Votenya kak, Gratis kok, enggak bayar. Tinggal klik logo bintang di sudut kiri bawah.
🌺selamat membaca🌺
Nesya, Azhar dan Arsyad bergegas keluar kamar. Mereka akan meminta pihak rumah sakit untuk mengurus dan mengantarkan jenazah orang tua mereka.
Meski merasa terpukul, mereka mencoba untuk kuat dan menerima takdir yang telah tuhan gariskan.
Beberapa saat mereka bernegosiasi dengan pihak rumah sakit tentang segala keperluan hingga akhirnya negosiasi itu sama-sama disepakati oleh kedua belah pihak.
Setelahnya, mereka memutuskan untuk kembali ke mansion sembari menunggu pihak rumah sakit mengantarkan jenazah Tuan dan Nyonya Aditama.
***
Pagi yang cerah hari ini sangat berbanding terbalik dengan suasana hati para pelayat yang menemani pemakaman pasangan Nyonya dan Tuan Aditama.
Nesya, Azhar dan Arsyad yang ikut dalam prosesi pemakaman itu nyatanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.
Air mata sudah mengalir di masing-masing pipi mereka tanpa bisa dicegah lagi.
Anak-anak mana yang tidak merasa sedih saat ibu dan ayah yang sangat mereka cintai pergi untuk selama-lamanya ke pangkuan pencipta.
Begitu pula yang dirasakan oleh ketiga saudara itu. Meski mereka sudah mencoba untuk tegar, tetap saja rasanya sangat menyesakkan.
"Aku ikhlas melepas ayah dan ibu untuk pergi ke pangkuan tuhan." Batin Azhar.
"Sampai jumpa, ayah dan ibu. Terima kasih sudah membuatku merasakan apa itu kasih sayang, walau hanya sebentar." Batin Nesya.
"Selamat jalan ayah dan ibu, aku akan menjaga adik-adikku, jangan khawatir." Batin Arsyad.
Satu persatu orang yang ikut dalam menyaksikan pemakaman Kanaya dan Bernard meninggalkan makam, hingga yang tersisa hanyalah Aditama bersaudara.
Arsyad, Azhar dan Nesya memandang makam orang tua mereka sendu. Masing-masing dari mereka mencoba untuk mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
Karena mereka tahu, hidup hanyalah tempat singgah sementara bagi manusia. Setiap orang pasti akan pulang ke tempat asalnya dan hal itu mutlak terjadi.
Pada akhirnya, mereka yang ditinggalkan hanya bisa ikhlas dan menerima apa yang telah tuhan gariskan untuk mereka.
***
Seminggu setelah pemakaman Nyonya dan Tuan Aditama, keadaan mansion dan seisinya sudah kembali normal seperti sedia kala.
Seorang pria dengan setelan jas rapi melekat di tubuhnya memasuki sebuah ruangan kemudian duduk di kursi kebesarannya.
Dia adalah Arsyad. Penampilan nya semakin tampan dan terlihat berwibawa dengan setelah jas yang ia kenakan.
Sekarang, Arsyad sebagai anak tertua harus mengganti peran Tuan Bernard sebagai kepala keluarga. Ia sekarang bahkan harus mengimbangi waktu yang ia gunakan untuk kuliah dan kerja.
Sebagai kepala keluarga, ia memang harus berkerja, tapi tetap saja ia mendapat kerja secara instan. Karena Aditama memang memiliki perusahaan sendiri.
Arsyad yang sekarang baru menginjak usia kepala dua atau lebih tepatnya dua puluh satu tahun adalah pemimpin perusahaan keluarga Aditama yang baru. Ia bahkan menjadi salah satu Chief Executive Officer atau CEO termuda.
Untung saja jurusan yang ia ambil tidak terlalu jauh hubungannya dengan posisi yang ia jabat sekarang, yaitu jurusan management bisnis.
Hal itu tentu saja bukan kebetulan semata, Arsyad yang notabenenya adalah putra sulung keluarga Aditama harus di tuntut untuk menjadi pewaris perusahaan Aditama selanjutnya.
Meski begitu, Arsyad tidak pernah mengeluh, justru ia merasa senang karena bisnis memang bidang yang cukup ia kuasai.
Seorang pria setengah baya dengan penampilan persis seperti Arsyad memasuki ruangan itu. Ia dengan sopan berjalan mendekati Arsyad.
"Apa jadwal ku hari ini?" Tanya Arsyad saat pria itu telah berdiri di sampingnya.
"Jadwal anda hari ini tidak terlalu padat pak. Anda ada jadwal makan siang dengan klien serta nanti malam anda harus menghadiri peresmian proyek yang baru saja anda tanda tangani kemarin." Ucap pria itu yang ternyata adalah sekretaris Arsyad.
"Baiklah, kau bisa pergi." Usir Arsyad.
"Baik Pak, saya undur diri. Permisi." Pamit pria itu.
Setelah pria itu pergi, Arsyad memijit pangkal hidungnya. Ia cukup lelah dengan kesibukannya akhir-akhir ini.
Ia meraih ponsel, kemudian mencari nomor dosen pembimbingnya. Ia ingin meminta izin bahwa hari ini tidak bisa mengikuti kelas.
Arsyad memang tidak terhambat dengan aktivitas kuliahnya karena ia memilih kelas malam yang dimulai pukul setengah enam sore hingga pukul sembilan malam.
Meski tidak terhambat, tapi tetap saja ia merasa lelah karena kurangnya waktu istirahat.
Di sisi lain, Nesya saat ini sedang duduk termenung di halaman belakang sekolah. Saat ini memang jam istirahat untuk SMA Cahaya Bangsa.
Nesya termenung karena memikirkan percakapan pesan antara dirinya dengan kontak nomor mencurigakan bertuliskan 'partner'.
Tubuh gadis itu tersentak saat merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang. Ia menoleh dan mendapati Alaric lah yang menepuk pundaknya.
"Ada apa?" Tanya Nesya.
"Seharusnya saya yang bertanya, kenapa kamu masih berada di sini padahal jam masuk baru beberapa menit yang lalu?" Ucap Alaric.
Mendengar ucapan Alaric, Nesya tentu saja terkejut. Ia segera menghidupkan ponselnya. Dan benar saja, jam masuk telah dimulai beberapa menit yang lalu.
Ia sampai tidak sadar jika bel telah berbunyi dikarenakan terlalu larut dalam lamunannya.
"Maaf, aku terlalu larut dalam lamunanku." Sesal Nesya.
Nesya bangkit dan hendak berlalu pergi, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh Alaric.
Gadis itu menatap Alaric dengan penuh tanya. "Ada apa?"
"Duduk kembali!" Titah Alaric mutlak seraya memaksa Nesya untuk duduk.
Nesya yang sedang tidak punya tenaga untuk melawan dan membantah pun hanya pasrah mengikuti kemauan Alaric.
Alaric ikut duduk setelah ia memastikan Nesya akan nyaman dengan posisi duduk nya.
Beberapa saat mereka terdiam, menikmati indahnya langit tanpa menghiraukan suara-suara dari aktivitas mengajar.
"Ada apa?" Tanya Alaric membuat Nesya menoleh.
'Apakah Alaric memintaku untuk bercerita?' Batin Nesya bertanya-tanya.
"Ceritakan saja masalahmu." Ucap Alaric lebih lembut tapi masih dengan wajah datar andalannya.
Nesya bingung, apakah ia harus bercerita? Tapi ia sangat ingin menceritakan keluh kesahnya seperti dulu saat ia sering menceritakan masalahnya pada Alaric lewat tulisan.
TBC.
Yang mau gabung komunitas Wattpad di WA, bisa chat author, nanti author kirim link grupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Pria Bisu (TERBIT)
Roman d'amourPART LENGKAP DALAM VERSI WATTPAD ❗Open PO tanggal 13 September 2023.❗ Cek ig @teorikatapublishing dan @habibalfaqhri untuk info lebih lanjut. ------------------------------------------------------------- Anisha Calia Winston adalah seorang gadis ber...