37. Hikmah sebuah kisah

140 2 0
                                    

Yasmin sudah berusaha untuk menutup matanya dan tidur tapi tetap saja tak bisa. Akhirnya dia hanya bergerak berganti posisi hingga membuat Zayyan terbangun. Lelaki itu langsung menyadari bahwa istrinya tak bisa tidur.

"Kenapa sayang? Masih ada yang dipikirkan?" tanya Zayyan dengan lembutnya. Perempuan itupun menggeleng pelan.

"Gak tahu abang, gak bisa tidur." Adunya pada sang suami.

Zayyan pun tersenyum simpul kearah sang istri lalu menepuk kearah lengannya. Lelaki itu meminta istrinya untuk berbaring di lengan sang suami agar dia bisa memeluk istrinya itu. Yasmina dengan gugup menuruti perintah suaminya itu. dia akhirnya berbaring di lengan suaminya.

Kalau posisi seperti itu mungkin Yasmina tidak akan tidur semalaman karena jantungnya terus berdebar cepat. Mungkin suaminya sekarang bisa mendengarkan debaran jantungnya. Wajah Yasmina juga memerah ketika tangan Zayyan dilingkarkan ke perutnya.

"Kamu tahu kisah nabi Musa yang dihanyutkan ke sungai?" tanya Zayyan tiba-tiba.

Tentu saja Yasmina mengangguk mengiyakan, sebab cerita itu sudah berulangkali dia dengar. Baik di sekolah maupun di rumah. ketika kecil abinya juga sering menceritakan kisah-kisah nabi.

"Kamu tahu mengapa Allah memerintahkan ibu Musa untuk menghanyutkan bayi musa di sungai Nil?" Kali ini Yasmin menggeleng sebagai jawaban.

"Coba tebak kenapa." Pinta sang suami yang membuat istrinya berpikir sejenak.

"Mungkin untuk menghindari raja firaun waktu itu." tebaknya.

"Betul tapi kurang tepat. Jadi waktu itu, firaun mengeluarkan perintah untuk membunuh bayi laki-laki Bani israil. Hal itu dilakukan firaun karena dia mendapat mimpi bahwa suatu saat kekuasaannya akan digulingkan oleh lelaki keturunan bani israil. Jadi dia mengeluarkan statement untuk membunuh bayi laki-laki bani israil agar dia merasa aman." Yasmin mengangguk-angguk mengerti mendengarkan penjelasan dari suaminya itu.

"Bukankah Nabi Harun lahir sebelum Nabi Musa? Kenapa Beliau tidak mengalami kisah pembunuhan itu?" Tanya Yasmin penasaran.

"Nah, good question. Jadi Firaun menerapkan sebuah aturan, ketika bayi laki-laki lahir di tahun ganjil, maka dia aman. Sedangkan yang lahir di tahun genap, dia akan dibunuh. Qadarullah, Nabi Harun itu lahirnya di tahun ganjil, jadi dia aman, dan Nabi Musa lahir di tahun ganjil sehingga beliau yang terancam dibunuh karena aturan firaun tersebut." jelasnya pada sang istri.

"Tentu saja ibu Musa panik waktu itu karena anaknya terancam dibunuh, dia sangat tidak rela. Tapi Allah memberikan wahyu agar ibu Musa menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil. Menurutmu apakah semudah itu Ibu Musa melakukannya?" Yasmin menggeleng sebagai jawaban.

"Ya, tentu saja awalnya ibu Musa ragu. Takut jika anaknya nanti diserang hewan di sungai Nil, takut terseret arus, dan lain sebagainya. Tapi Allah yakinkan hati ibu Musa, dengan janji bahwa Allah akan mengembalikan putranya. Kamu bisa lihat di surah Al-Qashash ayat 7."

"Kira-kira artinya seperti ini, 'Dan kami Ilhamkan kepada ibu Musa; susuilah dia. Dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati, karena sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikan (salah seorang) dari para rasul.' Begitu arti dari suratnya. Besok kamu bisa baca lengkap di Al-quran." Perempuan itu kembali mengangguk mengerti.

Dia semakin tertarik dengan isi cerita suaminya. Ternyata seru juga mendengarkan kisah Nabi yang banyak sekali hikmahnya.

"Aku lanjut ya, jadi setelah mendengar janji Allah itu, Ibu Musa jadi semakin yakin. Beliau pun rela menghanyutkan putranya yang masih bayi itu ke sungai Nil. Qadarullah, peti yang membawa bayi musa itu melewati pemandian istana Fir'aun. Aneh bukan? Bayi Musa dihanyutkan agar menghindari Fir'aun tapi malah berhenti disana. tapi itu semua adalah rencana Allah."

"kemudian dayang-dayang istana yang mengetahui itupun langsung mengangkat peti yang berisi bayi nabi Musa dan menyerahkan kepada istri fir'aun yaitu Asiah binti Mazahim. Mereka kaget bukan kepalang ketika melihat isi di dalam peti itu adalah seorang bayi yang begitu menggemaskan. Asiah langsung jatuh cinta pada bayi itu dan ingin mengambilnya sebagai seorang anak. Tapi tidak untuk Fir'aun, ketika melihat bayi Musa dia langsung berniat untuk membunuhnya. Untung saja, Asiah mencegahkan. Beliau meyakinkan suaminya itu agar bisa merawat bayi Musa, dan demi istrinya akhirnya Fir'aun pun menyetujuinya."

