"ya Allah, cape"
Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat
[An naba' : 9]Gus haidar datang menemui Alena. ia langsung membawa Alena ke dalam dekapannya. "kamu baik-baik aja kan, len?"
Alena mengangguk. "Kinan Gus... Ki-Kinan hi-hilang.." Alena mulai terisak dalam tangisnya.
Gus haidar menciumi puncak kepala istrinya berkali-kali. "tenang ya.. bentar lagi, orang suruhan saya datang untuk mencari Kinan. Kinan pasti baik-baik aja kok! percaya deh, sama saya" sebenarnya Gus haidar juga cemas, pada adeknya. tapi, sebisa mungkin ia menyembunyikan rasa keemasannya.
Alena mengangguk pelan. "kita pulang ya? belanjaannya sudah semua kan? atau.. ada yang mau dibeli lagi?"
Alena menggeleng. "nggak ada,"
"yasudah. ayo kita pulang" ajak Gus haidar
drrttt.. drrttt..
handphonenya Gus haidar bergetar. pertanda ada seorang yang menelfon nya.
Gus haidar melepaskan pelukannya secara sepihak. "sebentar,"
tertera dilayar handphone nya tertulis 'Ummi ku🌹' yang artinya, Ummi nya lah, yang menelfonnya.
"Assalamu'alaikum.. kenapa Ummi?"
"Waalaikumsalam. kamu ini, sebenarnya ada dimana sih, haidar?! Ummi cariin juga! dan--Alena mana? kok dikamarnya nggak ada?"
"Alena ada kok. ini, lagi sama haidar. eumm.. sebenarnya, kita berdua sedang...."
disana, Ummi nya, mengkerutkan dahinya. "sedang? sedang apa?"
"kita sedang......."
"sedang apa?! cepat katakan! jangan setengah-setengah!"
Gus haidar menghela nafasnya panjang. ia sudah terima jika Ummi nya akan memarahinya, karna keteledoran. "kita sedang mencari Kinan. Ki-Kinan hilang Ummi,"
disana Ummi nya tertawa. "hahaha.. Kinan? hilang? jelas-jelas sekarang dia ada didepan Ummi. dia malahan lagi menghibur Vira, buat tidak terus-terusan menangis. dan--cepatlah kamu kesini. ada sekertaris mu."
Alena mendengar samar-samar ucapan Ummi nya. sekertaris? omaygat, kenapa dia harus ada di ndalem sih?!. batinnya. "sekertaris? dia.. ngapain kesitu Ummi?" tanya Gus haidar
"dia tadi kesini bareng sama Kinan. Ummi juga nggak tau, mereka tadi habis kemana"
"hah? ko-kok bisa Gus?" tanya Alena kaget ketika mendengar penuturan langsung dari Ummi nya.
Gus haidar mengedikkan bahunya. "saya juga nggak tau. kita langsung pulang aja ya?"
Alena mengangguk.
"ah, iya, bagus kalau kamu beneran mau pulang. Ummi tunggu ya.. cepetan! jangan lama-lama! ini, anak-anak kalian daritadi sudah nyariin Ummi, sama abinya."
"iya-iya Ummi. kita kesana"
Tut!
panggilan pun dimatikan oleh Gus haidar.
"ayo," Gus haidar menggandeng tangan istrinya, lalu dibawa masuk menuju mobilnya.
Skip!!
mereka berdua sudah sampai didepan ndalem. tanpa babibu lagi, keduanya langsung masuk ke dalam. "Assalamu'alaikum" ucapnya seraya berbarengan
"Waalaikumsalam"
Arshaka yang melihat Ummi nya sudah pulang pun ia langsung memeluk nya. "Ummi, Ummi habis kemana sama Abi? kok perginya lama? capek tau, shaka nungguin nya" keluhnya
Alena berjongkok. guna menyamakan tingginya dengan anaknya. "maafin Ummi ya? Ummi beliin sesuatu buat kamu. kamu mau?"
Arshaka mengangguk antusias. "mau-mau!"
"ayo," Alena membawa Arshaka menuju dapur.
"kamu ngapain kesini?! dan--kenapa adik saya bisa sama kamu?! kamu menculiknya Axel?!!" tanya Gus haidar sembari mencengkeram baju atasnya Axel.
Notes : Axel Mahardika : sekertaris barunya Gus haidar.
Axel diangkat menjadi sekertaris disaat Alena menjelaskan semuanya. Alena menjelaskan kalau ia, bermimpi bahwa suaminya (Gus haidar) berselingkuh + berc*nta dengan sekertaris nya. hingga membuat nya terus-terusan overthinking. Gus haidar tak ingin istrinya overthinking berlebihan hanya karna memikirkan mimpinya itu! maka dari itu, ia mencari seorang laki-laki untuk ia jadikan sebagai sekertaris. dan--sekertaris perempuan yang dulunya, ia pecat.
"hey, tenang bos.. saya bisa menjelaskan semuanya"
"hm. jelaskan sekarang!" perintah Gus haidar
"jadi begini......" Axel menjelaskan semua kronologi permasalahannya. dan--alasan kenapa ia bisa bertemu dengan Kinan, dan membawanya pulang.
"yang diceritakan Axel itu, benar adanya atau tidak?" tanya Gus haidar pada Kinan
Kinan mengangguk. memang apa yang diceritakan oleh Axel ini, benar. untung saja, ia bertemu dengan orang baik seperti Axel. coba kalau tidak? huh, ia pasti sudah dibawa oleh orang asing. atau bahkan, dijual. hih. Kinan sampai bergidik ngeri, hanya karna membayangkan itu saja. "benar bang"
"kamu nggak di apa-apain kan, sama dia?" tunjuk Gus haidar pada Axel.
"hey, bos. dengerin ya. mau saya apa-apain gimana, di sentuh dikit aja dia nggak mau. sungguh kemayu! huh!"
kemayu : pengen tapi malu
Kinan membulatkan matanya. apa?! kemayu?! dirinya tidak pernah bilang 'mau'!!
"adik saya bukan kemayu. tapi emang sedang menjaga. karna adik saya tau. kalau, yang terjaga, hanya untuk yang menjaga " jelas Gus haidar
"terserah lah. saya pamit dulu ya bos"
"mau pergi sama ayang " lanjutnya. tetapi dengan nada berbisik, agar hanya Gus haidar saja yang mendengar nya.
"hm"
"bye bye bosss.. sampai ketemu dikantor" Axel pun pergi tanpa mengucapkan salam.
"ya" singkat Gus haidar.
tatapannya Gus haidar kini tertuju pada adik perempuan nya. "lain kali, kalau mau pergi, bilang sama abang! biar kejadian seperti ini, tidak terulang kembali" peringat Gus haidar
"iya bang"
Jangan lupa kasih vote, and
komennyaa❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)
Romansa..。o○ Sequel dari cerita 'SETULUS CINTA GUS HAIDAR'○o。.. Siapa sangka, jika seorang wanita yang memiliki sifat bar-bar, dan suka mabuk, bisa menikah dengan seorang Gus muda? Gus yang diidam-idamkan oleh banyak orang, ternyata bisa menikah dengan gad...