TIOYL 18 : DIET

860 40 1
                                    

"Seberapa rendah kamu memandang seseorang, serendah itulah hakikat dirimu. Kerena tanda kemuliaan seseorang itu adalah tidak merendahkan mahkluk Allah yang lain."

~Al Habib Jindan bin Novel bin Jindan














"jadi, ini gimana Gus?"

"hukuman apa, yang pantas untuk mereka?"

"hmm.." Gus haidar berfikir. ia memikirkan hukuman apa yang pantas ia berikan untuk santrinya, yang kena Ta'zir hanya karna berpacaran.

Gus haidar bingung. hukuman apa yang akan ia kasih ke santriwan (santri putra)?? kalau hukuman nya, terlalu mudah, mereka bisa menyepelekan. dan--bisa mengulangi hal yang serupa lagi. yaitu, berpacaran. kalau hukuman nya terlalu sulit, dan juga berat, kasihan juga sama mereka. masa iya, mereka harus dihukum yang sulit-sulit, plus berat-berat?

"air yang ada dikamar mandi santriwan sudah dikuras, plus dibersihin belum?" tanya Gus haidar kepada ustadz Vero, ustadz Amar, ustadz Syauqi

"kayaknya belum yakan mar, qi"

"iya, belum Gus!"

"hmm.. kalau gitu, hukuman nya menguras air yang ada didalam kamar mandi, plus membersihkan kamar mandinya. sampai bersih. dan juga membersihkan halaman belakang pesantren"

"nanti, kalian pilih, mana orang yang dapat bagian hukuman menguras, membersihkan kamar mandi, dan juga membersihkan halaman belakang pesantren" ucap Gus haidar kepada ustadz Amar, ustadz Vero, dan ustadz Syauqi

"baik Gus!" ucap ustadz Amar, ustadz Vero, dan juga ustadz Syauqi secara bersama-sama

"afwan Gus. hukuman cuman itu saja kah?" tanya ustadz Amar

"iya. itu saja. kalau hukuman nya terlalu sulit, dan berat, saya kasihan juga sama mereka"

"itu.. hukuman nya, dikerjakan hari ini langsung, atau besok?" tanya ustadz Syauqi

"besok saja. jangan sekarang" jawab Gus haidar

"kami, mendapatkan info dari mbak Sri, kalau.. santri disini tuh, suka merokok di warung nya. dan--kebanyakan dari mereka, tidak membayar" ucap ustadz Vero

Mbak Sri adalah salah satu pemilik warung, yang kebetulan warung nya tuh, dekat dengan pesantren Darull Ullum.

Gus haidar mengangkat alisnya satu. tidak membayar? "tidak membayar? maksudnya hutang gituh!?"

"iya Gus,"

"kalau misalnya nih, ya Gus.. kami (para ustadz ataupun pengurus), sudah mengetahui siapa yang terkena Ta'ziran merokok, itu.. mereka, mau dihukum apa Gus?" tanya ustadz Amar

"botak saja" jawab Gus haidar

"biar saya tau. santri mana yang kena Ta'ziran merokok" lanjut Gus haidar

Ustadz Amar manggut-manggut

"tapi.. masa iya, yang kena Ta'ziran itu.. cuman santri saja? pasti ada, diantara banyaknya pengurus, dan juga ustadz yang terkena. entah itu, terkena Ta'ziran merokok, berpacaran, ketemuan, ataupun yang lainnya,"

"tenang aja Gus.. nanti, kita bertiga telusuri. pengurus, ataupun ustadz mana yang terkena Ta'ziran. entah itu, pacaran, ataupun yang lainnya" ucap ustadz Vero

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang