*Nαiknyα derαjαt seseorαng tidαk ditentukαn oleh bαnyαknyα αmαl, melαinkαn dengαn kuαtnya imαn.*
–Ning Imaz
Gus haidar dikabari oleh Ustadz Vero untuk segera pergi ke ruangan asatidz untuk mengikuti rapat. rapat ini, diadakan untuk membahas mengenai test diniah. dimulai dari menentukan tanggal nya, model test-nya nanti mau kayak gimana. entah itu masih sama seperti dulu, atau mau dirubah.
"menurutku lebih baik test-nya agak sedikit di rubah deh, Gus." fikir Ustadz Kausar yang duduknya paling pojok. seneng mojok dia, wkwkwk.
"kayak semisal, nanti tuh, pas test, santri tidak diperbolehkan memakan jajan ataupun minum didalam kelas, disaat test sedang berlanjut. ya, terkecuali minumnya minum air putih. karna, pas test bulan lalu yah, ana lihat ada satu santri yang memakan jajan di dalam kelas. disaat saya negur dia, dia malah menye-menye. disitu saya sabar banget. mana.. pas ditegur mukanya ngeselin banget!" lanjut Ustadz Kausar
Ustadz Ali yang berada disebelah Ustadz Kausar ia mengelus pundaknya Ustadz Kausar. "sabar Ustadz.. namanya juga santri. apalagi, yang ditegur santriwati. jadi, harus extraa sabarrr" ujarnya
"iya, Ustadz."
Gus haidar berdehem. "jadi, nanti disetiap kelas kita tempelin kertas yang tulisannya 'dilarang makan saat test berlangsung' gitu?" tanyanya
Ustadz Kausar mengangguk. "iya."
"terus, ada yang mau dirubah lagi?"
"emm.. apa ya?" Ustadz Kausar nampak berfikir sejenak.
"mungkin, dari kalian ada yang mau mengusulkan sesuatu." ujar Gus haidar pada setiap para Ustadz yang ada dihadapannya.
"kalau menurut ana, tidak ada Gus. lebih baik seperti biasanya saja. membawa kartu test, memakai baju sesuai jadwal yang sudah ditentukan, tidak membawa contekan apapun, tidak menggunakan tip-X, tidak boleh menanyakan jawaban kepada teman, tidak boleh saling menoleh, apalagi ngasih kode jawaban pada teman. dan--berangkatnya sesuai sesi yang ditentukan." ujar Ustadz Ali Fikri
biasanya memang di pondok ini, berangkat diniahnya sesuai sesi yang diberikan. ada sesi pertama, ada sesi kedua. sesi pertama berangkat nya setelah selesai sholat isya berjama'ah. pulangnya jam 09:20 menit. sedangkan sesi yang kedua, berangkat nya setelah sesi pertama pulang. dan--pulangnya pukul 10:15 menit.
Ustadz Syauqi mengacungkan jarinya ke atas. "ana setuju sama Ustadz Ali!" celetuk Ustadz Syauqi
Ustadz Vero juga ikut mengacungkan jarinya ke atas. "ana juga setuju." sahutnya
setelah itu juga disusul sama para asatidz lainnya. "setujuu"
Gus haidar mengangguk. setelah itu terdengar deringan suara dari ponsel nya Gus haidar. Gus haidar mengambil ponselnya. tertera dilayar handphone nya, 'Ummi Tersayang❣️'. Gus haidar pun segera mengangkat telfonnya. "halo Ummi? ada apa?"
"........"
"haidar lagi rapat Ummi.."
"........"
"HAH?!! KOK BISA?"
"........."
"ah, yasudah. haidar akan segera kesana. haidar tutup telfonnya ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)
Любовные романы..。o○ Sequel dari cerita 'SETULUS CINTA GUS HAIDAR'○o。.. Siapa sangka, jika seorang wanita yang memiliki sifat bar-bar, dan suka mabuk, bisa menikah dengan seorang Gus muda? Gus yang diidam-idamkan oleh banyak orang, ternyata bisa menikah dengan gad...