"Lalu bagaimana nasib Nabi Musa disana? akankah dia dibunuh? Bukankah itu sama saja masuk kandang harimau?" tanya Yasmin bertubi-tubi membuat Zayyan gemas sendiri melihatnya.

Zayyan menghela napas sejenak, lalu melanjutkan ceritanya itu. "Nabi Musa dirawat dengan baik di istana, Sayyidah Asiah begitu mencintai bayi Musa. Suatu ketika bayi itu menangis minta susu, sehingga diadakan sayembara untuk ibu-ibu yan bisa memberkan ASI untuk bayi Musa. Semua perempuan ditolak oleh bayi Musa kecuali satu orang, yaitu Ibu Musa sendiri. Allah menepati janjinya. Allah kembalikan Nabi Musa kepada ibunya. Bahkan sayyidah Asiah meminta agar ibu Musa dan keluarganya untuk tinggal di istana. Sungguh indah bukan rencana Allah?" Yasmin mengangguk menyetujui pertanyaan suaminya itu.

"Sesuatu yang awalnya kita anggap mustahil, tidak masuk akal, bahkan kita anggap tidak akan berhasil nyatanya malah bisa berakhir seindah itu. coba saja kalau ibu Musa menolak untuk menghanyutkan bayinya ke sungai Nil, mungkin bayi Musa akan ikut terbunuh juga."

"Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa ketika kita yakin dengan apapun rencana yang Allah berikan kepada kita, pasti kita juga akan mendapatkan yang terbaik di hidup kita. walaupun menurut kita rencana Allah itu sulit, menyedihkan ataupun tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, Yakinlah bahwa Rencana Allah itu lebih baik daripada rencana manusia. Allah adalah sebaik-baiknya perencana." Pungkasnya yang membuat Yasmin begitu berkaca-kaca.

Ternyata dari kisah Nabi yang biasanya diceritakan hanya sambil lalu, bisa mengandung hikmah yang sebesar ini. sekarang pun lebih terasa karena seringkali mengalaminya. Memang benar, terkadang ketika kita menginginkan suatu hal, terkadang kita sulit mendapatkannya. Kadang kita marah ketika tidak mendapatkan apa yang kita inginkan.

Tapi kita lupa bahwa Allah adalah sebaik-baiknya perencana. Ketika Allah tidak mengabulkan apa yang kita harapkan, berarti hal itu tidak baik untuk kita. Allah tidak akan memberikan kecuali yang terbaik untuk kita. Allah memang tidak memberikan seperti apa yang kita inginkan, tapi Allah menggantinya dengan yang lebih baik.

"Itulah kenapa aku yakin untuk menikah denganmu dan tak ada penyesalan sedikitpun. karena aku yakin ini adalah rencana terbaik Allah untukku. dan itu terbukti Yasmina. Kamu adalah takdir terindah yang Allah berikan untukku." mendengar hal itu wajah Yasmin sudah memerah tak karuan. Dia terharu, senang, ah, perasaannya sungguh campur aduk.

Kesedihan yang ia rasakan karena perkataan mertuanya itu kini sudah hilang entah kemana. Kekhawatirannya tentang pernikahan mereka juga kini sudah berkurang. Mendengar perkataan Zayyan membuatnya juga yakin bahwa pernikahan ini adalah jalan terbaik dari Allah untuk mereka. kini mereka tinggal menjalani saja apapun yang Allah berikan kepada mereka dengan Ikhlas.

"Kenapa jadi nangis? Kata-kataku menyakiti hatimu ya?" tanya Zayyan dengan wajah cemasnya. Dia mengusap lembut air mata istrinya itu.

Yasmina menggeleng pelan, lalu berkata lirih, "Tidak abang, kata-katamu terlampau indah untuk menyakiti hatiku. Malah sebaliknya, aku begitu bahagia. Aku sangat bahagia sampai-sampai tak sanggup lagi kuungkapkan dengan tawa."

"Syukurlah kalau begitu. Mulai sekarang, apapun yang orang katakan tentangmu maupun tentang hubungan kita, jangan pedulikan. Hanya akan ada kita dan juga Allah." ujar Zayyan membuat Yasmina mengangguk pelan.

"Terimakasih abang. Terimakasih selalu sabar menghadapiku. Aku akan belajar menjadi istri yang lebih baik lagi untukmu abang." Ujar perempuan itu dengan raut wajah seriusnya.

"Tentu saja sayang, kita belajar sama-sama ya." Zayyan mengakhiri percakapan mereka malam itu dengan kecupan manis di dahi sang istri lalu memeluknya erat.

***

Terimakasih sudah membaca ceritaku

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa

Thanks guys and have a great day :)

The Destiny Of Us ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang