Happy 600k Views.
Ga nyangka naiknya drastis banget, padahal aku buat cerita ini tanggal 4 agustus tapi di tanggal 27 Agustus ini udh 600k Views.
Menurut kalian, 1-10 berapa rating untuk cerita ini?
Jangan lupa Vote kak, Vote kalian bisa bikin aku tambah seneng loh.
🌺selamat membaca🌺
Setelah kejadian tempo lalu, hubungan antara Aditama bersaudara mulai merenggang bahkan sangat merenggang.
Setiap hari, Azhar hanya berdiam diri di kamar. Untuk makan dan minum saja dia akan meminta pelayan mengantarkannya ke kamar.
Setiap hari pula Nesya dan Arsyad selalu berusaha membujuk Azhar. Namun nihil, hal itu tidak membuahkan hasil apa-apa.
Azhar seakan menutup diri dari kedua saudaranya. Ia sudah terlampau kecewa dengan pengakuan kedua saudaranya.
Hari ini tepat dua minggu setelah Azhar menutup diri setelah mendengar pengakuan kedua saudaranya secara langsung.
Nesya dan Arsyad berjalan berdampingan menuju kamar Azhar yang pintunya tertutup.
Dengan ragu, Nesya mengetuk pintu kamar sang kakak, berharap Azhar akan merespon. Namun lagi-lagi tidak ada sahutan dari Azhar.
Nesya dan Arsyad sama-sama menghela napas pasrah. Jika sudah begini, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada yang bisa disalahkan di sini selain Nesya dan Arsyad itu sendiri.
"Kak, aku sama kak Arsyad cuma mau bilang kita sudah mendapatkan donor saraf. Kami harap kakak segera melakukan operasi biar kaki kakak bisa balik normal lagi." Ucap Nesya.
Secara tiba-tiba terdengar kunci yang diputar dari dalam kamar lalu pintu itu terbuka, menampilkan Azhar yang sedang duduk di kursi roda dengan raut wajah dinginnya.
"Lakukan operasi secepatnya, kalo perlu besok!" Ucap Azhar membuat Arsyad dan Nesya tertegun.
Azhar yang mereka kenal bisu sudah bisa bicara? Ini sangat mengejutkan, apalagi setelah dua minggu tidak terlihat, pria yang ada di depan mereka memberikan kejutan yang tentu saja membuat mereka senang.
"Kakak bisa bicara?" Seru Nesya tak percaya.
Azhar mendengus. Tentu saja ia sudah bisa bicara, selama dua minggu ini ia selalu rutin mengonsumsi obat yang diberikan dokter Adnan. Ia sudah sangat berambisi untuk berjalan dan berbicara kembali.
"Kenapa? Oh, saya tau, kamu pasti tidak suka jika saya sudah bisa bicara." Sinis Azhar.
Nesya menggeleng pelan. "Tidak kak, aku malah sangat senang." Ucap Nesya tak terganggu dengan nada sinis dan gaya bicara formal yang dilontarkan sang kakak.
"Benar, kami sangat senang kamu sudah bisa bicara lagi." Timpal Arsyad.
"Cih." Azhar berdecih sinis.
Kedua saudaranya ini sangat pandai bermain peran. Bahkan ia sampai tidak menyadari jika selama ini kasih sayang yang Arsyad dan Nesya berikan adalah palsu.
Azhar sangat kecewa kepada kedua saudaranya terkhusus Nesya. Ia sudah berharap banyak kepada gadis itu, sampai-sampai Nesya adalah salah satu alasannya untuk kembali sembuh.
Namun tidak dengan sekarang, ia tidak akan bergantung dengan siapa pun lagi. Orang mungkin bisa saja mengatakan sayang kepadanya, tapi ia tidak pernah tau apa isi hati orang itu. Bisa saja hati orang itu justru berkata sebaliknya.
"Bagaimana? Apakah bisa operasi besok?" Tanya Azhar lagi.
"Besok..." Gumam Nesya pelan.
