TIOYL 50 : KINAN HILANG?!

598 39 0
                                    

“Pas shalat baru takbir aja yang dipikirin sudah dunia.“























"lagi nonton apa sih?!" kesal Gus haidar karna sedari tadi istrinya terus bermain handphone, sehingga keberadaan nya tak dihiraukan olehnya.

"bukan nonton, cuman lagi baca novel aja"

"iya, novel, novel apaan? memangnya, membaca novel di handphone itu, bisa?" tanya Gus haidar sok polos. eh, bukan sok polos sih, ia memang tidak tau.

"Gus haidar nggak tau ya? sekarang kan, sudah banyak platform membaca. nggak cuman di aplikasi oren aja,"

"hmm.. gitu ya?" tanya Gus haidar lalu dijawabi dengan sebuah anggukan oleh Alena.

"tapi itu, kamu bacanya bukan novel-novel yang dewasa kan? yang mengandung plus-plus nya?"

Alena tersenyum jahil. sepertinya, menjahili Gus haidar enak. "memangnya kenapa kalau Alena baca novel yang dewasa? yang mengandung plus-plus nya?"

"heh, Astaghfirullahalazim.. dosa itu! Zina! Zina mata, Zina otak, dan juga pikiran. otak kamu bisa kotor, kalau gitu!"

"tapi, seru loh Gus.."

Gus haidar mengelusi dadanya seraya beristighfar. "Astaghfirullahalazim.."

"Gus haidar nggak mau baca? 1 bab aja Gus"

"nggak. nggak minat baca kayak gituan. nggak ada manfaat nya juga"  Gus haidar mengambil handphonenya Alena tanpa persetujuan. ia menyimpan handphone itu di bantalnya.  "handphone kamu, saya sita. karna sudah baca novel yang kayak gituan,"

Alena membelalakkan matanya. apa?!! disita?!! omaygatt!   "wah, jangan dong Gus.."

"nggak bisa. tetap saya sita." keukeuh Gus haidar.

"ya Allah Gus, tadi itu, cuman candaan. kalau Gus haidar nggak percaya, bisa cek deh. Alena bacanya tentang novel-novel islami. nggak kayak gituan," Alena terus membujuk suaminya agar handphone nya tidak jadi disita.

Alena mengangkat kedua jarinya, membentuk '✌'  "suer Gus!"

"nggak bisa. keputusan saya dari awal nggak akan berubah. handphone kamu, saya sita. sudah diam, saya mau tidur." Gus haidar membenamkan wajahnya bel*han dada istrinya.

"kalau bukan suami gw, udah gw tonjok sumpah, mukanya. se-enaknya aja, nyita-nyita handphone gw. dikira dia yang beli apa?!" kesalnya.

"hey, saya dengar itu"

Alena bungkam suara. ternyata, suaminya belum tertidur, ia kira, sudah.



•°•°•°•°



"Ustadzz, Ustadz mau kemana?" tanya Arshaka ketika melihat Ustadz Syauqi yang hendak ingin mengemudikan motornya.

"Ustadz mau ke tempat fotocopy an. Gus kecil mau ikut?" tawar Ustadz Syauqi.

Arshaka melirik Kinan, untuk meminta persetujuan. "hmm..."

Kinan tau, arti lirikan Arshaka padanya. "kalau shaka mau ikut, ikut aja. nanti mbak yang bilang ke Ummi kamu." ucap Kinan

Arshaka mengangguk. "makasih mbak,"

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang