1 tahun kemudian
Cerita berpindah ke sekolah lain di SMA khusus laki-laki.
Murid di sekolah ini kebanyakan anak anak berandalan saja. Dan penguasa di sekolah ini adalah Travis dan temannya Yoshi, jihoon dan Jeongwoo.Mereka dikenal sebagai penguasa sekolah tidak ada yang berani untuk mencari masalah dengan mereka apalagi dengan Travis.
Travis adalah murid baru kedatangan nya di sekolah barunya membuat banyak siswa kaget karena bisa mengambil tahta sebagai ketua di geng yang menjadi penguasa sekolah setelah mengalahkan Yoshi yang dulu sebagai ketua"Apa yang lo lakuin disini" Yoshi menghampiri Travis.
"Hanya menghirup udara segar saja", jawab Travis.
Tiba tiba seseorang muncul tiba tiba.
Bugh
Bugh
Dia memukul telak di wajah Travis yang membuat sudut bibir Travis berdarah,
Travis yang sudah emosi memukul orang itu habis habisan tanpa ampun
Yoshi yang melihat itu hanya membiarkan Travis memukul orang itu tanpa ampun.Bugh
Bugh
"Berhenti!!" teriak guru saat ada orang yang melapor Kanya ke guru.
Namun Travis tetap memukul orang itu Sampai terkulai lemah.
Travis langsung dipisahkan dengan murid yang lain.Travis langsung dibawa ke ruang guru untuk meminta penjelasan ditemani oleh Yoshi karena dia ada saat Travis memukul orang itu
"Apa yang kamu lakukan, kau membuat murid itu harus dirawat di RS sekarang" tanya guru didepannya.
Travis menjawab dengan wajah datarnya.
"Dia mulai duluan" jawab Travis singkat.
Seseorang masuk ke ruangan dan langsung memaki Travis habis habisan dia adalah orang tuanya Keita orang yang di pukul oleh Travis tadi.
"Keluarkan dia dari sekolah ini, saya tidak mau anak ini sekolah disini lagi, kalau dia masih sekolah di sini bisa jadi dia mencelakai anak saya lagi" sahut ibunya Keita dengan nada yang tinggi.
"Saya akan mempertimbangkan sekarang apa hukuman yang akan saya berikan ke Travis"pak kepala sekolah men skor Travis selama satu bulan 2 Minggu.
"Apa,satu bulan 2 Minggu, bukannya kelamaan ya pak" sahut Yoshi.
Kepala sekolah menjawab "dia membuat temannya masuk rumah sakit jadi wajar saya memberikan hukuman seperti itu"
"Tapi biasanya cuma 1 bulan skor paling lama kan pak" jawab Yoshi.
Travis menepuk bahu Yoshi agar dia tenang, Yoshi juga sangat gampang marah kalau menyangkut temannya.
"Nggak papa gue di skor, yang penting gue nggak dikeluarin dari sekolah" Travis langsung pergi dari sana setelah dinyatakan di skors.
"Gimana?" tanya jihoon
Saat Travis masuk kelas."Gue di skors 1bulan 2 Minggu," jawab Travis sambil membawa tasnya untuk pulang terlebih dahulu.
"Buset lama banget itu biasanya cuma satu bulan paling lama" sahut jeongwo.
"Apa mungkin lukanya Parah,sampai harus di skor selama itu "
"Gue juga nggak tau woo kenapa", jawab Travis" keknya parah sih, yaudah gue pulang dulu "
"Hati hati di jalan" suruh jihoon.
Travis hanya melambaikan tangannya.
"Berapa lama dia di skors?" Tanya Asahi.
"1 bulan 2 Minggu" jawab Yoshi.
Asahi hanya menjawab ohh saja.
Asahi adalah mantan anggota geng berandalan itu dulu, dia lebih memilih keluar dari geng karena orang tuanya mengetahui kalau Asahi menjadi anak berandalan di sekolahnya saat Asahi di skors selama 3 Minggu
Itu yang membuat orang tuanya mengetahui kalau Asahi menjadi anak berandalan.Setelah keluar dari geng Asahi menjadi anak biasa anak yang dikenal dingin jarang berbicara dengan siapapun
Kecuali, teman sebangkunya yaitu jaehyuk
Setelah keluar dari geng Asahi berteman dengan Yoon jaehyuk si kutu buku kelas.Saat keluar dari sekolah Travis menjadi bahan omongan sekolah.
Dia Travis nggak sih.
Katanya dia pulang duluan karena mukulin anak kelas sebelah sampai masuk rumah sakit.
Kembali kedalam kelas.
"Eh Lo tau nggak si Travis di skors " seru junkyu.
"Emang berapa lama di skors?" tanya mashiho.
"Katanya sih 1 bulan 2 Minggu"
"Lama bener, bukannya kelamaan ya."
"Gue juga nggak tau" junkyu hanya mengangkat bahunya saja.
"Semuanya diam kita kedatangan murid baru........"
Siapakah murid barunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully [Twins Haruto] Treasure
Teen Fiction"Gue Travis bukan haruto!!" Hyunsuk yang ingin membuat Travis bernasib sama dengan haruto di sekolah barunya tapi itu bukanlah hal yang mudah baginya. END