TIOYL 40 : PISAH RANJANG

762 40 0
                                    

"bersyukurlah. untuk apa, yang engkau miliki sekarang. karna.. tidak semua orang, bisa menjadi seperti mu."

-Muhammad Haidar Al-Faqiih

























Gus haidar menyandarkan kepalanya ke pundak Ummi nya. "Ummi.. Ummi kenapa sih, nyuruh haidar buat ngajar di sekolah itu? Ummi tau nggak? krudung yang dipakai perempuan-perempuan disana? nggak ada yang nutup dada semua! kan, Astaghfirullahalazim banget.."

"bisa-bisa, kedua mata ini, ternodai"

Ummi Zazkiya terkekeh pelan. "kalau tau kayak gitu, ya.. tundukin pandangan dong!"

"udah.. tapi kan, takutnya, nggak sengaja ngeliat gimana?"

"ya.. nggak gimana-gimana. rezeki itu berarti!"

Gus haidar bangkit. lalu mengelus dadanya, seraya beristighfar. "Astaghfirullahalazim.."

"bercanda! jangan dibawa serius!" ucap Ummi Zazkiya

"kalau kamu nggak betah, ngajar disekolah itu, sih.. menurut Ummi ya, kamu harus dibetah-betahin. kan, cuman 2 minggu doang, kamu ngajarnya.. selama 2 minggu itu pun, kamu bisa dapat gaji loh!"

"cepet amat, ngajarnya.."

"ohh.. kamu mau lama-lama ngajar disekolah itu? udah ada sawangannya?! siapa??! kok Ummi nggak dikasih tauu!"

"Astaghfirullah.. Ummi... haidar juga masih waras kalii.. tau. kalau udah punya istri. masa iya, punya sawangan lagi ,"

"yaa.. siapa tau aja, mau punya istri lagi, yang anak esempe"

"enggak! selamanya hanya Alena! tidak ada yang kedua! ataupun yang ketiga!!"

"ceilah.. gaya nya! nanti juga kecantol sama anak esempe. di tempat kamu ngajar,"

"enggak ya! mana ada, haidar kecantol"

"tunggu nanti ya.. pastiii kamu kecantol"

"silahkan. Ummi tunggu aja. asalkan Ummi tau, hal itu, tidak akan pernah terjadi!!"



•°•°•°•°•°•°

"Alenaaaa"

"how are youu???" Gus haidar mencari-cari Alena disetiap sudut ruangan. namun, yang dicari entah dimana keberadaannya.

Eakkk

Eakkk

Eakkk

Gus haidar yang mendengar suara anaknya, vira, yang sedang menangis pun, ia tersenyum miring.

suara tangisannya vira, terdengar dari dapur. jadi.. Gus haidar langsung saja, pergi ke dapur.

Gus haidar melihat ada ujung gamis, dibawah meja. ia tau, itu gamis milik siapa. tapi, ia pura-pura tidak melihat nya.

"kamu dimana sih, len? padahal, saya pengen bilang ke kamu, kalau.. malam ini, kamu, saya biarin nggak setoran dulu"

Alena bimbang. ia pengen keluar dari tempat persembunyian nya, tetapi.. disatu sisi, ia juga takut kalau suaminya ini, berubah pikiran. kalau ia tetep mengumpet dibawah meja makan, ia kasihan, sama anaknya, yang harus ikut terbawa-bawa dengannya, yang sedang bersembunyi. jadi.. Alena memilih untuk keluar dari tempat persembunyian nya.

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang