Dulu aku tidak percaya dengan sebuah kalimat yang menyatakan bahwa seorang pria hanya jatuh cinta satu kali dalam hidupnya. Sesuatu yang aku anggap tidak mungkin, namun pada kenyataannya aku tau bahwa kalimat itu benar adanya.
Pria hanya jatuh cinta sekali, sisanya dia hanya menjalani hidup.
Itu yang aku alami. Suamiku, atau lebih tepatnya mantan suamiku hanya menjalani hidupnya bersamaku. Hidup tapi tidak benar-benar hidup. Hatinya sudah layu saat memulai membina rumah tangga denganku. Harapannya telah pupus, bersamaku adalah sebuah kewajiban yang dijalankannya demi sebuah desakan untuk segera berkeluarga.
Aku sudah mendengar perjalanan hidup Mas Darma, aku tau pada siapa hatinya berlabuh. Aku tau pada siapa cintanya habis. Hanya saja saat itu aku berusaha untuk mengesampingkan dan mengabaikan semua, aku memilih menerimanya, memilih untuk hidup dengannya, memilih untuk memulai kehidupan baru di lembaran baru bersama pria yang dijodohkan denganku itu.
Sejak awal aku berusaha membuatnya merasakan kebahagian. Aku juga awalnya tidak menaruh perasaan apapun padanya diawal kami menikah. Namun seiring berjalannya waktu, hari demi hari kami bersama, aku sadar bahwa perasaan kasih sayang dan cinta di dalam hatiku mulai tumbuh untuknya, suamiku.
Dan aku beranggapan bahwa Mas Darma juga merasakan hal yang sama padaku, aku kira rasa cinta sudah tumbuh dan bersarang dihatinya untukku dan anak-anak kami.
Namun sepertinya aku salah, salah besar. Hatinya tetap saja layu. Dia tidak mencintaiku, tak pernah. Dia hanya menganggap ku ibu dari anak-anaknya, bukan wanita yang akan ia perjuangkan mati-matian. Bukan pula wanita yang bisa membuatnya menangis saat aku berjalan pergi meninggalkannya.
Hanya ada satu wanita yang bisa membuatnya menjadi pria yang berbeda, dan wanita itu bernama Rumi.
Wanita yang ternyata selama ini masih terus mengusik Darma, tanpa sepengetahuanku. Dan tanpa izinku, yang notabennya adalah istrinya, suamiku dengan kesadaran penuh serta senang hati membiayai kehidupan wanita yang telah menyandang status janda sejak ditinggal mati suaminya itu. Darma bagaikan pahlawan bagi si wanita dan anak-anaknya, menghidupi mereka sebagaimana layaknya seorang kepala keluarga. Dan entah apa yang telah diberikan wanita itu sebagai imbalannya.
Walaupun Mas Darma tidak pernah lalai dalam memenuhi kewajibannya padaku dan anak-anak kami, namun aku tetap tidak terima.
Dan saat mengetahui hal tersebut, aku tidak perlu berfikir dua kali untuk langsung menghubungi pengacaraku dan melayangkan gugatan cerai.
Walaupun proses cerai yang harus aku jalani cukup panjang dan berbelit-belit, ada banyak sidang yang harus aku lalui, aku juga harus menghadapi petinggi-petinggi di kesatuan tempat Mas Darma bertugas, tapi hal itu tetap aku jalani, aku tidak mundur. Keinginanku untuk bercerai begitu besar hingga membuatku kuat menjalani semuanya. Aku tidak gentar sama sekali, aku tidak menyerah untuk memperjuangkan kebebasanku dari rasa sakit hati yang telah ditorehkan oleh Mas Darma di hatiku.
Dan genap setahun yang lalu aku resmi bercerai dengannya. Perjalanan panjang yang menyakitkan. Ada banyak air mataku yang tumpah di setiap sujudku. Tapi air mata itu hanya disaksikan oleh Tuhanku, tidak pernah sekalipun aku menangis di depan pria yang telah melukaiku, ataupun didepan keluargaku dan keluarganya. Yang aku tau, aku hanya harus tegar dan tidak boleh terlihat lemah dihadapan siapapun karena perceraian ini adalah murni atas keinginanku.
Sudah cukup rasanya bagiku untuk mengabdikan diri pada pria yang nyatanya tidak pernah menghargai keberadaan ku sebagai seorang istri, seorang wanita yang harusnya menjadi tempat untuknya bercerita dan berbagi tentang apapun. Seharusnya tidak ada rahasia diantara kami. Seharusnya.
Aku tidak ingin menghabiskan sisa umur dan hidupku dengan pria yang belum bisa meninggalkan masa lalunya. Aku lelah, dan pilihanku terasa sudah tepat.
Setidaknya setelah bercerai aku merasa lega. Aku bisa menjalani hariku dengan ketenangan tanpa perlu merasa sakit hati atau apapun lagi.
Walaupun sudah bercerai, aku dan Mas Darma masih sering bertemu. Hubungan kami saat ini sangat baik demi anak-anak.
Dan semoga saja tetap baik saat nanti aku dan Mas Darma memilih untuk sama-sama melanjutkan hidup dengan pasangan-pasangan kami selanjutnya.
****
Hay hay pembacaku tersayang,
Untuk hari ini author kasih harga promo untuk PDF lama yang ready...Untuk harga promonya :
Beli 1 pdf 15k
Beli 5 pdf harga 50k
Beli 15 pdf harga 100kIni untuk PDf yang ready dan berlaku promonya yaa :
True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka
Hope 2
Viviane
Your Favorite Mistress
Wanita Kedua
Dunia Dita
Terjebak di Rumah Mertua
Life After rujuk
Lika Liku Luka
Step MotherJika berminat bisa langsung chat author ke 082286282870.. XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
RomanceAdine Farra memilih bercerai saat menyadari bahwa ia menjadi wanita kedua, pilihan terakhir dari sang suami. Ia lebih memilih menghancurkan pernikahan yang sudah sepuluh tahun terakhir ini dijalaninya setelah tau bahwa sang suami tidak pernah bisa s...