Cukup ragu Nesya ingin mengabulkan permintaan Azhar karena mau bagaimana pun, besok itu terlalu cepat, tapi Nesya akan mencoba mengatakannya pada dokter Adnan.
"Baiklah kak, besok kita lakukan operasi." Putus Nesya namun terdengar ragu.
Azhar sendiri tidak memusingkan hal itu, ia tidak peduli pada Arsyad ataupun Nesya yang tidak bisa menemaninya melakukan operasi. Yang terpenting ia bisa berjalan lagi.
Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Azhar kembali masuk ke dalam kamarnya kemudian menutup pintu. Nesya dan Arsyad dapat mendengar suara kunci diputar dari dalam.
***
Keesokan harinya, Arsyad dan Azhar sedang sarapan bersama tanpa adanya Nesya. Hal itu tentu saja mengundang perhatian Azhar, ia menolehkan ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan sang adik.
"Nesya sedang pergi ke peresmian butik yang pernah dia minta." Ucap Arsyad yang peka jika sang adik sedang mencari keberadaan Nesya.
"Oh." Jawab Azhar cuek kemudian lanjut memakan makanannya.
"Dia mungkin akan ikut menyusul kita setelah peresmian butiknya selesai." Lanjut Arsyad menjelaskan.
Azhar hanya diam tidak memberikan tanggapan, hal itu tentu membuat Arsyad kembali menghela napas.
Sebenarnya Arsyad tidak mau melanjutkan operasi Azhar karena takut sang adik akan semena-mena jika ia sudah bisa berjalan dan bicara kembali. Tapi Nesya justru memaksanya untuk melanjutkan operasi Azhar karena tau sang kakak sangat menantikan operasi ini.
Sarapan berlangsung seperti biasa namun lebih senyap dan dingin. Yang terdengar hanyalah dentingan sendok atau sesekali desah napas Arsyad ikut terdengar.
Akhirnya sarapan yang ditemani keheningan itu selesai. Arsyad dengan sigap mendorong kursi roda sang adik keluar mansion menuju mobil yang sudah disiapkan untuk mengantar Azhar dan Arsyad.
Setelah mereka semua masuk ke dalam mobil termasuk sopir yang akan menyetir, akhirnya mobil itu mulai melaju menuju rumah sakit.
Suasana perjalanan mereka tak berbeda jauh dengan suasana saat sarapan. Hening dan terasa sangat dingin. Lagi-lagi Arsyad hanya bisa menghela napas sembari memperhatikan keadaan diluar yang sangat cerah lantaran disinari oleh cahaya matahari pagi.
Tak beberapa lama kemudian, mobil yang membawa Arsyad dan Azhar memasuki halaman rumah sakit.
Dengan segera, Arsyad dan Azhar masuk ke dalam karena jadwal operasi untuk Azhar akan dimulai beberapa menit lagi.
Mereka langsung disambut ramah oleh dokter Adnan. Pria paruh baya yang merangkap sebagai dokter itu menyuruh para suster menyiapkan ruang rawat serta mengganti pakaian Azhar dengan pakaian rumah sakit berwarna biru.
Karena memang operasi sebelumnya sudah selesai, tanpa membuang waktu, akhirnya Azhar yang sudah siap dengan baju rumah sakit di bawa menuju ruang operasi.
"Tuan bisa tunggu diluar, kami akan melakukan operasi." Ucap dokter Adnan yang hanya dijawab Arsyad dengan anggukan.
Pintu ruang operasi tertutup serta lampu yang ada di atas pintu ruang operasi menyala menandakan telah dimulainya operasi.
Arsyad mendudukkan tubuhnya yang sedikit lelah di kursi tunggu. Ia menyandarkan tubuhnya sembari menarik napas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya dengan perlahan.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Pria Bisu (TERBIT)
RomancePART LENGKAP DALAM VERSI WATTPAD ❗Open PO tanggal 13 September 2023.❗ Cek ig @teorikatapublishing dan @habibalfaqhri untuk info lebih lanjut. ------------------------------------------------------------- Anisha Calia Winston adalah seorang gadis ber...