TIOYL 19 : SEMENTARA MENJADI GURU

807 39 1
                                    

"didekat mu.. aku slalu merasa nyaman Gus.. aku harap, selamanya kita akan slalu seperti ini."

-Alena Graciella Alexander
























"saking chubby nya, saya sampai kepengen makan pipi kamu ini"

dengan jarak yang sedekat ini, mampu membuat jantung Alena berdegup dengan kencang.

"tapi, Alena insecure Gus.."

"insecure sama fisik Alena yang sekarang.." lirih Alena

Alena memang mengakui, kalau fisiknya yang sekarang, tak sebagus dahulu. sebelum melahirkan, dan juga sebelum menikah.

Alena merasa dirinya sekarang sudah terlalu gendut. terlebih lagi, pipinya sekarang menjadi tembem, kulit nya pun tak seputih dahulu. apa mungkin karna sekarang ia jarang perawatan? jarang pakai skincare?

"nih! liat Gus! pipi Alena ada jerawatnya. padahal, dulu kan nggak adaaa" ucap Alena sambil menunjuk ke arah jerawat yang ada dipipi sebelah kanan nya

"mana?" tanya Gus haidar bingung

Gus haidar tak melihat satu pun jerawat yang ada dipipi istrinya. baik dipipi kanan, maupun kiri.

"iniii"

Setelah diperhatikan lagi, ternyata memang ada. tapi satu. dan--itupun ukurannya kecil. sangaattt kecil. "ohh.. itu toh!"

"ada kan?"

"iya, ada,"

"tuh kan! ada!"

"dulu, nggak ada loh Gus.."

"itu kecil loh len.. jerawat nya. nggak terlalu besar,"

"ihhh.. mau kecil, ataupun besar, tetep nggak suka!"

"trus? maunya apa? beli skincare lagi? biar jerawat nya hilang?" tanyanya penuh keseriusan

Gus haidar memang tau, apa yang dibutuhkan Alena. yaa.. walaupun Gus haidar tau, skincare milik istrinya itu, sudah banyak, tetapi.. ia memang tidak mempermasalahkan kalau istrinya mau membeli skincare lagi. toh, ia sendiri juga, yang nantinya akan menikmati kecantikan milik istrinya.

"kalau itu.. sudah pasti mau! mau banget malahan!" jawab Alena

"yaudah. beli aja. nanti saya yang tranfer uangnya, ke ATM kamu," ucap Gus haidar

mendengar penuturan dari suaminya, Alena langsung memeluk erat suaminya "makasihh" ucapnya

"nggak usah bilang makasih. itu, sudah menjadi kewajiban suami untuk memenuhi kebutuhan istrinya" ucap Gus haidar sambil mengelus-elus pelan puncak kepala istrinya

Alena merasa sangat, senang, ketika suaminya mengelus-elus pelan puncak kepala nya. rasanya tuh, kaya.. nyaman, dan sudah pasti terasa enak.

"didekat mu.. aku slalu merasa nyaman Gus.. aku harap, selamanya kita akan slalu seperti ini." batin Alena

Gus haidar yang mengetahui istrinya merasa keenakan setelah dielus-elus puncak kepalanya, ia tak memberhentikan elusannya. ia tetap terus mengelus-elusnya dengan pelan, tapi lembut.

"jangan insecure, jangan diet juga. saya nggak suka!"

"iya-iya! bawel ish!"

"bawelan siapa? sama kamu? hm?"

"Gus haidar lah!"

"kamu len.."

"Gus haidar!"

"kamu!"

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang