TIOYL 52 : JAM TANGAN SPECIAL UNTUK SUAMI TERCINTA

570 33 4
                                    

" Jika kamu ingin memperbaiki hatimu, maka jagalah lidahmu, semakin kamu berkata buruk, semakin buruk hatimu. Berkata baik membuatkan hatimu menjadi baik "

• Habib Ali Zaenal Abidin

etdah, dari pinggir aja cakep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

etdah, dari pinggir aja cakep. apalagi dari depan🤥

anak pertamanya Ummi Zazkiya emang gantengnya ga ada obeng



























Alena merasa kaget ketika merasakan ada tangan kekar yang melingkari perutnya. "Gus!"

"No Gus. call me 'Mas'. bukankah saya sudah bilang itu?"

"hm, lupa."

"slalu saja begitu."

"lepasin Mas. nanti, dilihat orang rumah gimana?"

"biarin. nggak peduli." sergah Gus haidar. bukannya melepaskan pelukannya, Gus haidar malah mempereratnya.

"Mas! mas nggak liat ya? ini, Alena lagi masak mie loh.."

Gus haidar tak menghiraukan ucapan istrinya. ia masih stay menghirup parfum yang dikenakan oleh Alena. "harum," cicitnya

"aww!" Gus haidar merasa ada seseorang yang mencubit pinggang nya. ia melepaskan pelukannya, lalu melihat siapa pelaku yang telah mencubit pinggang nya. "shaka! astaghfirullah.. kamu ngapain nyubit pinggang abi? dikira nggak sakit apa?" Gus haidar mengelusi pinggang nya yang masih terasa sakit akibat cubitan dari anaknya.

"salah abi sendiri nge-gangguin Ummi! Ummi kan lagi masak mie buat shaka abi! abi jangan ganggu!"

"biarin. Ummi kan, istri abi. jadi, bebas dong, abi mau ngelakuin apa sama Ummi"

"ih, abi nyebelin! abi minta dicubit lagi ya? baiklah kalau begitu" Arshaka kembali mencubit abinya, dengan cubitan berkali-kali, dan--sudah dipastikan kalau abinya ini, bakalan kesakitan. kini, ia mencubit di lengannya. bukan di pinggangnya lagi.

"aw! aw! iya-iya ampun"

Arshaka berhenti mencubit. ia menatap abinya yang terlihat kesakitan akibat cubitan nya. "abi mending pergi deh. jangan gangguin Ummi lagi!"

Gus haidar membuang muka, lalu pergi. "untung anak sendiri, coba kalau bukan. dah tak buang jauh-jauh"

Alena mematikan kompor nya, ketika ia merasa kalau mie nya sudah mendidih. setelah itu, ia campurkan mie itu, dengan bumbu nya. lalu ia aduk dengan merata, agar bumbunya tercampur dengan merata. "ini. mie nya sudah jadi"

"makasih Ummi"

"sama-sama. sebelum makan, jangan lupa baca do'a ya.. tau kan, do'a nya seperti apa?"

Arshaka mengangguk. "tau! pas itu, abi pernah menyuruh shaka untuk menghafal do'a sebelum makan. do'a nya sangat pendek, dan--mudah dihafal Ummi! jadi, shaka cepat hafal deh.."

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang