“jika memilikimu hanyalah mimpi, maka izinkan aku untuk mengerjar mimpi-mimpiku.“
Gus haidar merasa cemas karna istrinya sering bolak-balik ke kamar mandi hanya ingin memuntahkan sebuah cairan bening. istrinya itu juga akhir-akhir ini seringkali mual-mual. hal itupun membuat dirinya cemas. wajah istrinya juga pucat basi. namun istrinya tetap saja melakukan pekerjaan rumah, seperti membersihkan rumah, dll. padahal, dirinya sudah melarangnya untuk beristirahat saja, tapi istrinya tetep keukeuh. "Alena, ayo kita pergi ke rumah sakit" ajaknya
"nggak mau Mas. jangan maksa deh!"
"tap--"
"sudah, diam!" Gus haidar pun langsung diam. tak berani mengucapkan sesuatu lagi. ia memperhatikan istrinya yang sedang memasangkannya dasi.
"nah, sudah."
Gus haidar merengkuh pinggangnya Alena, dan.......
Cup.
ia memberikan satu kecupan sedikit lama di keningnya Alena. "Syukron katsiron ya Zaujatii"
Alena mengangguk. "he'em, sama-sama."
"hari ini, Mas mau lembur?"
"heum.. kayaknya enggak deh,"
"kenapa? memangnya pekerjaan Mas sedikit di kantor?"
"banyak sih, tapikan kamu lagi sakit sayang.. ini juga aslinya Saya nggak mau berangkat, biar sekertaris ku saja yang meng-handle semuanya, tapi berhubung hari ini ada meeting yang penting sama klayeen, jadi, Saya harus berangkat."
"intinya, Alena nggak mau tau ya, Mas mulai saat ini harus rajin-rajin berangkat ke kantornya! Mas ini, bosnya. masa iya, bosnya jarang berangkat ke kantor?!"
Gus haidar memeluk Alena. ia menyembunyikan wajahnya diceruk lehernya Alena. "biarin."
"ish! ngapain meluk-meluk sih? udah sana berangkatt!" ucap Alena sembari mencoba menjauhkan tubuh suaminya darinya, akan tetapi ia tidak bisa. dikarenakan tenaga suaminya tak sebanding dengannya.
"masih mau kayak gini yang.." manja Gus haidar
"Astaghfirullah Mas.. Mas.." Alena masih tak habis fikir dengan suaminya. padahal dia mau berangkat kerja, tapi suaminya malah meluk-meluk dirinya.
"aroma tubuhmu wangi len. saya suka," ucap Gus haidar. Gus haidar semakin mendusel-duselkan wajahnya pada leher sang istri. "Saya kasih tanda disini ya?"
"jangan!!"
"okey-okey. Saya tidak jadi ngasih tanda disini,"
"eugh.." lenguh Arshaka
Arshaka melirik yang ada disamping nya. yang rupanya hanya ada adiknya saja yang tengah tertidur pulas. kemana Ummi sama Abinya? kenapa mereka tidak ada disamping dirinya dan juga adiknya? ia pun melirik sekitarnya. Arshaka menatap tajam ke arah Abinya yang tengah memeluk sang Ummi. ia menggeram marah. bisa-bisanya Abinya mencuri kesempatan disaat dirinya dan juga adiknya, Vira, tertidur. "ABIIII!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)
Romansa..。o○ Sequel dari cerita 'SETULUS CINTA GUS HAIDAR'○o。.. Siapa sangka, jika seorang wanita yang memiliki sifat bar-bar, dan suka mabuk, bisa menikah dengan seorang Gus muda? Gus yang diidam-idamkan oleh banyak orang, ternyata bisa menikah dengan gad...