TIOYL 16 : SUAMI KEDUA?

978 46 4
                                    

“Cαrilαh tᧉmpαt dimαnα kᧉkurαngαn dαlαm dirimu dαpαt ditᧉrimα, jαngαn cαri tᧉmpαt yαng hαrus mᧉmαksα mu mᧉnjαdi sᧉmpurnα.“

-Ning Fαrhαtul Aimmαh
















saat Alena ingin pergi keluar rumah untuk membeli bakso, bersama Arshaka.. tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti. ia merasa ada sesuatu yang ketinggalan. tetapi, ia tidak tau, apa yang ketinggalan.

Arshaka merasa heran. ketika umminya berhenti mendadak.  "ummi? kok belhenti? kita nggak jadi beli baksonya?" tanya Arshaka

"bentar deh. kayaknya, ada sesuatu yang ketinggalan. tapi, apa yaa?"

"sesuatu? ketinggalan? coba difikilin lagi!"

"uang.. sudah ada. niat beli bakso, sudah ada. jiwa yang semangat untuk membeli bakso, sudah ada. terus.. apa lagi ya?"

"mangkuk!" cletuk Arshaka

"ah.. kamu bener shaka!"

"tapi, tumben-tumbenan kamu pinter!"

"oh iya dongg.. shaka gitu lohh!" pede Arshaka

Alena memutar bola matanya malas. ternyata sifat suaminya itu, turun temurun ke anaknya.

"udah sana! kamu ambil mangkuknya!" suruh Alena

"nggak mau ah! ummi aja sana! yang ngambil mangkuk nya! shaka lagi males!"

"yaudah! kalau gitu, kamu nggak bakalan ummi beliin bakso!" setelah berucap seperti itu, Alena langsung pergi ke dapur begitu saja. meninggalkan Arshaka sendirian

Arshaka menatap ke pergian sang ummi. matanya sudah mulai berkaca-kaca "ummi.." Arshaka menyeka air matanya agar tidak keluar. "maaf.."


°•°•°•°


Arshaka berlari masuk ke dalam kamarnya "abiiii"

Gus haidar tak menyauti panggilan dari putranya. dikarenakan ia sedang telfonan bersama dengan Ustadz Vero. "memangnya saya bilang begitu ya?"

"....."

"heumm..."

"....."


"sudah dikumpulin kan? para santriwan nya?"


"....."


"kalau sudah, saya akan kesana sekarang juga,"


"......"


"yasudah. saya matikan telfonnya. assalamu'alaikum"


"......"

Tut!

telfon pun dimatikan oleh Gus haidar


Gus haidar berjongkok. guna mensejajarkan tingginya dengan Arshaka "iya, kenapa?"

"maaf ya.. tadi abi nggak nyautin panggilan dari kamu. soalnya, tadi abi lagi telfonan sama ustadz vero,"

Arshaka mengangguk pelan "iya, nggak papa abi,"

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang