuat jisung tersenyum tipis sangat tipis.

" Baiklah semoga kau bahagia" jisung pergi dari sana meninggalkan chenle yang menatap punggung jisung, padahal baru tadi mereka bahagia tapi kenapa sekarang harus kembali sedih lagi. Chenle bangun dan hendak pergi tapi langkah chenle berhenti ketika sebuah suara.

" Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya" chenle menoleh dan memeluk orang itu

" Aku hiks takut Hyung, aku takut dia tidak mau hiks menerima hubungan ini hiks" orang itu menghela napas dan menarik chenle agar kembali duduk di kursi taman

" Bukankah dia semakin tidak akan menerima mu jika dia tahu kau berbohong seperti ini" ujar orang itu. Chenle menggeleng

" Bukan itu hiks bukan itu maksud aku chanie Hyung" ya itu adalah haechan kakak kandung chenle yang sudah menikah.

" Kejar dia dan katakan yang sebenarnya sebelum terlambat le, Hyung tidak ingin melihat kau menangis di kamar karena dia" ujar haechan yang di balas anggukan oleh chenle yang langsung lari mengejar jisung.

Chenle terus mencari jisung namun tak menemukan nya bahkan chenle sudah ke ruangan junkyu namun mereka tidak melihat jisung, membuat chenle semakin takut dan kini chenle berada di tempat yang belum di cari nya. Lantai teratas dari rumah sakit ya itu adalah rooftop. Disana ada jisung yang menatap ke bawah rumah sakit yang memiliki 20 tingkat.

" Ji" panggil chenle dengan suara serak habis menangis nya, padahal sekarang chenle masih menangis tapi dalam diam
Jisung menoleh dan mendapati chenle yang berjalan gontai ke arahnya. Jisung turun dan menemui chenle.

Chenle berlari dan memeluk Jisung, chenle menangis di dalam pelukan jisung " maaf hiks aku akan menikah hiks tapi dengan mu hiks aku di jodohkan dengan mu hiks tapi kau hiks menolak hiks aku takut" jelas chenle membuat jisung mengingat bahwa beberapa bulan yang lalu jisoo sempat menjodohkan nya tapi sebelum melihat orangnya jisung sudah menolak dan tanpa di ketahui mommy nya itu sudah merencanakan makan malam malam ini karena itulah jisung berani mengatakan cintanya kepada chenle untuk membatalkan perjodohan itu. Jisung memeluk chenle dan mengecup puncak kepala chenle.

" Maaf seharusnya aku tahu itu kau, aku menolak karena aku tidak mau bersama yang lain kecuali dengan mu" chenle semakin menangis dan memeluk tubuh jisung erat tak mau kalah jisung kini menggendong chenle ala koala dan memeluknya sembari berputar mengatakan bahwa ia bahagia.


Berbeda dengan dua sejoli yang baru saja meresmikan hubungan nya, di ruang junkyu, junkyu masih belum sadar bahkan beberapa kali dari tadi kondisi junkyu sempat down dan itu membuat sunghoon dan Yoshi kalang kabut dan takut. Mereka harus keluar masuk ke dalam ruangan operasi hanya untuk membuat junkyu kembali sembuh dan berkumpul dengan mereka.

" Nggak hiks bunda tidak boleh pergi hiks bunda nggak boleh hiks bunda" teriak junghwan yang kembali ingat dengan mimpinya beberapa bulan yang lalu bahkan dengan jelas junghwan mengingat kata-kata doyoung yang mengatakan bahwa junkyu akan ikut bersamanya. Junghwan mengamuk bahkan kini tangannya sudah terluka karena terlalu kuat memukul dinding rumah sakit. Asahi yang akan mendekati junghwan di dorong junghwan untung haruto ada jadi Asahi tidak jadi tahun.

" Hiks nggak Bu, jangan ambil bunda hiks Juju tidak bisa hiks tanpa bunda hiks Juju butuh bunda Bu hiks jangan Bu hiks" junghwan terus menangis bahkan kini sudah bersimpuh mengatup tangannya seperti memohon dan menatap langit-langit rumah sakit.

" Bubu hiks Juju mohon hiks jangan Bu hiks jangan hiks Juju butuh bunda hiks jangan hiks Juju mohon" semua orang yang ada di sana hanya bisa menatap junghwan karena mereka tidak bisa mendekati junghwan. Ayden menatap sendu adiknya itu begitu juga dengan Niki yang sudah menangis di pelukan Jake.





Thanks you guys

junkyu, AJN and friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang