BAB 16

602 47 0
                                    

"gue pulang dulu" ucap Yoshi ke teman temannya.

"Lah ini baru jam 8 biasanya Lo kan pulang jam 9 atau 10 " sahut jihoon melirik jam tangannya.

"Selama ayah gue masih disini gue nggak boleh pulang telat" kata Yoshi kembali.

"Tapi ini juga udah terlambat" sahut jeongwoo.

"Nggak papa nanti kita antar lo pulang ke rumah" celetuk Travis.

"Iya kita bakal antar lo pulang biar lo nggak dimarahin sama ayah lo itu" tawar jihoon juga.

Yoshi hanya tersenyum tipis melihat teman temannya itu.

"Oke thanks" ucap Yoshi.










Mereka pun sampai di depan rumah Yoshi mereka semua turun dan ikut masuk ke dalam.

Sebelum Yoshi memencet bel rumahnya pintu itu lebih dulu dibuka oleh ayahnya.

"Habis dari mana kamu?" tanya ayahnya dengan nada ketus.

"Ayah lihat kan Yoshi habis main sama temen" lirik Yoshi ke ketiga temannya.

"Kamu nggak taruhan lagi kan?" tanya ayahnya kembali sambil melirik mereka satu persatu.

"Nggak kok om kita bener bener nggak ngelakuin itu lagi" kini jihoon yang menjawab.

Travis terus memperhatikan Yoshi yang tadi hanya menunduk saja seperti tidak berani menatap ayahnya itu.

"Baiklah Yoshi saya maafkan kamu hari ini tapi kalau kamu ulangi lagi ayah akan hukum kamu" setelah mengatakan itu ayahnya langsung tersenyum ke mereka tapi terlihat seperti senyum mengerikan di mata  jeongwoo.

"Kalo gitu kita bertiga pamit dulu ya om" kata jeongwoo sambil tersenyum kaku lalu menarik jihoon dan Travis agar cepat-cepat pergi.

Sungguh jeongwoo begitu merinding melihat ayahnya Yoshi,seperti ingin menerkam mangsanya saja. Setelahnya
Mereka bertiga langsung pulang dari rumah Yoshi.

"Masuk kamu" ucap ayah Yoshi dengan nada tegas.

Yoshi berdecak sebelum masuk ke dalam rumahnya,ia benar-benar kesal dengan ayahnya itu.

******

Di perjalanan pulang Asahi merasa ada yang mengikutinya dari belakang sepanjang jalan dia terus melirik kaca spionnya untuk memastikan apa orang itu benar benar mengikutinya, ternyata benar orang itu mengikuti Asahi kemanapun bahkan Asahi sudah berbelok ke kanan sebanyak tiga kali untuk memastikan.

"Sialan!" umpat Asahi karena mereka terus mengejarnya.

Namun nihilnya Asahi malah berbelok ke sebuah gang kecil yang ternyata jalan buntu.

Asahi langsung turun dari motornya dan melihat orang orang yang mengepungnya.

"Sial, kenapa mereka banyak benget kalo cuma 4 atau 5 mungkin gue bisa kalahin tapi ini mereka lebih dari sepuluh, bawa tongkat baseball juga, gimana gue kalahin nya coba" gumam Asahi sambil terus mengumpat.

Asahi melirik sekelilingnya untuk mencari sesuatu untuk ia jadikan senjata tapi tidak ada apapun di sana,ia tidak mungkin Menang dengan melawan mereka dengan tangan kosong, sedangkan beberapa dari mereka membawa senjata tumpul.

"LO SIAPA HAH, APA URUSAN LO SAMA GUE!" Pekik Asahi.

"Jangan banyak bicara" ucap orang itu.

Bully [Twins Haruto] Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang