"Abang, boleh gak besok aku ke Jakarta? Aku merindukan Abi dan Ummi." Izin Yasmina pada sang suami ketika mereka sedang bersiap untuk tidur.
Zayyan duduk disamping istrinya. sebenarnya sejak tadi dia melihat raut wajah istrinya berbeda. Dia yakin istrinya sedang menyembunyikan sesuatu.
"Ada apa Yasmin? Kenapa tiba-tiba sekali?" tanya Zayyan dengan nada yang lembut. Lelaki itu menatap istrinya dengan rasa cemas.
"Tidak papa. hanya ingin bertemu mereka saja." jawabnya yang membuat Zayyan tak puas. Istrinya tetap tak mau mengakui apa yang sebenarnya Yasmina rasakan saat ini.
Lelaki itu meraih tangan sang istri dan menggenggamnya erat. Dia menatap kedua manik mata indah milik sang istri. Yasmina berusaha mengalihkan pandangannya namun ditahan oleh Zayyan.
"Aku akan izinkan kamu asalkan kamu jujur kepadaku Yasmina, sebenarnya apa yang terjadi? Aku tahu kamu sedang menyimpan sesuatu. Apa itu karena ibuku tadi?" tanya lelaki itu yang sontak saja membuat air mata Yasmina tak tertahankan lagi.
Sudah Zayyan duga, pasti Yasmina mendengar percakapannya dengan sang ibu sore tadi. tentu saja kata-kata itulah yang membuat Yasmina begitu sakit hati hingga saat ini. Zayyan seketika merasa bersalah karena hal itu.
"Sayang, maafkan aku, maafkan ibuku juga. Pasti kata-katanya tadi menyakiti hatimu. Aku sudah berusaha untuk menjelaskan padanya Yasmina. Kamu tidak usah terlalu memikirkannya. Mau bagaimanapun aku akan tetap menjadi suamimu." Ujar Zayyan dengan raut wajah bersalahnya. Dia berusaha menenangkan sang istri yang mulai menangis tersedu.
"Abang bisa ceraikan aku saja, aku ikhlas. Setelah itu abang bisa menikah dengan orang yang tepat. Perempuan pilihan ibu abang. Aku tidak apa-apa bang." ujar Perempuan itu disela isak tangisnya.
Zayyan menggeleng keras. Dia berusaha untuk menjauhkanYasmina dari pikiran-pikiran semacam itu.
"Astaghfirullah Yasmin. Jangan pernah berkata seperti itu. Aku tidak akan pernah bercerai darimu." Lelaki itu berkata dengan tegasnya.
"Tapi aku bukanlah perempuan yang cocok untukmu abang. Ibumu benar, Haura lebih pantas untukmu. Maaf abang, jika kehadiranku hanya menjadi penghalang untuk kalian. jika saja aku tidak ada, pasti abang sudah menikah dengan Haura dan hidup bahagia." Perempuan itu berkata dengan nada yang bergetar karena tangisnya.
Zayyan memegang kedua pipi Yasmina. Dia mengusap air mata Yasmin perlahan. Kemudian ia tersenyum kearah Yasmina.
"Sayang, kamu adalah wanita yang telah dipilihkan oleh Allah untukku. Aku tidak pernah meragukan apa yang telah Allah berikan padaku. apa yang Allah beri itu pasti yang terbaik untukku. dan kini Allah memberikan bidadari cantik ini untukku. aku tak pernah menyesal sedikitpun. Aku sangat bahagia memilikimu sebagai penyempurna agamaku. Tak peduli apapun yang ibuku katakan tentangmu, aku tetap akan mempertahankanmu sebagai istriku, Yasmin." Zayyan berujar dengan penuh kelembutan sembari mengusap lembut pipi sang istri.
"Jika itu karena janji pada Abang Saddam lebih baik..."
Belum sempat Yasmina menyelesaikan ucapannya, Zayyan sudah lebih dulu menyelanya. "Ini bukan lagi tentang janjiku pada Saddam Yasmina. Tapi Allah telah menghadirkan cinta itu padaku."
Zayyan meraih tangan Yasmina dan meletakkannya di dadanya."Disini. sudah ada kamu Yasmina. Tidak akan ada lagi yang menggantikanmu. Entah sejak kapan cinta itu datang, tapi Allah yang Maha Baik yang menghadirkannya. Karena cinta dari Allah itu lebih mulia."
Kata-kata itu seperti sihir. Senyum Yasmina terukir seketika. Pipinya merah merona seperti tomat. Lelaki itu ikut lega melihat senyum istrinya telah kembali.
"Aku mungkin bukan pria romantis yang selalu mengatakan kata-kata sayangnya, tapi setiap saat kamu tak pernah luput dari doa-doaku. Kamu selalu ada dalam pikiran dan hatiku Yasmina." Ujar lelaki itu lagi membuat Yasmina tak mampu menahan senyumnya.
Mungkin perempuan itu juga tak menyangka dengan pernyataan cinta suaminya. Tapi hatinya benar-benar berdetak tak karuan sekarang ini. dia tak pernah mendapatkan kata-kata romantis dari sang suami tapi dia selalu mendapatkan perhatiannya.
"Sayang, setelah ini jangan pernah berpikir untuk bercerai lagi ya. Allah tidak suka akan hal itu. kita harus berusaha untuk mempertahankan pernikahan ini. bukankah kita sudah berjanji sebelumnya? Kita akan menghadapi segala ujiannya bersama-sama. Ada Allah yang akan selalu membantu kita." Yasmina mengangguk mengerti mendengarkan ucapan sang suami.
"Maaf abang. Aku seharusnya tidak berkata seperti itu, aku hanya..."
"Tidak apa sayang. Abang mengerti. Yang terpenting sekarang semua sudah baik-baik saja. aku akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu, tolong ingatkan aku jika nantinya aku lalai sebagai suamimu." Ucap lelaki itu yang membuat hati Yasmina menghangat.
Perempuan itu masih tak habis pikir dengan lelaki di hadapannya itu. padahal seharusnya dia yang mengatakan hal itu. dia lah yang harus banyak-banyak memperbaiki diri. dia merasa belum menjadi istri yang baik untuk sang suami.
"Oh ya, satu lagi. masalah anak, kamu tidak perlu khawatir Yasmina. Rejeki itu Allah yang mengatur. Jika sekarang kita belum diberi kepercayaan untuk memiliki anak maka itu karena belum waktunya. Allah tahu waktu yang terbaik untuk kita." Yasmina mengangguk mengerti.
Ya, sejujurnya Yasmina juga terus memikirkan hal itu. dia memang pernah telat beberapa kali tapi ternyata hanya faktor kelelahan saja. Tapi mereka tak pernah lelah untuk terus berikhtiar dan berdoa.
"Terimakasih abang." Ucapnya sembari memeluk suaminya erat.
Memang begitulah kodratnya suami istri. selalu menguatkan satu sama lain. apapun masalahnya, komunikasi adalah jalan terbaik. Semua dibicarakan dengan kepala dingin. Semua pasti akan ada solusinya.
Beruntunglah seorang suami yang selalu memasrahkan segalanya kepada Allah Subhanahu wata'ala. Dia tahu apa yang harus dia lakukan dan tidak boleh ia lakukan. Seorang suami yang paham agama juga paham bagaimana memuliakan istrinya di dalam rumah tangga.
"Dah, kita tidur ya, sudah larut malam." Ujar sang suami yang dijawab anggukan patuh oleh Yasmina.
***
Terimakasih sudah membaca ceritaku
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa
Thanks guys and have a great day :)
![](https://img.wattpad.com/cover/345443282-288-k22688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny Of Us ( END ✅️ )
RomansaKehilangan seorang kakak yang paling ia sayangi adalah mimpi terburuk yang tak pernah Yasmina bayangkan sebelumnya. Dia sudah berjauhan dengan sang kakak selama bertahun-tahun karena kakaknya menempuh pendidikan di Kairo Mesir dan sekarang dia harus...