Sembilan bulan berlalu dengan begitu cepat. Segala macam perubahan baik itu dalam bentuk fisik maupun mental telah Yasmina rasakan. Kini perutnya sudah terlihat membesar dan dia juga terlihat lebih gemuk dari biasanya.
Wajar saja, di trimester terakhir ini Yasmina menjadi pemakan segalanya. Apapun yang ingin dia makan pasti langsung dibeli. Zayyan saja sampai geleng-geleng kepala melihat nafsu makan Yasmina yang berubah drastis.
Yasmina dan Zayyan tampak begitu cemas menjelang kelahiran putri pertama mereka. tinggal seminggu lagi HPL Yasmina. Semua persiapan sudah mereka lakukan karena kata dokter jika sudah terasa kontraksi harus segera pergi ke rumah sakit. apalagi kelahiran juga biasanya tidak selalu tepat waktu. ada yang lebih cepat ada juga yang lebih lambat.
Mereka sudah menyiapkan sekoper pakaian mereka untuk dibawa ke rumah sakit. sejauh ini Yasmina masih merasakan hal yang normal-normal saja. tidak ada yang aneh. Dia juga masih membersihkan rumah dan memasak. Kata dokter jika sudah memasuki trimester akhir memang harus banyak bergerak untuk memperlancar kontraksinya.
Tiga hari sebelum melahirkan, sepasang suami istri itu datang ke rumah orangtua Zayyan untuk meminta doa agar segalanya dilancarkan. Tentu saja doa orangtua adalah yang terbaik dan mudah diijabah oleh Allah Subhanahuwataala.
Sedangkan orangtua Yasmina baru dalam perjalanan dan mungkin sampai nanti malam. Kedua belah pihak keluarga sangat antusias menantikan kehadiran cucu pertama mereka.
"Bapak, ibu. kami disini ingin meminta doa dan restu agar Yasmina dilancarkan dalam proses persalinannya dan cucu bapak ibu lahir dengan selamat serta tak kurang satu apapun. Zayyan dan Yasmina juga meminta maaf jika kami masih banyak salah dan kurangnya." Ujar Zayyan dengan penuh kesungguhan. Matanya sudah berkaca-kaca karena perasaannya yang campur aduk.
Yasmina tiba-tiba bersimpuh di hadapan bu laras. Dia sungkem di hadapan beliau dengan susah payah karena perutnya sudah membesar. "Ibu, Yasmina minta maaf atas segala salah dan kekhilafan yang pernah saya lakukan. Walapun sampai sekarang ibu belum menerima saya, tapi saya hanya ingin meminta doa ibu. semoga Yasmina bisa melahirkan dengan lancar." Ujarnya dengan nada bergetar. Yasmina berhenti sejenak dan mengambil napas sebelum melanjutkan ucapannya. Zayyan ikut bersimpuh disamping Yasmin dan merangkul bahu istrinya itu.
"Ibu pasti tahu proses persalinan adalah pertaruhan nyawa seorang ibu untuk anaknya. Saya tidak tahu apakah setelah melahirkan saya masih selamat atau tidak, kita tidak tahu takdir Allah seperti apa. Jadi saya ingin, sebelum proses persalinan ini ibu memaafkan saya agar saya tenang menjalankan prosesnya. Apa ibu bersedia memaafkan Yasmin?" tanya Yasmin sembari menatap mata bu Laras yang sudah banjir dengan air mata.
"Ibu sudah menerima kamu nak. Tapi ibu terlalu gengsi untuk mengakuinya. Ibu minta maaf Yasmin karena telah menyakiti perasaan kamu. Ibu berterimakasih karena kamu selalu sabar menghadapi ibu."
Yasmina tersenyum senang lalu reflek memeluk bu Laras erat. Lega. Itulah yang dia rasakan saat ini. seakan bongkahan batu yang selama ini mengganjal di hatinya hilang sudah. Pak Abimana dan Zayyan pun ikut senang menyaksikannya.
"Alhamdulillah. Kalau begini kan bagus dilihatnya. Mertua sama menantu bisa saling merangkul satu sama lainnya." ujar Pak Abimana dengan raut bahagianya.
Ditengah suasana haru itu Yasmina tiba-tiba merasakan sakit di perutnya. Dia langsung memegangi perutnya dan terhuyung ke belakang. untung saja Zayyan siap siaga disana jadi Yasmina tidak terjatuh.
"Ahhh..Mas sakit. kayaknya udah mulai kontraksi." Ujar Yasmina dengan susah payah.
"Ok. Kita langsung ke rumah sakit ya. tenang ya sayang. Tarik napas buang." Ujar Zayyan berusaha tetap tenang walaupun sebenarnya dia juga panik bukan main.
![](https://img.wattpad.com/cover/345443282-288-k22688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny Of Us ( END ✅️ )
RomanceKehilangan seorang kakak yang paling ia sayangi adalah mimpi terburuk yang tak pernah Yasmina bayangkan sebelumnya. Dia sudah berjauhan dengan sang kakak selama bertahun-tahun karena kakaknya menempuh pendidikan di Kairo Mesir dan sekarang dia harus...